Oposisi Belarus Tak Mau Putin Sebar Nuklir di Negaranya: Bisa Jadi Sandera Ambisi Kekaisaran Rusia

TRIBUN-VIDEO.COM - Kebijakan Presiden Belarus Alexander Lukashenko yang menyetujui Rusia memindahkan senjata nuklir ke negaranya rupanya mendapatkan kritikan.

Kali ini datang dari Pemimpin oposisi Belarus, Svetlana Tikhanovskaya.

Ia menyebut, penempatan nuklir Rusia di Belarus membahayakan rakyat.

Baca: Kekhawatiran Barat Terjadi! Rusia Pindahkan Nuklir ke Belarusia, Ancaman Nyata untuk Ukraina & Eropa

Dikutip dari Kompas.com pada Jumat (26/5/2023), pemimpin oposisi Belarus menilai penempatan senjata nuklir Rusia tak hanya mengancam nyawa rakyat.

Tetapi juga menciptakan ancaman baru terhadap Ukraina dan seluruh Eropa.

Ia menandaskan, langkah itu membuat Belarus menjadi sandera ambisi kekaisaran Rusia.

"Itu akan membuat Belarus menjadi sandera ambisi kekaisaran Rusia," tambah Tikhanovskaya.

Baca: Senjata Nuklir Taktis yang Dikirim Rusia ke Belarus Disebut Bahayakan Banyak Pihak, AS Pantau Terus

Diketahui, pada April lalu, pasukan Belarus ditengarai telah mulai melatih pasukan untuk sistem rudal Rusia berkemampuan nuklir.

Sebagaimana informasi sebelumnya, Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengizinkan wilayahnya untuk berfungsi sebagai landasan peluncuran bagi serangan Rusia ke Ukraina.

Bahkan, Putin telah menandatangani keputusan tentang transfer senjata nuklir taktis tersebut.

Belarus sendiri merupakan sekutu Rusia yang terletak di berbatasan dengan Ukraina serta anggota Uni Eropa (UE) dan NATO, yakni Polandia dan Lituania.

Baca: Strategi Licik Terbaru Ukraina: Disebut akan Ledakkan Nuklir di Kharkov lalu Tuding Rusia Dalangnya

"Pengalihan amunisi nuklir telah dimulai," kata Lukashenko kepada wartawan saat berkunjung ke Moskwa, sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP. (Tribun-Video.com/ Kompas.com)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Rusia Mulai Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus

# TRIBUNNEWS UPDATE # Belarus # nuklir # senjata # perang # Rusia # Ukraina