Minggu, 11 Mei 2025

LIVE UPDATE MANCANEGARA

China Disebut Mata-matai AS Lewat Kuba Selama Bertahun-tahun, hingga Punya Fasilitas Militer?

Senin, 12 Juni 2023 14:52 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - China disebut melakukan mata-mata terhadap AS melalui Kuba selama bertahun-tahun.

Hal ini dimaksudkan sebagai bagian dari upaya global Beijing untuk meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijennya.

Dikutip dari Tribunnews.com yang dilansir dari Aljazeera pada Senin (12/6/2023), seorang pejabat senior Gedung Putih Amerika Serikat (AS) memberikan penjelasan.

Dikatakan, China "melakukan peningkatan fasilitas pengumpulan intelijennya di Kuba pada 2019".

Kala itu AS di bawah pemerintahan Presiden Trump.

Baca: Rusia Ungkap Tak Ada Prasyarat Negosiasi dengan Ukraina, Peluang Bangun Dialog Mulai Rapuh

“Ini didokumentasikan dengan baik dalam catatan intelijen,” kata pejabat itu, Sabtu (10/6/2023).

Sumber tersebut mengakui bahwa China telah memata-matai AS dari berbagai situs yang berbasis di Kuba selama bertahun-tahun.

Hal ini setelah Gedung Putih membantah laporan awal pekan ini bahwa China berencana membangun fasilitas intelijen sinyal baru di pulau itu.

Awal pekan ini, dilaporkan dari Wall Street Journal, Kuba setuju untuk mengizinkan China membangun fasilitas mata-mata baru di pulau itu.

Baca: Rusia Menantang! Pastikan Tak Ada Celah Barat Buat Moskwa Bertekuk Lutut, Ini Kekuatannya

Hal ini memungkinkan China menguping komunikasi elektronik di seluruh AS tenggara.

Dilaporkan pula bahwa China berencana untuk membayar Kuba yang kekurangan uang miliaran dolar sebagai bagian dari negosiasi.

Pemerintah AS dan Kuba sangat meragukan laporan tersebut.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby menyebut laporan Journal "tidak akurat".

Pejabat administrasi menjelaskan lebih lanjut "ini adalah masalah yang sedang berlangsung.

Bahkan, bukan perkembangan baru.

Baca: Mencekam! Detik-detik Kapal Perang Rusia Lawan Drone Angkatan Laut Ukraina saat Luncurkan Serangan

Dikatakan, engaturan seperti yang dicirikan dalam pelaporan tidak sesuai dengan pengertian pihaknya.

Salah satu sumber menggambarkan ketidaksesuaian itu sebagai "pertengkaran semantik".

Terkait hal ini, mantan Duta Besar AS untuk China Max Baucus mengatakan pada Sabtu lalu mengaku ia "terkejut" dengan berita ini.

Baucus merupakan diplomat top AS di China selama hampir tiga tahun selama pemerintahan Obama.

Diplomat itu mengatakan bahwa pemerintahan Joe Biden awalnya membantah menyebut China mengoperasikan fasilitas intelijen dan militer di Kuba dan mengakui bahwa China telah lama menunjukkan kehadirannya di Kuba.

(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AS Berspekulasi China Memata-matai Lewat Kuba dan Operasikan Fasilitas Militer Selama Bertahun-tahun

# China # Amerika Serikat # Militer # Kuba


Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Videografer: Ramadhan Aji Prakoso
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #China   #Amerika Serikat   #Militer   #Kuba

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved