Minggu, 11 Mei 2025

Terkini Daerah

Mantan Pegawai Al Zaytun Sebut Panji Gumilang Ingin Ubah Pondoknya Mirip Vatikan

Selasa, 20 Juni 2023 12:14 WIB
Warta Kota

TRIBUN-VIDEO.COM - Pondok Pesantren Al Zaytun viral di media sosial, Ken Setiawan, mantan pengikut Panji Gumilang blak-blakan.

Pria yang dulunya pernah menjabat sebagai pengurus Ponpes Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat itu mengungkapkan sejumlah hal mengejutkan.

Satu di antaranya mengenai rencana makar atau penggulingan kekuasaan.

Dalam pernyataannya yang diuanggah Youtube Tribun Jatim, Ken mengungkapkan terdapat oknum radikalisme di Ponpes Al Zaytun.

Oknum itu mengatasnamakan agama Islam untuk melakukan gerakan politik dan merencanakan makar di Indonesia.

“Ini ada hidden culture, ini adalah gerakan makar yang mau mendirikan negara dalam negara," ungkap Ken usai mengikuti silaturahmi kebangsaan bersama MUI dan Kementerian Agama dalam menindaklanjuti Pesantren Al-Zaytun pada Senin (19/6/2023).

"Maka kita harap dari agenda ini mui dan kemenag tindaklanjuti penindakan ini,” bebernya.

Kata Ken, siapapun yang masuk ke dalam doktrin oknum di Pesantren Al-Zaytun ini, maka akan hancur baik ekonomi, akal, serta akhlaknya.

Sehingga apabila negara tidak segera bertindak, maka hal itu akan membahayakan kedaulatan negara.

“Karena orang yang bergabung akan dihancurkan ekonomi akhlak dan akal atas nama agama,” bebernya.

Oleh karena itu, Ken berharap MUI dan Kementerian Agama dapat segera bertindak terkait beragam kontroversi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun.

Pimpinan Ponpes Al Zaitun Panji Gulmilang Sebut Al Quran Karangan Nabi Muhammad

Sejumlah kontroversi yang terjadi di antaranya pernyataan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang yang menyatakan Al Quran hanya merupakan karangan Nabi Muhammad SAW.

“Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu," ujar Panji Gumilang dikutip dari Instagram @muhammad_khalil_99.

Adapun Panji mengatakan, dirinya memiliki landasan soal pernyataan tersebut.

Menurutnya hal ini telah disampaikan Nabi Muhammad SAW melalui lisannya.

“Nabi Muhammad sudah mendeklarasikan ‘Dzalikal kitabu la’ itu Nabi Muhammad yang mendeklarasikan itu, atas wahyu Ilahi,” ungkapnya

Baca: Kronologi Galangan Kapal Megah Milik Panji Gumilang Disegel Pemkap Indramayu sejak 2022

Panji menyebut, jika Allah berbicara dengan bahasa Arab maka ia khawatir orang yang tidak mengerti akan kesulitan.

“Nah, kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu dengan orang Indramayu. ‘Prewek’ nggak ngerti, gusti Allah nggak ngerti artinya,” sambung Panji sambil tertawa.

Kemudian, Panji juga menyinggung soal perjanjian lama dan perjanjian baru.

Panji Gumilang meyakini bahwa masyarakat Indonesia saat ini dipastikan tidak memahami hal itu.

Panji Gumilang Sebut Al Quran Cuma Karangan, Ketua MUI Indramayu: Ajaran Menyimpang

Terkait pernyataan Panji Gumilang, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu, KH M Syatori menegaskan ajaran di Ponpes Al Zaytun sangat menyimpang dari syariat Islam.

KH M Syatori pun mengimbau masyarakat untuk tidak ikut pendidikan di Ponpes Al Zaytun.

"Mulai dari salatnya, puasanya, hingga hajinya," ujarnya dikutip dari Tribuncirebon.com pada Jumat (16/6/2023).

Bahkan kata KH M Syatori, menurut ajaran di Ponpes Al Zaytun, ibadah haji tidak mesti ke Mekkah dan Madinah.

