TRIBUNNEWS UPDATE
Bak Neraka, Pertempuran Kembali Memanas di Sudan setelah Gencatan Senjata Berakhir
TRIBUN-VIDEO.COM - Pertempuran meningkat di Khartoum setelah kesepakatan gencatan senjata berakhir.
Kekerasan baru terjadi di wilayah Darfur yang bergejolak di Sudan dengan puluhan orang dilaporkan terbunuh dalam apa yang digambarkan sebagai "pelanggaran hukum total".
Asap hitam mengepul di atas ibukota pada hari Minggu seusai gencatan senjata antara tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) berakhir beberapa jam sebelumnya.
"Di Khartoum selatan, kami hidup dalam teror pemboman yang kejam, suara senjata anti-pesawat dan pemadaman listrik," "Kami berada di neraka yang sesungguhnya." kata seorang warga berusia 34 tahun, Sara Hassan, melalui telepon.
Pertempuran di ibukota telah menyebabkan kerusakan dan penjarahan yang meluas, runtuhnya layanan kesehatan, pemadaman listrik dan air, serta berkurangnya persediaan makanan.
RSF mengklaim bahwa mereka menembak jatuh sebuah jet tempur setelah tentara melancarkan serangan udara yang berani terhadap posisi pasukannya di Khartoum utara.
Sebuah sumber militer mengatakan sebuah jet tempur buatan Cina jatuh di dekat pangkalan di utara Khartoum akibat kerusakan teknis.
Baca: Prabowo Cawe-cawe Perang Rusia-Ukraina, Usul Gencatan Senjata dan Siap Kirim Pasukan Perdamaian
Baca: Update Perang Saudara di Sudan: Terus Lanjut meski Militer Setuju untuk Perpanjang Gencatan Senjata
Para saksi mata mengatakan bahwa mereka melihat sebuah pesawat terbang dari arah selatan ke utara ibu kota dengan api yang menyembur dari pesawat tersebut.
Dilaporkan pula tentang serangan udara terhadap posisi RSF di timur kota, yang menelan beberapa korban sipil.
Di antara daerah lain di mana pertempuran dilaporkan terjadi adalah Khartoum tengah dan selatan serta Khartoum Utara, di seberang Sungai Nil di utara.
Seusai dimediasi oleh Arab Saudi dan Amerika Serikat, gencatan senjata sedikit meredakan pertempuran di jalanan dan memungkinkan akses kemanusiaan yang terbatas.
Namun seperti gencatan senjata sebelumnya, kedua militer yang berseteru berulang kali melanggar perjanjian.
Perebutan kekuasaan mematikan yang meletus di Sudan pada 15 April itu telah memicu krisis kemanusiaan yang signifikan.
Lebih dari 1,2 juta orang mengungsi di negara tersebut dan 400.000 orang lainnya mengungsi ke negara-negara tetangga.
Hal ini juga mengancam ketidakstabilan di wilayah tersebut secara keseluruhan.
(TribunVideo.com/Aljazeera)
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #sudan #warzone
Reporter: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Tribunnews.com
Tribunnews Update
Tak Kunjung Setujui Gencatan, Trump Beri Sanksi Baru Rusia: Target Energi Gazprom dan Perbankan
Sabtu, 3 Mei 2025
Tribunnews Update
Viral Curhat Siswi SD ke Dedi Mulyadi, Ceritakan Kondisi Sekolahnya Mirip Kontrakan
Sabtu, 3 Mei 2025
Tribunnews Update
Tampang Preman Tersangka Bentrok di Kemang Jaksel saat Jumpa Pers, Berani Tertawa di Depan Polisi
Sabtu, 3 Mei 2025
Tribunnews Update
Gudang CV Sentoso Seal Milik Jan Hwa Diana Tetap Beroperasi meski Disegel, Karyawan Takut Ketahuan
Sabtu, 3 Mei 2025
Tribunnews Update
Preman Bayaran yang Buat Kerusuhan di Kemang Belum Terima Bayaran, Kini Berujung Ditahan
Sabtu, 3 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.