LIVE UPDATE MANCANEGARA
Jendral Tertinggi AS Mark Milley Ungkap Ancaman Terbesar Bagi Pasukan Ukraina, Bukan Drone Tapi Ini
TRIBUN-VIDEO.COM - Serangan balasan yang sedang berlangsung di Ukraina menghadapi perlawanan keras dari Rusia dan benteng pertahanan yang tangguh.
Namun, ancaman terbesar bagi pasukan Kyiv saat ini adalah ladang ranjau, kata jenderal tertinggi AS minggu ini.
Ladang ranjau adalah salah satu dari beberapa garis pertahanan Rusia dan telah menjadi tantangan yang luar biasa.
Serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung bergerak lambat karena pasukannya menghadapi pertahanan Rusia yang tangguh.
Rintangan terbesar bagi pasukan Kyiv adalah ladang ranjau yang luas dan bukan kemampuan kekuatan udara Rusia yang superior, kata jenderal tertinggi AS minggu ini.
Untuk mengantisipasi serangan Ukraina, pasukan Rusia membangun lapisan-lapisan jaringan pertahanan yang rumit dan benteng-benteng di belakang garis depan, yang membentang ratusan mil di Ukraina timur dan selatan.
Ancaman-ancaman terhadap serangan Ukraina ini termasuk kawat berduri, jaringan parit, rintangan anti-personil, dan ladang ranjau.
Baca: Menko Polhukam Mahfud MD Ikut Digugat Perdata Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang ke PN Jakpus
Ketika serangan balasan pertama kali dimulai awal musim panas ini, helikopter penyerang Rusia menjadi ancaman utama bagi pasukan darat Ukraina dan persenjataan berat mereka, seperti tank dan kendaraan tempur infanteri.
Tapi sekarang, masalah terbesar Ukraina justru datang dari bawah, bukan dari atas.
"Korban yang diderita Ukraina dalam serangan ini tidak begitu banyak berasal dari kekuatan udara Rusia," kata Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers.
"Korban berasal dari ladang ranjau, yang ditutupi dengan tembakan langsung dari tim pemburu-pembunuh anti-tank, hal semacam itu."
"Masalah yang harus dipecahkan adalah ladang ranjau, bukan bagian udara saat ini," kata Milley.
Negara-negara Barat berusaha memberi Ukraina peralatan tambahan untuk membantu membersihkan ranjau-ranjau itu, seperti muatan bahan peledak yang diproyeksikan dengan roket seperti M58 Mine Clearing Line Charge, atau MICLIC.
"Saya yakin bahwa mereka dapat melakukan ini, dan terutama jika mereka menjalankan taktik, teknik, dan prosedur yang telah diajarkan kepada mereka, yang mana mereka lakukan, dan menjalankan operasi ini pada malam hari, yang akan membuat Rusia tidak dapat menggunakan kekuatan udaranya," tambahnya. "Jadi, masalah sebenarnya adalah ladang ranjau. Saat ini bukan kekuatan udaranya."
Baca: Ingin Akhiri Perang, Kepala Intelijen Inggris Ajak Warga Rusia Bagi Info: Hentikan Kebusukan Putin
Para pejabat dan anggota militer Ukraina telah berulang kali meminta mitra internasionalnya untuk memberikan kekuatan udara yang lebih besar, khususnya helikopter tempur dan jet tempur F-16 buatan Amerika, untuk mendukung pasukan daratnya.
Kyiv mengatakan beberapa negara Eropa akan segera melatih pilotnya dengan jet-jet tersebut, meskipun tidak jelas kapan mereka akan tiba di medan perang.
Rusia telah membuktikan bahwa mereka dapat mengungguli Ukraina di angkasa, berkat perbedaan kemampuan persenjataan, peralatan elektronik, dan ukuran pasukan secara keseluruhan.
Para pejabat mengatakan bahwa F-16 tidak mungkin benar-benar menguntungkan Ukraina mengingat kondisi medan perang saat ini, tetapi para ahli berpendapat bahwa pesawat-pesawat ini masih bisa efektif jika dipersenjatai dengan rudal yang tepat.
Bahkan dengan angkatan udara yang lebih kuat, Rusia masih kesulitan untuk melakukan operasi di atas Ukraina karena ancaman yang ditimbulkan oleh pertahanan udara Ukraina.
Namun, Ukraina juga mengalami masalah yang sama dengan pertahanan udara Rusia, sehingga ruang udara di atas Ukraina diperebutkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Drone, Ini Ancaman Terbesar Pasukan Ukraina di Medan Perang..."
# Mark Milley # perang # Rusia # Ukraina # NATO # Amerika Serikat # putin # Zelensky
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Kompas.com
Tribunnews Update
Pakistan Gunakan Rudal Fatah II untuk Serang India, Mampu Jangkau Target sejauh 400 Kilometer
5 menit lalu
Tribunnews Update
Pakistan Tak Takut Meski India Diperkuat Jet Tempur Prancis: Kami Bisa Beli dari China hingga Rusia
39 menit lalu
Tribunnews Update
Ditembak Jatuh Militer India, Puing-puing Rudal Pakistan Malah Jadi Tontonan Warga
55 menit lalu
Tribunnews Update
Detik-detik Rudal Pakistan Diluncurkan ke India, Balasan setelah Pangkalan Udaranya Diserang
1 jam lalu
Tribunnews Update
Pakistan akan Kerahkan Siswa Madrasah untuk Perang Lawan India: Mereka Garis Pertahanan Kedua Kami
2 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.