PM Israel Menolak Kirimkan 'Kubah Besi' Iron Dome untuk Ukraina, Kapok Senjatanya 'Dirampok' Iran

TRIBUN-VIDEO.COM - Kemalangan menimpa pasukan Ukraina.

Pasalnya, Israel tidak akan memberikan sistem Iron Dome ke Ukraina.

Karena, adanya kekhawatiran bahwa itu bisa jatuh ke tangan Iran dan digunakan terhadap warga Israel.

Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Kamis (29/6/2023).

“Saya pikir penting untuk dipahami bahwa kami juga prihatin dengan kemungkinan bahwa sistem yang akan kami berikan ke Ukraina akan jatuh ke tangan Iran dan dapat direkayasa ulang, dan kami akan menghadapi sistem Israel yang digunakan untuk melawan Israel… Sekarang jika sistem itu (Kubah Besi) akan jatuh ke tangan Iran, maka jutaan orang Israel akan dibiarkan tak berdaya,” kata Netanyahu kepada The Wall Street Journal.

Pada saat yang sama, perdana menteri mengatakan bahwa Israel tidak netral dalam konflik Ukraina dan telah memberikan bantuan kepada pemerintah Ukraina. 

Sebagai informasi, pekan lalu, Netanyahu mengatakan bahwa sudah ada banyak kasus ketika senjata yang dipasok ke Kyiv oleh Barat ditemukan di dekat perbatasan Israel.

Baca: Siang Malam Hancurkan Kendaraan Lapis Baja Ukraina, Helikopter Putin Gagalkan Upaya Serangan Balik

Negara-negara Barat telah memberikan dukungan keuangan, kemanusiaan, dan militer ke Ukraina sejak dimulainya operasi militer Rusia pada Februari 2022.

Dukungan tersebut berkembang dari amunisi artileri yang lebih ringan dan pelatihan pada tahun 2022 menjadi senjata yang lebih berat, termasuk tank, akhir tahun itu dan pada tahun 2023.

Selama berbulan-bulan, Ukraina telah mendorong untuk dipasok dengan sistem Iron Dome Israel, yang sejauh ini telah ditentang oleh pemerintah Israel.

Adapun, Kremlin telah berulang kali memperingatkan agar tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Kyiv.

Sebagai informasi, Kubah Besi (Iron Dome) adalah sistem pertahanan udara mobile segala cuaca yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries.

Senjata ini dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri.

Yakni, yang ditembakkan dari jarak 4 70 kilometer jauhnya dan yang lintasannya akan membawa mereka ke daerah berpenduduk Israel .

Adapun, beberapa fitur utama dari Iron Dome meliputi:

Baca: Gembar-gembor Serang Balik ke Rusia, Ukraina Keok seusai Militernya Diserang Senjata Milik Putin

Iron Dome dapat beroperasi siang dan malam dalam segala kondisi cuaca, termasuk kabut, hujan, badai debu, dan awan rendah.

Iron Dome dapat mendeteksi dan mencegat roket yang masuk dalam hitungan detik, memberi penduduk daerah yang terancam waktu peringatan yang sangat dibutuhkan.

Memiliki tingkat intersepsi tinggi, dengan tingkat keberhasilan lebih dari 90% dalam pertempuran.

Senjata ini juga relatif hemat biaya, menjadikannya pilihan yang layak untuk bertahan dari serangan roket dan artileri jarak pendek.

Iron Dome dapat ditingkatkan untuk mempertahankan area yang berbeda, dari desa kecil hingga kota besar.

Bersifat mobile, yang memungkinkannya untuk digunakan dengan cepat dan mudah ke berbagai lokasi.

Iron Dome telah dikreditkan dengan menyelamatkan nyawa dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh serangan roket dan artileri.

Itu telah digunakan dalam pertempuran beberapa kali, terakhir selama konflik Israel-Gaza 2021.

Secara keseluruhan, Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang sangat efektif dan serbaguna yang telah terbukti nilainya dalam pertempuran.

Ini adalah aset berharga bagi keamanan Israel dan memiliki potensi untuk melindungi negara lain dari serangan roket dan artileri jarak pendek.

(Tribun-Video.com/Eurasiantimes.com)

Artikel ini telah tayang di Eurasiantimes.com dengan judul No Iron Dome For Ukraine! Israel Rejects To Send Its Air Defense Systems To Kyiv Due To Iran Factor – Netanyahu

# iron dome # Israel # Ukraina # Rusia # perang # bantuan senjata