Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Daerah

Sosok Astunggal, Seorang Kakek yang Nyalakan Petasan & Diduga Sebabkan Bayi di Gresik Meninggal

Senin, 1 Mei 2023 12:18 WIB
TribunSolo.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Terungkap sosok pria yang menyalakan petasan kembang api hingga diduga mengakibatkan meninggalnya seorang bayi di dekat rumahnya.

Diketahui, pria tersebut bernama Astunggal yang merupakan warga Desa Jatirembe, Benjeng, Gresik, Jawa Timur.

Astunggal merupakan seorang kakek berusia 53 tahun yang saat itu mengaku menyalakan kembang api atas permintaan cucu dan keponakannya.

Aksi Astunggal berujung viral setelah diduga membuat seorang bayi meninggal dunia.

Pihaknya mengaku sudah meminta maaf kepada keluarga korban di hadapan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani).

Ia pun tidak keberatan apabila harus meminta maaf kembali jika keluarga korban meminta.

Baca: Petasan 5 Kg Meledak di Pekalongan, 5 Orang Dirawat di RSI Pekalongan dan 1 Meninggal

Sebab Astunggal mengaku menyalakan kembang api atas permintaan cucu dan keponakannya,Sabtu (22/4) lalu.

Astunggal lantas menceritakan duduk perkara dia menyalakan petasan kembang api pada Sabtu lalu sekira pukul 20.00 WIB itu.

Dijelaskan olehnya,  saat itu dirinya sedang merayakan hari raya Idul Fitri 1444 H.

Sehingga, cucu dan keponakannya  merayakan Hari Raya Idul Fitri ke rumah Astunggal.

Saat berkunjung ke rumah Astunggal, cucu Astunggal yang masih (4) dan keponakan (5) datang membawa sebatang petasan kembang api.

Lantaran pada malam pertama hari raya Idul Fitri masih banyak warga dan remaja menyalakan petasan kembang api, Astunggal diminta menyalakan kembang api oleh cucu dan keponakannya.

“Saya secara hati yang mendalam, tidak ada niatan untuk mengganggu tetangga dan terutama pada bayi, sebab jarak rumah dengan keluarga sekitar tiga rumah sejauh dua lima belas sampai dua puluh meter. Dan, saat itu juga banyak anak-anak lain juga menyalakan petasan,” kata Astunggal, dengan didampingi istri yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik, saat ditemui di rumahnya.

Kakek berusia 53 tahun itu mengatakan, setelah menyalakan kembang api bersama cucu dan keponakannya, ia juga melihat anak-anak lain menyalakan kembang api di Mushola.

Dijelaskan olehnya, jarak rumahnya dengan rumah bayi tersebut sekitar puluhan meter.

Sementaram berdasarkan keterangan dari keluarga korban,  bayi tersebut lahir dengan keadaan sehat dan tidak ada kendala kesehatan.

Namun, setelah terjadi tragedi suara ledakan petasan kembang api, bayi tersebut langsung menangis keras dan mata sebelah kanan tidak bisa melihat.

Setelah itu, lidah bayi juga kaku, sehingga sulit mencerna asi, akhirnya korban dibawa ke rumah sakit.

Baca: Bayi di Gresik Tewas karena Kaget Dengar Petasan Tetangga

Namun nyawa korban tidak tertolong dan dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (27/4) lalu.

Berdasarkan bukti scan pemeriksaan, pada tubuh bayi ada pembuluh darah yang pecah dan sudah disaksikan oleh dokter serta polisi.

Termasuk bukti selongsong petasan kembang api yang juga sudah diminta polisi saat diamankan di Balai Desa setempat.

“Bukti scan tubuh bayi ada pembuluh darah pecah dan sudah dilihat dokter dan Polisi. Termasuk bukti selongsong petasan kembang api juga sudah diminta Pak Polisi saat di Balai Desa,” katanya.

(*)

(Tribun-Video.com/TribunSolo.com)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sosok Pria yang Main Petasan dan Bikin Bayi 38 Hari Meninggal di Gresik, Mengaku Sudah Minta Maaf

# kakek # petasan # Gresik # meninggal # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Reporter: Sandy Yuanita
Sumber: TribunSolo.com

Tags
   #kakek   #petasan   #Gresik   #meninggal

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved