Minggu, 11 Mei 2025

Kisah Viral

Viral, HIV Menular Lewat Peralatan Facial, Dokter Beri Penjelasan dan Saran Pilih Salon

Jumat, 28 September 2018 10:10 WIB
Tribun Video

TRIBUN-VIDEO.COM - Belakangan viral cerita soal HIV yang ditularkan melalui peralatan facial di klinik.

Pengalaman itu diceritakan follower aktivis kesehatan Andrea Gunawan, yang populer dengan nama akun media sosialnya, @catwomanizer.

Andrea mengunggah pesan dari follower-nya itu ke instastory saat ia membahas soal kesehatan seksual.

Fenomena itu semakin viral setelah tangkapan layar instastory Andrea dibagikan akun Twitter @hulaitsdv, Sabtu (22/9/2018).

Hal itu sontak membuat banyak warganet takut melakukan facial.

Di Twitter, Andrea menambahkan, beberapa dokter mengatakan padanya bahwa klinik yang tidak kredibel memang rawan menjadi sarana penularan virus.

"Beberapa dokter tadi malah DM aku juga, bilangnya beberapa pasien wanita HIV+ akibat rajin suntik vitamin C di klinik abal-abal," cuit @catwomanizer, Minggu (23/9/2018).

Baca: Diperiksa sebagai Saksi, Dirut PLN Diperiksa KPK

"Dan aku tau kok kalau virus HIV kena udara dan matahari pun mati cepat, tapi kan gak ada yang bisa mastiin berapa cepet. Ada yang bilang di bawah 1 menit, ada yang bilang di bawah 5 menit," tambahnya.

Sementara itu, melansir Kompas.com, dr Fransisca Handy Agung, SpA mengatakan bahwa kemungkinan menularnya HIV di salon sangat kecil.

Senada dengan Andrea, menurutnya, HIV sebenarnya tidak bisa bertahan hidup di benda mati.

"Virus hanya bisa hidup di dalam sel yang hidup seperti cairan tubuh, terutama darah," kata dokter yang biasa disapa Sisca ini.

"Tingkat virulensi atau daya juang hidup virus HIV sebenarnya rendah, tidak sekuat virus hepatitis," paparnya.

Meski begitu, Sisca tetap memberikan tips dan mengimbau masyarakat untuk memilih salon facial yang menjalankan prosedur sterilisasi.

Di sisi lain, menurut akun Twitter kedokteran @docturnal_, kondisi lingkungan tertentu dapat mendukung virus untuk bertahan hidup.

Baca: Cerita Seorang Mantan Pecandu yang Kini Mendirikan Rumah Rehabilitasi Narkoba di Ajun Jeumpet

"Virus butuh media tertentu sebagai inang dan kondisi lingkungan tertentu untuk bisa hidup, seperti suhu, tingkat keasaman dll.

Untuk menular dan menjangkiti orang lain melalui alat yg terkontaminasi viruspun harus melalui barrier tubuh terluar (kulit) misalnya ada luka," tulisnya, Minggu (23/9/2018).

Sebelumnya Andrea telah memberikan solusi ARV sebagai obat untuk HIV kepada para follower-nya yang terserang virus ini.

""HIV itu lebih berat di stigmanya, bukan di virusnya," ujar dr. Zinnita Mutalib, Puskesmas Kecamatan Senen, pas gue interview kemarin.

Yalah wong ada obatnya. Selama HIV belum jadi AIDS, harapan hidup panjang layaknya orang yang gak hidup berdampingan dengan HIV," tulis Andrea.

Namun, yang sebenarnya ingin ia sampaikan yakni agar masyarakat rutin melakukan cek kesehatan.

"What I'm trying to say is sebaiknya kita paham cara penularan virus HIV supaya lebih bisa jaga diri, dan juga nggak takut untuk rutin ngecek apalagi kalau melakukan perilaku seksual berisiko. ;)," ungkap Andrea.

Simak video di atas. (Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta EW)

TONTON JUGA:

Editor: fajri digit sholikhawan
Reporter: Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sumber: Tribun Video

Tags
   #viral   #HIV/AIDS   #facial

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved