Senin, 12 Mei 2025

LIVE UPDATE MANCANEGARA

Pertempuran Sengit di Sudan!, Serangan Udara Hujani Khartoum saat Perang Memasuki Minggu Ke-5

Minggu, 21 Mei 2023 15:23 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Ibu kota Sudan, Khartoum dan kota Bahri kembali dibombardir serangan udara pada Jumat (19/5), sementara perang antara tentara dan pasukan paramiliter "Pasukan Dukungan Cepat" (RSF) memasuki minggu kelima.

Serangan itu memperdalam krisis kemanusiaan bagi warga sipil yang terjebak dan terlantar akibat perang saudara di negara itu.

Serangan udara dilaporkan oleh saksi mata di Omdurman selatan dan Bahri utara, dua kota yang terletak di seberang Sungai Nil dari Khartoum, membentuk "tiga ibu kota" Sudan.

Beberapa serangan terjadi di dekat stasiun penyiaran negara di Omdurman, kata para saksi mata.

Baca: Detik-detik Kedatangan 6 Mahasiswa yang Terdampak Perang Sudan, Disambut Pelukan dari Orang Tua

Saksi mata di Khartoum mengatakan situasi relatif tenang, meski terdengar suara tembakan sporadis. Dilaporkan pula pertempuran masih pecah di sejumlah wilayah di Sudan.

Penjarahan massal oleh orang-orang bersenjata dan warga sipil sama-sama membuat hidup lebih sengsara bagi penduduk Khartoum yang terjebak oleh pertempuran sengit antara militer reguler dan pasukan paramiliter RSF, kata saksi mata.

Konflik tersebut telah membuat sekitar 843.000 orang mengungsi di Sudan dan menyebabkan sekitar 250.000 orang lainnya mengungsi ke negara-negara tetangga, kata badan pengungsi PBB, Jumat (19/5).

Panglima Angkatan Darat Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengambil langkah yang telah lama dinantikan pada hari Jumat untuk mencopot kepala RSF Mohamed Hamdan Dagalo, yang lebih dikenal sebagai Hemedti, dari jabatannya sebagai wakilnya di Dewan Kedaulatan yang berkuasa.

Keduanya telah menjalankan dewan sejak 2019 ketika menggulingkan orang kuat Presiden Omar al-Bashir di tengah aksi protes massa terhadap pemerintahannya.

Baca: Kisah Mahasiswi Asal Kuningan yang Selamat dari Zona Perang Sudan, Kini Sudah di Kampung Halaman

Mereka melakukan kudeta pada 2021 ketika tenggat waktu semakin dekat untuk menyerahkan kekuasaan kepada warga sipil dalam proses transisi menuju pemilihan umum yang bebas.

Sementara itu, pembicaraan gencatan senjata yang disponsori Saudi dan AS di kota Jeddah, Saudi belum menghasilkan sebuah terobosan.

Pada pertemuan Liga Arab di Jeddah hari Jumat (19/5), sebuah pernyataan dari utusan Sudan menuduh RSF melakukan penjarahan dan pemerkosaan, dan melanggar serangkaian gencatan senjata.

Di lain pihak, RSF menuduh tentara memulai konflik dan melanggar gencatan senjata.

RSF juga mengatakan bahwa mereka yang melakukan kejahatan memakai seragam RSF curian.

Pertempuran pecah pada 15 April setelah perselisihan tentang rencana RSF untuk diintegrasikan ke dalam tentara dan rantai komando di masa depan berdasarkan kesepakatan yang didukung internasional untuk mengubah Sudan menuju demokrasi setelah puluhan tahun otokrasi yang dilanda konflik.

Baca: Ancaman Sanksi Masa Depan Joe Biden bagi Pelanggar HAM dalam Konflik di Sudan

Jenderal Burhan melantik Malik Agar, pemimpin kelompok pemberontak yang bergabung dengan Dewan Kedaulatan pada 2020 setelah menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah, sebagai wakil barunya, menurut keputusan kedua.

Pada hari yang sama, Burhan mempromosikan perwira militer lainnya yang bertugas di dewan, termasuk mengangkat Jenderal Shams El-Din Kabbashi sebagai wakil komandan angkatan bersenjata.

Jenderal Yasser Al-Atta dan Ibrahim Jabir masing-masing ditunjuk sebagai asisten komandan. (*)

Artikel ini telah tayang dengan judul VOA: Serangan Udara Hujani Khartoum, Pertempuran Masuki Minggu ke-5

# Sudan # militer sudan # Khartoum # perang

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Reporter: Rima Anggi Pratiwi
Videografer: Ramadhan Aji Prakoso
Video Production: Dyah Ayu Ambarwati
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Sudan   #militer sudan   #Khartoum   #perang

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved