Nasional
Usulkan Proposal Damai Ukraina-Rusia, Prabowo Dinilai Blunder Lantaran Gagasan Aneh dan Buruk
TRIBUN-VIDEO.COM - Langkah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menawarkan proposal perdamaian untuk Ukraina dan Rusia menuai kritik keras.
Pasalnya, gagasan referendum dan zona demiliterisasi yang ditawarkan Prabowo dinilai sebagai ide aneh dan buruk.
Bahkan, Ukraina menyebut tawaran Prabowo tak ubahnya sebagai rencana yang datang dari Rusia, bukan Indonesia.
Maka, tak heran jika akhirnya Ukraina menolak mentah-mentah proposal perdamaian yang diusulkan Prabowo.
Proposal perdamaian yang diusulkan Prabowo sebetulnya berangkat dari keprihatinannya atas dampak perang Ukraina dan Rusia terhadap kehidupan dunia.
Belum lagi, perang kedua negara berlangsung ketika dunia dihadapi dengan terus bermutasinya Covid-19.
Oleh karena itu, Prabowo mengusulkan Ukraina dan Rusia melakukan gencatan senjata. Tak hanya itu, Prabowo mendorong Ukraina dan Rusia mundur sejauh 15 kilometer dari titik gencatan senjata.
Baca: Polemik Proposal Perdamaian dari Prabowo untuk Rusia-Ukraina, Berujung Dipanggil Jokowi
Ia juga meminta Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk pasukan perdamaian untuk ditempatkan di zona demiliterisasi.
"Kemudian PBB menggelar referendum kepada masyarakat yang tinggal di wilayah demiliterisasi," ucap Prabowo saat menjadi panelis pada pembahasan “Resolving Regional Tensions” dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Sabtu (3/6/2023).
Tawaran perdamaian yang diajukan Prabowo langsung ditolak mentah-mentah oleh Ukraina. Menhan Ukraina Oleksii Reznikov menyebut proposal perdamaian tersebut aneh.
Sebab, solusi yang ditawarkan Prabowo justru seperti rencana Rusia, bukan Indonesia.
Oleh karena itu, Reznikov menegaskan, Ukraina tidak membutuhkan mediator yang datang dengan gagasan yang aneh.
Baca: Reaksi Keras Prabowo Dituding Pro Rusia seusai Ajukan Proposal Perdamaian, Nada Tinggi Bela Diri
"Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami (dengan) rencana aneh ini," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Gagasan Prabowo terkait zona demiliterisasi guna mengakhiri perang Ukraina dan Rusia dinilai kurang tepat.
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyebut gagasan tersebut seolah terdapat sengketa wilayah antara kedua negara.
"Mungkin yang kurang pas adalah ide zona demiliterisasi dan seolah ada sengketa wilayah antara Rusia dan Ukraina sehingga memunculkan ide referendum," ujar Hikmahanto kepada Kompas.com, Rabu (7/6/2023).
Dalam menyikapi perang Ukraina dan Rusia, Hikmahanto mengatakan, Prabowo seharusnya menyampaikan bahwa perang harus dihentikan dengan mengedepankan dialog.
Menurut dia, hal ini sebagaimana kebijakan Presiden Joko Widodo dalam menyikapi perang Ukraina dan Rusia.
Kendati demikian, dorongan Prabowo supaya kedua negara menggelar gencatan senjata sudah tepat.
"Gencatan senjata ini harus diawasi dan dimonitor oleh PBB dalam bentuk peace keeping operations di mana Indonesia bersedia untuk berkontribusi," ujarnya.
Ia menambahkan, Shangri-La Dialogue pada dasarnya bukan forum resmi pemerintah meskipun Prabowo hadir sebagai Menhan.
Menurut dia, forum ini lebih merupakan academic exerxise karena yang hadir adalah pejabat dan pengamat.
Dengan demikian, apa yang disampaikan Prabowo dalam forum ini dinilai bukan sebagai penentu kebijakan.
"Karena menurut Undang-Undang Hubungan Luar Negeri, penentu kebijakan luar negeri adalah Menlu," tegas dia.
Oleh karena itu, Hikmahanto menegaskan, pernyataan Prabowo sudah tepat karena telah menggambarkan posisi Indonesia dalam menyikapi perang Ukraina dan Rusia.
"Menhan sudah tepat menggambarkan posisi Indonesia yang tidak mau membenarkan atau menyalahkan salah satu pihak karena mencerminkan polurgi bebas aktif Indonesia," terang dia.
(*)
# Prabowo Subianto # Proposal Damai Ukraina-Rusia # Menhan Prabowo Subianto
Video Production: Ignatius Agustha Kurniawan
Sumber: Kompas.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Sosok Hercules Rosario Eks Preman Tanah Abang Ngaku Berutang Nyawa dengan Prabowo Subianto
Minggu, 27 April 2025
Nasional
Diutus Prabowo! Potret Jokowi hingga Menteri HAM Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan
Sabtu, 26 April 2025
Terkini Nasional
Geger! Ini Alasan Purnawirawan TNI Usul Gibran Dicopot dari Jabatan Wakil Presiden
Sabtu, 26 April 2025
Terkini Nasional
Ragu Gibran Mampu Urus Negara, Sutiyoso Dukung Desakan Purnawirawan TNI Copot Wapres
Sabtu, 26 April 2025
Terkini Nasional
Rocky Gerung Beri Respons! Prabowo bakal Reshuffle demi Lepas dari Bayangan Jokowi sebelum Juni?
Jumat, 25 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.