Nikola Tesla Day, Sosok Ilmuwan Gila Penemu Energi yang Sempat Bekerja dengan Thomas Edison

TRIBUN-VIDEO.COM - Nikola Tesla telah berperan penting bagi umat manusia yang saat ini bisa menikmati manfaat energi.

Tepat pada 10 Juli ini diperingati pula Nikola Tesla day, peringatan untuk mengenang sosok dirinya.

Sebenarnya hari ini juga merupakan Hari Kemerdekaan Energy Global.

Berdasarkan Tesla Memorial Society, Nikola Tesla lahir pada 10 Juli 1856 di Smiljan, Lika, yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Austo-Hongaria, wilayah Kroasia.

Ia merupakan sosok penemu, insinyur mesin, dan insinyur listrik.

Ayahnya, Milutin Tesla adalah seorang Pendeta Ortodoks Serbia dan ibunya Djuka Mandic adalah seorang penemu peralatan rumah tangga.

Tak heran jika darah penemu tersebut ada di Tesla juga.

Baca: Sosok Boris Yeltsin, Presiden Pertama Rusia yang Bertugas Sejak 10 Juli 1991 Sebelum Putin Naik

Dia memulai kariernya sebagai insinyur listrik di sebuah perusahaan telepon di Budapest pada tahun 1881.

Di sanalah, ketika Tesla sedang berjalan dengan seorang teman melalui taman kota, solusi yang sulit dipahami untuk medan magnet yang berputar melintas di benaknya.

Dengan sebatang tongkat, dia menggambar diagram di atas pasir yang menjelaskan kepada temannya prinsip motor induksi.

Sebelum pergi ke Amerika, Tesla bergabung dengan Continental Edison Company di Paris di mana dia mendesain dinamo.

Sementara di Strassbourg pada tahun 1883, dia secara pribadi membuat prototipe motor induksi dan berhasil menjalankannya.

Tidak dapat menarik minat siapa pun di Eropa untuk mempromosikan perangkat radikal ini, Tesla menerima tawaran bekerja untuk Thomas Edison di New York.

Impian masa kecilnya adalah datang ke Amerika untuk memanfaatkan kekuatan Air Terjun Niagara.

Nikola Tesla datang ke Amerika Serikat pada tahun 1884 dengan surat pengantar dari Charles Batchelor kepada Thomas Edison.

Ia sempat bekerja di Edison Machine Works di Kota New York, lalu memutuskan untuk keluar.

Dengan bantuan rekannya untuk pembiayaan dan pemasaran ide-idenya, Tesla mendirikan laboratorium di New York untuk mengembangkan berbagai peralatan kayu dan mekanik.

Motor induksi dan arus bolak-balik buatannya, dan paten sistem polifasa bolak-baliknya dilisensikan oleh Westinghouse Electric Corporation pada tahun 1888.

Tesla mencoba untuk mengembangkan reka cipta yang dapat dipatenkan dan dipasarkan.

Ia melakukan berbagai eksperimen dengan osilator, tabung lucutan listrik, dan sinar-x.

Baca: Boris Johnson Disebut Sengaja Sesatkan Parlemen Inggris Soal Pelanggaran Aturan Lock-down Covid-19

Untuk menghilangkan rasa takut akan arus bolak-balik, Tesla mengadakan pameran di laboratoriumnya di mana dia menyalakan lampu dengan membiarkan listrik mengalir melalui tubuhnya.

Ia sering diundang kuliah di dalam dan luar negeri.

Di Colorado Springs , Colorado, tempat dia tinggal dari Mei 1899 hingga awal 1900, Tesla membuat apa yang dia anggap sebagai penemuan terpentingnya—gelombang stasioner terestrial.

Dengan penemuan ini dia membuktikan bahwa Bumi dapat digunakan sebagai konduktor dan dibuat beresonansi pada frekuensi listrik tertentu.

Dia juga menyalakan 200 lampu tanpa kabel dari jarak 40 km dan menciptakan petir buatan manusia, menghasilkan kilatan berukuran 41 meter.

Pada suatu waktu dia yakin dia telah menerima sinyal dari planet lain di laboratorium Colorado-nya.

Tapi klaim ini dicemooh di beberapa jurnal ilmiah.

Tesla adalah penerima Medali Edison pada tahun 1917, penghargaan tertinggi yang dapat diberikan oleh American Institute of Electrical Engineers.

Ia meninggal di Kota New York pada 7 Januari 1943 karena pembekuan pembuluh darah.

Setelah kematian Tesla, penjaga properti asing menyita kopernya, yang berisi surat-suratnya, ijazahnya dan penghargaan lainnya, surat-suratnya, dan catatan laboratoriumnya.

Ini akhirnya diwarisi oleh keponakan Tesla, Sava Kosanovich, dan kemudian disimpan di Museum Nikola Tesla di Beograd.(*)

# Thomas Edison # New York # Nikola Tesla # ilmuwan