LIVE UPDATE MANCANEGARA
China Disebut Mata-matai AS Lewat Kuba Selama Bertahun-tahun, hingga Punya Fasilitas Militer?
TRIBUN-VIDEO.COM - China disebut melakukan mata-mata terhadap AS melalui Kuba selama bertahun-tahun.
Hal ini dimaksudkan sebagai bagian dari upaya global Beijing untuk meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijennya.
Dikutip dari Tribunnews.com yang dilansir dari Aljazeera pada Senin (12/6/2023), seorang pejabat senior Gedung Putih Amerika Serikat (AS) memberikan penjelasan.
Dikatakan, China "melakukan peningkatan fasilitas pengumpulan intelijennya di Kuba pada 2019".
Kala itu AS di bawah pemerintahan Presiden Trump.
Baca: Rusia Ungkap Tak Ada Prasyarat Negosiasi dengan Ukraina, Peluang Bangun Dialog Mulai Rapuh
“Ini didokumentasikan dengan baik dalam catatan intelijen,” kata pejabat itu, Sabtu (10/6/2023).
Sumber tersebut mengakui bahwa China telah memata-matai AS dari berbagai situs yang berbasis di Kuba selama bertahun-tahun.
Hal ini setelah Gedung Putih membantah laporan awal pekan ini bahwa China berencana membangun fasilitas intelijen sinyal baru di pulau itu.
Awal pekan ini, dilaporkan dari Wall Street Journal, Kuba setuju untuk mengizinkan China membangun fasilitas mata-mata baru di pulau itu.
Baca: Rusia Menantang! Pastikan Tak Ada Celah Barat Buat Moskwa Bertekuk Lutut, Ini Kekuatannya
Hal ini memungkinkan China menguping komunikasi elektronik di seluruh AS tenggara.
Dilaporkan pula bahwa China berencana untuk membayar Kuba yang kekurangan uang miliaran dolar sebagai bagian dari negosiasi.
Pemerintah AS dan Kuba sangat meragukan laporan tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby menyebut laporan Journal "tidak akurat".
Pejabat administrasi menjelaskan lebih lanjut "ini adalah masalah yang sedang berlangsung.
Bahkan, bukan perkembangan baru.
Baca: Mencekam! Detik-detik Kapal Perang Rusia Lawan Drone Angkatan Laut Ukraina saat Luncurkan Serangan
Dikatakan, engaturan seperti yang dicirikan dalam pelaporan tidak sesuai dengan pengertian pihaknya.
Salah satu sumber menggambarkan ketidaksesuaian itu sebagai "pertengkaran semantik".
Terkait hal ini, mantan Duta Besar AS untuk China Max Baucus mengatakan pada Sabtu lalu mengaku ia "terkejut" dengan berita ini.
Baucus merupakan diplomat top AS di China selama hampir tiga tahun selama pemerintahan Obama.
Diplomat itu mengatakan bahwa pemerintahan Joe Biden awalnya membantah menyebut China mengoperasikan fasilitas intelijen dan militer di Kuba dan mengakui bahwa China telah lama menunjukkan kehadirannya di Kuba.
(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AS Berspekulasi China Memata-matai Lewat Kuba dan Operasikan Fasilitas Militer Selama Bertahun-tahun
# China # Amerika Serikat # Militer # Kuba
Videografer: Ramadhan Aji Prakoso
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Kang Dedi Mulyadi Bocorkan Sumber Dana untuk Pendidikan Militer bagi Siswa Bermasalah di Jabar
Jumat, 2 Mei 2025
Mancanegara
Penderitaan Tiada Henti! Israel Dilanda Kebakaran & Badai Pasir Dahsyat, Markas Militer Kena Dampak
Jumat, 2 Mei 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Militer Houthi Pamer Kekuatan, Tembak Jatuh 9 Drone Canggih AS senilai Rp 1 Triliun dalam 4 Pekan
Jumat, 2 Mei 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Sentil Dedi Mulyadi soal Kebijakan Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer
Jumat, 2 Mei 2025
Tribunnews Update
Momen 39 Siswa Berlari Masuk Barak Militer di Purwakarta, Ikuti Pendidikan Karakter ala Dedi Mulyadi
Kamis, 1 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.