Melainkan cukup hanya di Indonesia saja. Hal tersebut bahkan sampai viral di media sosial.

Mereka bahkan menyamakan tanah Indonesia adalah tanah yang suci.

"Ini sangat tidak sesuai dengan syariat-syariat Islam pada umumnya," ujar dia.

Dalam hal ini, MUI juga meminta kepada masyarakat Indramayu secara khusus untuk tidak ikut-ikutan mengikuti pendidikan di ponpes setempat.

Mengingat, mulai dari akidah hingga cara pandang beribadah yang dilakukan oleh Ponpes Al Zaytun sudah sangat berbeda.

Hal ini untuk menghindari terjadinya perdebatan dengan keluarga maupun lingkungan setempat.

"Indramayu adalah daerah yang sudah tenang, jangan sampai diwarnai dengan hal-hal yang tidak berarti," ujar dia.

Selain itu, MUI Indramayu juga meminta agar pemerintah daerah bisa ikut turun tangan.

Apalagi polemik yang terjadi di Ponpes Al Zaytun sudah sangat meresahkan dan membuat gaduh masyarakat.

Permasalahan Ponpes Al Zaytun ini bahkan sudah menjadi sorotan nasional.

"Oleh karena itu kami mengharapkan sekali memohon kepada pemerintah segera selesaikan keresahan, kegaduhan yang terjadi," ucap dia.

Sindrom Megalomania

Pakar Komunikasi Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Uwes Fatoni mengungkapkan pemicu Panji Gumilang sering buat kontroversi adalah sindrom megalomania.

Sindrom itu mendorong Panji Gumilang melontarkan gagasan-gagasan di luar ajaran syariat Islam.

Tujuannya agar Panji Gumilang dinilai hebat oleh jemaahnya.

Diketahui, Panji Gumilang sangat diagungkan hingga dipanggil syekh oleh jemaahnya.

"Sepertinya Syekh Panji Gumilang mengalami sindrom megalomania dengan merasa bahwa dirinya besar, sehingga memberikan gagasan-gagasan yang ingin menunjukkan bahwa pemikirannya hebat," kata Uwes, dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (17/6/2023).

Apalagi sebagai pemimpin dan figur sentral ponpes, Uwes menjelaskan, syekh Panji Gumilang tak bisa dipertanyakan ulang atau dibantah oleh para santrinya.

"Ketika gagasan-gagasan itu muncul di media sosial yang kemudian menciptakan keresahan bagi masyarakat, khususnya umat Islam di Indramayu, maka wajar jika masyarakat melakukan penolakan," ujar Uwes.

"Sebab, ketika isu tentang pesantren Al-Zaytun itu bukan sekadar masalah pesantrennya, tetapi juga menjadi masalah bagi umat Islam yang ada di lingkungan sekitarnya," sambungnya.

Lalu, apa itu megalomania?

Dilansir dari Kompas.com, delusion of grandeur atau megalomania adalah salah satu jenis delusi yang dimiliki oleh seseorang yang bisa menjadi gejala dari beberapa penyakit gangguan mental lainnya.

Seseorang dengan gangguan megalomania akan merasa bahwa dirinya lebih hebat dan lebih berkuasa daripada orang lain.

Meskipun terdapat beberapa fakta dan pandangan orang lain yang menunjukkan bahwa penderita megalomania bukan orang yang hebat, namun kedua hal tersebut cenderung diabaikan.

Baca: Diwawancarai Media Asing, Suporter Ini Viral Pakai Jersey Double Indonesia & Argentina di GBK

Gejala megalomania

Ada beberapa gejala megalomania yang kerap muncul, antara lain

Menganggap dirinya selalu benar

Selalu berusaha untuk membuat orang lain percaya kepada dirinya

Cenderung menghindar atau marah ketika anggapan orang lain berbeda dengan dirinya

Menganggap dirinya hebat meskipun sudah terdapat fakta-fakta yang membuktikan sebaliknya

Sulit untuk akrab dengan orang lain

Mengalami gangguan delusi yang lainnya

Dilansir dari Healthline, gejala megalomania sedikit sulit untuk dikenali, kecuali jika mengidap jenis gangguan mental yang lainnya.

Orang-orang yang mengalami gangguan megalomania biasanya juga tidak terlalu peduli dengan keadaan sekitarnya, sehingga terkesan seperti menarik diri dari kehidupan sosial.

Penyebab megalomania

Dilansir dari WebMD, penyebab megalomania tidak diketahui secara pasti.

Namun, megalomania biasanya tidak muncul sendiri karena dibarengi dengan delusi penganiayaan yang membuat penderita merasa bahwa orang lain akan membahayakan dirinya.

Meskipun penyebabnya tidak diketahui secara pasti, ada beberapa faktor yang akan memicu terjadinya megalomania, di antaranya

Stres

Penggunaan obat-obatan terlarang

Terdapat riwayat gangguan mental di dalam keluarga

Ketidakseimbangan senyawa kimia di dalam otak

Pengasingan diri atau tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang lain

Setelah mengenal apa itu megalomania, gejala, serta penyebabnya, melakukan tindakan pencegahan sangat direkomendasikan.

Ketika masalah kesehatan mental ini tidak ditangani dengan baik, megalomania bisa memicu gangguan delusi lainnya, seperti kepribadian ganda atau bipolar dan skizofrenia.

Diduga Aliran Sesat, Pondok Pesantren Al Zaytun Dikepung Massa

Tegang! Pondok Pesantren atau Ponpes Al Zaytun dikepung ratusan massa pada Kamis (15/6/2023) di Indramayu, Jawa Barat.

Dalam video yang dimuat Facebook Tribun Cirebon, ratusan Polisi pun berjaga agar tidak terjadi bentrok antaran massa dan pendukung Ponpes Al Zaytun.

Kawat berduri juga dipasang polisi agar massa tidak bisa menggeruduk masuk ke dalam Ponpes Al Zaytun.

Adapun unjuk rasa di depan Ponpes Al Zaytun itu lantaran adanya dugaan aliran sesat pada pesantren tersebut hingga dugaan pemerkosaan yang terjadi di dalam pondok pesantren.

Dikutip dari Tribun Cirebon, para pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat (FIM) tersebut datang sekitar pukul 11.30 WIB.

Selain itu di lokasi yang sama, Ponpes Al Zaytun juga menyiagakan massa tandingan yang jumlahnya tidak kalah banyak.

Massa aksi pun hanya bisa menyuarakan aspirasinya dari jarak jauh.

Koordinator aksi, Jamal Wibisono, mengatakan, ada lima tuntutan yang ingin mereka sampaikan dalam aksi tersebut.

Tuntutan pertama, kata dia, massa mendesak agar pihak MUI dan Kemenag bisa mengusut tuntas adanya dugaan ajaran sesat di Ponpes Al Zaytun.

"Soal kontroversi yang terjadi, kita ingin MUI dan Kemenag untuk segera menindaklanjuti," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Tuntutan kedua, lanjut dia, soal adanya dugaan tindak pidana pemerkosaan yang dilakukan oleh pimpinan Ponpes Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang. Korbannya diketahui adalah Kartinih.

Massa mendesak pihak kepolisian segera mengungkapkan kebenaran soal dugaan tindak pidana tersebut kepada publik.

Tuntutan ketiga, kata Jamal, soal penguasaan lahan.

Pihaknya menduga Ponpes Al Zaytun telah merampas tanah rakyat dan menguasai ribuan hektare yang tidak jelas izin peruntukannya.

Tuntutan keempat, massa mendesak agar pembuatan dermaga khusus oleh Ponpes Al Zaytun di Kecamatan Kandanghaur dihentikan.

Apalagi, keberadaan dermaga tersebut sangat eksklusif dan tidak boleh ada orang yang boleh tahu kegiatan di dalamnya.

Massa khawatir lokasi tersebut dijadikan tempat untuk menyelundupkan barang-barang berbahaya, seperti narkoba dan senjata api.

Tuntutan kelima, massa menilai, Ponpes Al Zaytun tidak memiliki manfaat bagi masyarakat sekitar.

"Apalagi ponpes ini tertutup tidak bisa diakses secara umum," ujar dia.

Viral Pengikut Panji Gumilang Nyanyikan Lagu Yahudi Ketika Ponpes Al Zaytun Didemo Warga

Kontroversi yang disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang memicu kemarahan warga.

Ratusan warga pun mengeruduk dan berunjuk rasa di depan Ponpes Al Zaytun Indramayu pada Kamis (15/6/2023).

Namun, bukannya memberikan penjelasan terkait ajaran Yahudi yang ditolak warga, para pengikut Panji Gumilang justru melantunkan lagu Yahudi berbahasa ibrani, yang berjudul Shalom Aleichem.

Diiringi lantunan lagu berbahasa Ibrani yang kerap digunakan orang Yahudi ini, massa aksi Ponpes Al Zaytun Indramayu nampak berjoget-joget.

Berikut ini lirik lagu Havenu Shalom Alechem yang dinyanyikan oleh massa aksi pendukung Ponpes Al Zaytun Indramayu.

HAVENU SHALOM ….ALECHEM,

HAVENU SHALOM ….ALECHEM,

HAVENU SHALOM ….ALECHEM,

HAVENU SHALOM, SHALOM, SHALOM,

ALECHEM.

Artinya :

KU BAWA B'RITA SEJAHTERA

KU BAWA B'RITA SEJAHTERA

KU BAWA B'RITA SEJAHTERA

KU BAWA B'RITA B'RITA B'RITA

SEJAHTERA

Dikutip dari TribunCirebon.com, salah seorang massa aksi pendukung Ponpes Al Zaytun Indramayu mengajak pendemo untuk melantunkan lagu Shalom Aleichem

"Sekarang giliran kita nyanyikan lagu berbahasa ibrani," ujar koordinator massa dari pihak Ponpes Al Zaytun dari pengeras suara.

Massa tandingan yang disiapkan Ponpes Al Zaytun langsung bernyanyi bersama-sama.

Layaknya paduan suara, di bawah terik matahari, mereka tampak bersemangat.

Beberapa tampak berjoget ringan sembari mengayunkan tangan ke udara saat menyanyikan lagu Shalom aleichem.

Selain lagu berbahasa ibrani, massa aksi dari Ponpes Al Zaytun juga menyanyikan lagu-lagu nasional dan lagu dangdut untuk hiburan menunggu massa aksi dari Forum Indramayu Menggugat (FIM).

Aksi Dorong-dorongan Warnai Unjuk Rasa di Ponpes Al Zaytun

Aksi dorong-dorongan terjadi antara mass pedemo dan polisi dalam aksi unjuk rasa di Ponpes Al Zaytun Indramayu, Kamis (15/6/2023).

Kejadian tersebut berawal saat massa yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat (FIM) tersebut merangsek berusaha mendekati gerbang ponpes.

Namun, mereka diadang oleh polisi demi alasan keamanan.

Ini karena pihak ponpes sendiri juga menyiapkan massa tandingan yang jumlahnya tidak kalah banyak.

Pantauan Tribuncirebon.com, kejadian dorong-dorongan tersebut setidaknya terjadi sebanyak dua kali.

Namun kejadian itu hanya berlangsung sesaat. Massa pun akhirnya berhasil ditenangkan setelah Kapolres Indramayu memberikan orasi di hadapan massa.

Kapolres Indramayu meminta massa tenang dan tidak anarkis sesuai dengan janji mereka yang akan melakukan aksi sesuai aturan yang berlaku.

Koordinator aksi demo Al zaytun, Syahid Mukhlisin, mendesak agar MUI dan Kemenag segera turun tangan.

"MUI dan Kemenag harus mengusut tuntas soal dugaan ajaran sesat karena lembaga itu yang memiliki kewenangan," ujar Syahid Mukhlisin kepada Tribuncirebon.com.

Di sisi lain, Syahid mengaku sedikit kecewa dengan jarak yang cukup jauh untuk massa menyuarakan aspirasinya.

Massa ingin agar aspirasinya bisa didengar langsung oleh pihak Al Zaytun.

"Jika tuntutan kami tidak dipenuhi kami akan melakukan aksi lainnya langsung ke Jakarta," ujar dia.

Lima Tuntutan Warga di Depan Ponpes Al Zaytun

Koordinator aksi, Jamal Wibisono, mengatakan, ada lima tuntutan yang ingin mereka sampaikan dalam aksi tersebut.

Tuntutan pertama, kata dia, massa mendesak agar pihak MUI dan Kemenag bisa mengusut tuntas adanya dugaan ajaran sesat di Ponpes Al Zaytun.

"Soal kontroversi yang terjadi, kita ingin MUI dan Kemenag untuk segera menindaklanjuti," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Tuntutan kedua, lanjut dia, soal adanya dugaan tindak pidana pemerkosaan yang dilakukan oleh pimpinan Ponpes Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang. Korbannya diketahui adalah Kartinih.

Massa mendesak pihak kepolisian segera mengungkapkan kebenaran soal dugaan tindak pidana tersebut kepada publik.

Tuntutan ketiga, kata Jamal, soal penguasaan lahan.

Pihaknya menduga Ponpes Al Zaytun telah merampas tanah rakyat dan menguasai ribuan hektare yang tidak jelas izin peruntukannya.

Tuntutan keempat, massa mendesak agar pembuatan dermaga khusus oleh Ponpes Al Zaytun di Kecamatan Kandanghaur dihentikan.

Apalagi, keberadaan dermaga tersebut sangat eksklusif dan tidak boleh ada orang yang boleh tahu kegiatan di dalamnya.

Massa khawatir lokasi tersebut dijadikan tempat untuk menyelundupkan barang-barang berbahaya, seperti narkoba dan senjata api.

Tuntutan kelima, massa menilai, Ponpes Al Zaytun tidak memiliki manfaat bagi masyarakat sekitar.

"Apalagi ponpes ini tertutup tidak bisa diakses secara umum," ujarnya.

Sering Kontroversi hingga Disebut MUI Sesat, Ini Rekam Jejak Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang

Akibat Pernah dibui akibat pemalsuan dokumen Pada 2011, Panji tercatat pernah menjadi tersangka terkait kasus pemalsuan dokumen kepengurusan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI).

Ia kemudian dinyatakan bersalah dan melanggar Pasal 266 jo Pasal 55 ayat 1 KUHP.

Dalam sidang vonis yang berjalan pada 2012, Panji divonis bersalah dan dihukum 10 bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Indramayu.

Vonis tersebut jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang menuntutnya 2 tahun 6 bulan kurungan.

Ia kemudian dijebloskan ke dalam penjara pada 2015 berdasarkan putusan kasasi dari Mahkamah Agung.

Selain masuk penjara, Panji juga pernah melakukan kebijakan kontroversi di pesantrennya setelah memecat 116 guru pengajarnya.

Setelah pemecatan itu, para guru tersebut bahkan tidak diizinkan lagi masuk ke kawasan pesantren, meski hanya untuk meminta klarifikasi.

Diketahui, para guru tersebut menduga bahwa Panji melakukan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Mereka pun melaporkan Panji ke beberapa pihak, termasuk Ombudsman.

Kepada Ombudsman, mereka melaporkan Panji atas dugaan tindakan malaadministrasi yang dilakukan pihak pesantren.

(*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Mantan Pengikut Panji Gumilang Ungkap Ponpes Al Zaytun Dirancang Mirip Vatikan: Negara Dalam Negara

# Al Zaytun # Vatikan # Panji Gumilang # Pondok Pesantren

Editor: Dimas HayyuAsa
Video Production: Khoerunnisak
Sumber: Warta Kota

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved