Nasional
Menu Sahur Soekarno Cs Disiapkan oleh Sosok WNA Jepang saat Rumuskan Teks Proklamasi Indonesia
TRIBUN-VIDEO.COM - Penyusunan teks proklamasi pada 16 Agustus 1945 bertepatan dengan bulan Ramadhan.
Soekarno dan Moh Hatta dan kawan-kawan merumuskan naskah proklamasi hingga 17 Agustus dini hari di rumah Laksamana Tadashi Maeda.
Di kediaman perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang itulah Soekarno-Hatta dan pejuang lainnya sahur.
Lantaran situasi yang cukup genting, seorang warga negara Jepang di situ yang menyiapkan menu sahur Bung Karno dan kawan-kawan.
Rumah Laksamana Maeda dipilih karena berada di wilayah Angkatan Laut Jepang.
Selain itu kediamannya dinilai paling aman lantaran memiliki hak imunitas, sehingga terhindar dari patroli pasukan Jepang.
Saat para proklamator berkumpul di rumah Laksmana Maeda inilah, ada sosok Satsuki Mishima yang merupakan sekretaris dan pembantunya.
Maeda sendiri sebelum beranjak ke lantai dua rumahnya, sempat berpesan kepada para stafnya agar menjamu tamu-tamu beliau.
Baca: Panglima Pajaji Sebut Panglima Jilah sebagai Musuh dalam Selimut: Ngaku Membela Dayak tapi Menjajah!
Berdasarkan pemberitaan Pos Kota terbitan 18 Agustus 1984, Satsuki Mishima mengetahui bahwa sebagian besar peserta rapat tersebut merupakan kaum muslim.
Pada saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, sehingga mereka menjalankan ibadah puasa.
Mishima berinisiatif membuatkan menu makanan sahur.
Menunya pun sangat sederhana, yaitu berupa nasi goreng.
Disertai beberapa menu lain seperti ikan sarden, telur, dan roti.
Satsuki Mishima juga membantu meminjamkan mesin tik di kantor militer Jepang kepada Soekarno dan anggota PPKI di sana.
Mesin ketik tersebut dipakai oleh Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi.
Nahasnya Laksamana Maeda dan stafnya, Shigetada Nishijima, ditangkap dan dimasukkan ke penjara Glodok dan rutan Salemba.
Laksamana Maeda dipaksa mengaku oleh Belanda untuk mengatakan jika Indonesia yakni negara buatan Jepang.
Keduanya tetap tidak mau mengakui dan terus disiksa.
Kemudian Laksamana Maeda dipulangkan ke Jepang dan mengundurkan diri dari angkatan laut Jepang menjadi rakyat biasa.
Laksamana Maeda hidup tanpa tunjangan pensiun.
Pada 17 Agustus 1977, Maeda diundang pemerintah Indonesia untuk menerima tanda kehormatan Bintang Jasa Nararya.(*)
#soekarno #bungkarno #mohammadhatta #bunghatta #rengasdengklok #rengasdengklokkarawang #proklamasi #kemerdekaan #17agustus #kemerdekaanindonesia
Reporter: sara dita
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Tribunnews.com
tribunnews update
Momen Prabowo Cari Menhan Sjafrie di Soetta saat Absen Satu-satu Menteri: Siapa Tahu Hilang
2 hari lalu
Viral News
LIVE: Penganiaya Satpam RS di Bekasi Ditangkap, Ayah Pelaku Klaim Anak Tak Bersalah, Korban Koma
Jumat, 11 April 2025
Viral News
Alasan Presiden Prabowo Jemput Aspri Langsung ke Bengkulu Naik Pesawat RI-1, Tak Turun Sapa Warga
Senin, 7 April 2025
Viral News
LIVE: Presiden Prabowo Jemput Langsung Aspri di Bengkulu, Agung Surahman Minta Maaf: di Luar Dugaan
Senin, 7 April 2025
Live Update
Puncak Arus Balik 2025, 92.557 Pemudik Via Bandara Soekarno-Hatta Pulang dari Kampung Halaman
Sabtu, 5 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.