HAJI 2023
Tips Memudahkan Ibadah Haji Jemaah Haji Lansia, Ketua PBNU: Agama Itu Tidak untuk Membuat Beban
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Hidayat
TRIBUN-VIDEO.COM - Agama itu tidak untuk membuat beban, tapi melahirkan ketentraman, kenyamanan, kesenangan dan kebahagiaan.
Berangkat dari prinsip ini, kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftah Faqih, maka jemaah haji yang sudah lanjut usia (lansia) dan sakit, bisa mendapat keringanan-keringanan saat menjalankan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci.
Apa saja keringanan-keringanan yang bisa didapatkan jemaah lansia agar sempurna ibadah haji dan umrahnya? Berikut penjelasan Kiai Miftah.
Baca: Kemenag Dorong Petugas Haji Arab Saudi Terapkan 3S saat Melayani Jemaah: Jangan Jadi Petugas Cuek
Pada musim haji 2023, terdapat 76 ribu jemaah lansia.
Di antara jumlah itu, banyak yang berusia 80 tahun ke atas.
Bahkan beberapa jemaah ada yang usianya sudah di atas 100 tahun.
Bagi jemaah yang kondisi fisiknya renta dan mengalami kelelahan, Kiai Miftah menganjurkan agar mereka tidak langsung diajak tawaf atau berjalan mengelilingi Ka'bah begitu memasuki Kota Makkah.
Jemaah lansia harus diistirahatkan dulu dan dibuat nyaman.
"Kalau dia langsung diajak tawaf maka dia akan terancam hidupnya, nyawanya, maka harus diistirahatkan, dibuat nyaman," ujar Miftah.
Baca: 406 Calon Jemaah Manasik Haji Sampang Ikuti Manasik Haji Terakhir, Kini Siap Berangkat ke Mekkah
Baru setelah jemaah lansia itu nyaman kemudian melakukan tawaf. Tawaf pun tidak harus langsung berturut-turut 7 putaran.
"Tawaf 7 kali berturut-turut itu menjadi syarat, dapat 2 putaran bisa istirahat dulu kalau dipaksakan nanti jatuh, jantungan, maka boleh istirahat," jelas Miftah.
"Ada jeda itu gak apa-apa, tetap nyaman. Prinsipnya jemaah harus nyaman, beragama itu nyaman, suka cita, agama itu tidak untuk membuat beban tapi untuk melahirkan ketentraman, kenyamanan kesenangan dan kebahagiaan," papar Miftah.
Tidak hanya saat tawaf, jemaah lansia yang kondisinya sudah renta atau kelelahan, juga bisa mendapatkan keringanan saat melaksanakan sa'i. Sa'i merupakan rangkaian ibadah umrah dan haji yang dilakukan setelah tawaf, yakni berjalan kaki dari bukit Shafa ke bukiy Marwah sebanyak 7 kali.
Bagi jemaah lansia, sa'i tidak harus dilaksanakan 7 kali berturut-turut.
"Sekali jalan terus berhenti, nanti lanjut lagi, atau kalau dia sudah mencoba dan gak kuat boleh dibadalkan, dijalankan orang lain. Kenapa? Masaqoh tadi, rentanya itu," ujar Miftah.
Bagi jemaah lansia yang kondisi fisiknya tidak memungkinkan, setelah wukuf, tawaf ifadah dan jumrah aqobahnya bisa dibadalkan atau dikerjakan orang lain.
" Lebih diutamakan dibadalkan kalau kondisi jemaah lansia, lebih afdol," ucapnya.
Baca: Ribuan Calon JemaahHajiKabupaten Ciamis Ikuti Bimbingan Manasik Haji, Diberi Bekal Pengetahuan
Untuk ibadah-ibadah lainnya, jemaah lansia dianjurkan untuk melakukannya di hotel tempat menginap, tidak perlu memaksakan diri untuk beribadah di Masjidil Haram.
"Lho aku kan mau salat di Masjidil Haram untuk mendapatkan pahala yang berlipat-lipat? Di hotel pun juga berlipat-lipat, pahala yang berlipat ganda itu tidak mutlak di masjid saja, tapi di tanah haram seluruhnya," ujar Miftah.
Jemaah haji lansia dianjurkan melaksanakan ibadah-ibadah lainnya yang tidak wajib di dalam hotel, agar nanti saat puncak haji yakni wukuf di Arah tidak kelelahan, sehingga bisa melaksanakan rukun haji.
Jemaah lansia yang tidak bisa menahan buang air kecil atau beser dan hernia, bisa memakai pampers saat memakai ihram. Yang penting saat memakai ihram dalam kondisi suci.
"Boleh dia menggunakan atasan yang tidak berjahit, pampers (yang berperekat) atau apa gitu. Situasi darurat, apapun bisa dilakukan, yang penting itu bukan jahitan untuk menjaga supaya tidak najis pakaiannya," ujar Miftah.
"Yang penting pada saat memakai ihram dan ketika niat umrah itu, dia dalam kondisi suci," lanjutnya.
Bagi jemaah haji perempuan, Kiai Miftah mengatakan, pakaian ihram tidak harus berwarna putih.
"(Warna) apa saja, yang penting pakai pakaian yang sopan dan menutup aurat," ujarnya.
Baca: Kloter Pertama Calon Haji Indonesia Bakal Diberangkatkan 24 Mei 2023, 77 Hotel Siap Jamu Jemaah
Terkait keringanan-keringanan di atas, Kiai Miftah mengutip ayat suci Al-Qur'an,
"Allah itu tidk menjadikan agama bagimu, bagi kalian wahai pemeluk muslim untuk menyulitkan, memberatkan, tapi menyenangkan." (*)
Baca juga berita terkait di sini
# Jemaah # haji # umrah
Video Production: Rahmat Gilang Maulana
Sumber: Tribunnews.com
Tribunnews Update
WNI Berinisial KMR Ditangkap di Makkah, Diduga Janjikan Praktik Haji Tanpa Visa ke Calon Jemaah
2 hari lalu
Tribunnews Update
4 Koper Jemaah Haji Indonesia Disita Bea Cukai Madinah, Berisi Rokok Jumlahnya Melebihi Batas Aturan
2 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.