Gara-gara Bantu Ukraina, Militer AS Kini Menghadapi Krisis Amunisi dan Kekurangan Bahan Baku Peledak

TRIBUN-VIDEO.COM - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) dikabarkan sedang mengalami krisis amunisi.

Kondisi ini terjadi lantaran AS terus memenuhi kebutuhan senjata Ukraina untuk melawan pasukan Rusia.

Surat kabar Washington Post menerbitkan laporan terkait masalah yang dihadapi Pentagon pada Sabtu (19/8).

Dalam laporannya, Departemen Pertahanan meminta kontraktor militer untuk menggenjot produksi peluru artileri.

Baca: Naik Pitam! Zelensky Bakal Balas Dendam Imbas Serangan Rusia Tewaskan 7 Warga dan 144 Terluka

Jumlah peluru yang dihasilkan AS saat ini mencapai 28 ribu butir per bulan.

Namun faktanya jumlah tersebut belum mencukupi kebutuhan seperti yang diminta Ukraina.

"Rasa lapar Ukraina yang luar biasa akan amunisi artileri, apalagi menopang cadangan yang habis di dalam negeri," lapor Washington Post, dikutip pada Senin (21/8).

Di satu sisi, AS harus mengisi kembali persenjataan untuk militernya sendiri.

Hanya saja negara itu kekurangan bahan baku, terutama bahan peledak TNT yang tak lagi diproduksi AS.

Baca: Baku Tembak Pasukan Rusia Vs Penyerang Ukraina di Krasyn Liman, 30 Tentara Zelenksy Tewas di Tempat

Saat ini Washington memperoleh sebagian besar TNT-nya dari Polandia dan sedang mencari pemasok baru, termasuk Jepang.

Seorang pejabat di Pentagon menawarkan solusi untuk menghindari kekurangan di masa depan adalah mempertahankan permintaan tinggi untuk amunisi.

Pentagon harus terus melakukan pengadaan pada tingkat itu dalam jangka waktu yang lebih lama.

Dengan begitu, Pentagon tak hanya memiliki stok amunisi yang cukup, namun juga basis produksi dan industri berjalan lancar.

Pentagon berharap dapat meningkatkan produksi menjadi 1 juta peluru per tahun pada musim gugur 2025.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di washingtonpost.com dengan judul As Ukraine flies through artillery rounds, U.S. races to keep up

Host: Agung Laksono
VP: Nur Rohman Urip

# Rusia # Ukraina # Perang # Amerika Serikat