Minggu, 11 Mei 2025

LIVE UPDATE MANCANEGARA

Rusia Tandaskan Ukraina Harus Jadi Negara Netral, Harus Ganti Rezim Nazi Kyiv Bentukan AS dan Barat

Kamis, 8 Juni 2023 13:04 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Pemerintah Rusia menegaskan, Ukraina harus menjadi negara netral.

Diungkapkan tidak ada perang antara rakyat Ukraina dan Rusia.

Rusia berupaya mengganti rezim Nazi Kyiv bentukan Barat.

Dikutip dari rt.com pada Kamis (8/6/2023), hal itu disampaikan oleh Kepala Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev.

Ia menilai bahwa satu-satunya "agresi langsung" datang dari AS.

Dikatakan, AS menggunakan Ukraina sebagai alat untuk mengobarkan perang melawan Rusia.

Patrushev bersikeras bahwa "rezim Nazi Kiev", yang diciptakan oleh Washington dan London, "harus diganti".

Kepala Dewan Keamanan Rusia menekankan, Ukraina harus dibuat menjadi negara netral.

Ia menegaskan, krisis yang terjadi di Ukraina tidak menguntungkan siapapun kecuali Amerika Serikat.

Patrushev membeberkan, AS telah membuat seluruh Eropa bertekuk lutut.

Hal ini untuk memaksimalkan keuntungan ekonomi AS dengan melemahkan Uni Eropa.

Patrushev juga mencatat bahwa AS tidak ingin Rusia menjadi kuat.

AS berupaya memecah Rusia.

Hal ini agar agar memiliki kekuasaan penuh atas wilayah Eurasia dan memompa sumber daya.

“Agar memiliki kekuasaan penuh atas wilayah Eurasia dan memompa sumber daya," ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Patrushev menyatakan bahwa Washington dan London telah memanfaatkan NATO dan UE, neo-Nazi Ukraina dan LSM, dan pemerintah di Kiev.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin secara berterus terang menyebut Ukraina mengkhianati deklarasi kemerdekaannya sendiri.

Diungkapkan, deklarasi itu menyatakan Ukraina sebagai negara netral.

Namun, seiring waktu justru Ukraina ingin bergabung ke NATO dan memihak Barat.

" Saya juga ingin mengingatkan Anda bahwa, pada saat Ukraina muncul sebagai negara merdeka, sejak awal, sejak langkah pertama, Ukraina menyatakan diri sebagai negara netral: hal ini tertulis dalam Deklarasi Kemerdekaannya," terangnya.

Hal ini disampaikan Kepala Negara dalam wawancara dengan Direktur Jenderal Badan Inisiatif Strategis Svetlana Chupsheva di ruang kreatif Zotov Center, Moskow pada Selasa (30/5/2023).

Rilis wawancara ini termuat dalam laman resmi Istana Kremlin, Rusia.

Topik dari wawancara itu terkait dengan pendapat Putin soal serangan drone Ukraina ke Ibu Kota Rusia, Moskow.

Dalam momen itu, Putin menceritakan bahwa perseteruan Rusia dan Ukraina sebenarnya sudah lama.

Putin menerangkan, wilayah Ukraina hampir dikuasai sejak awal oleh orang-orang yang dipimpin oleh Barat.

Menurutnya, mereka tidak hanya melawan Rusia, tetapi juga menciptakan "anti-Rusia" di wilayah itu.

"Setelah runtuhnya Uni Soviet, beberapa persaingan antara Rusia dan Ukraina tidak dapat dihindari - jelas - tetapi tampaknya mereka yang berurusan dengan hal ini percaya bahwa hal ini akan dilakukan dengan cara yang beradab, dan terlebih lagi, berkaitan dengan kedekatan sejarah, budaya, dan bahasa kami. Namun sayangnya, semuanya berjalan dengan cara lain, yang seharusnya sudah diperkirakan," tukasnya.

(Tribun-Video.com/ rt.com)

Artikel ini telah tayang di rt.com dengan judul Russia seeks to replace ‘Nazi regime’ in Ukraine – security chief

# Rusia # Ukraina # Kyiv

Video Production: Dyah Ayu Ambarwati
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Rusia   #Ukraina   #Kyiv

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved