Pengamat Politik: Kaderisasi PSI Alami Stagnasi Buntut Putra Bungsu Jokowi Jabat Ketua Umum

TRIBUN-VIDEO.COM - Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun menilai kaderiasasi Partai Solidaritas Indonesia mengalami stagnasi.

Adapun hal itu imbas putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menjabat sebagai Ketua Umum PSI.

Menurut Ubedilah Badrun, cepatnya Kaesang menjadi anggota lalu menjadi Ketua Umum PSI juga turut mengabaikan AD/ART-nya sendiri.

Mengingat dalam ART PSI pasal 18 disebutkan, syarat menjadi pengurus di Dewan Pimpinan Pusat ialah seseorang yang telah menjadi kader paripurna.

Selain itu pada AD PSI pasal 13 disebutkan Kader Paripurna ialah anggota yang mengikuti kegiatan pelatihan yang diselenggarakan Pimpinan Pusat.

Atas hal itu, lantas Ubedilah mempertanyakan apakah Kaesang sudah pernah ikut pelatihan kader tingkat nasional.

Mengingat Kaesang baru saja mendapatkan kartu anggota baru.

Di sisi lain, Ubed juga menilai PSI bukan partai modern.

Pasalnya menurut Ubed, Kaesang sangat menggantungkan nasibnya pada sang ayah, Jokowi.

Sebelumnya Partai Solidaritas Indonesia resmi menunjuk Putra Bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI, Senin (25/9).

Kopdarnas PSI yang bertajuk deklarasi politik PSI tersebut digelar di Djakrta Theater, Jakarta Pusat.

Kaesang Pangarep lantas menggantikan Giring Ganesha yang sebelumnya menjadi Ketum PSI.

Saat ini, Giring Ganesha turun jabatan sebagai Anggota Dewan Pembina PSI.

Adapun keputusan Kaesang menjadi Ketum PSI langsung disambut riuh ribuan kader partai yang hadir dalam Kopdarnas.

Dalam gelaran tersebut, tak hanya mendeklarasikan Kaesang.

Namun, Sekretaris Jenderal PSI Isyana Bagoes Oka juga diangkat menjadi Anggota Dewan Pembina partai tersebut.

Kendati demikian, kabar Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI menimbulkan pro dan kontra.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Nilai Kaderisasi PSI Alami Stagnasi Imbas Kaesang Jabat Ketua Umum

Host: Adilla Risna
VP: Nur Rohman Urip