Selasa, 13 Mei 2025

Terkini Nasional

Sosok Ini yang Mengungkap Detik-detik AKBP Buddy Diduga Akhiri Hidup, Tubuh Ditemukan di Rel

Minggu, 30 April 2023 11:24 WIB
TribunJakarta

TRIBUN-VIDEO.COM - Pihak keluarga sangsi kematian Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur  AKBP Buddy A Towiliu di perlintasan kereta api dekat Pasar Enjo, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023), karena sengaja mengakhiri hidup akibat depresi sakit empedu.

Informasi AKBP Buddy diduga tewas dengan sengaja mengakhiri hidup di perlintasan kereta api itu disampaikan pihak Polda Metro Jaya.

Kesimpulan sementara itu diambil setelah polisi memeriksa saksi, yakni masinis kereta api Tegal Bahari yang saat itu melintas dan melihat AKBP Buddy Alfrits ada di rel.

"Sejauh ini ada satu saksi dari pihak masinis dalam hal ini, akan diambil keterangan. Didapatkan untuk sementara hasil dari langkah-langkah yang kita lakukan, ini patut diduga bunuh diri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di lokasi kejadian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian diduga terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat itu masinis kereta api Tegal Bahari yang mengarah dari Jakarta menuju Tegal menginformasikan orang tertabrak kereta.

Informasi disampaikan pada Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) dan disampaikan ke Stasiun Jatinegara.

Informasi tersebut kemudian diterima petugas yang kemudian melakukan pengecekan.

Petugas itu menemukan jasad korban di tengah rel dengan kondisi mengenaskan.

Karena menghalangi kereta yang akan lewat, petugas kemudian memindahkan ke sisi rel.

Adapun barang-barang korban yang ditemukan di antaranya iPhone 13, dompet, uang tunai Rp 850 ribu, dan jam tangan.

Menurut Trunoyudo, sebelum ditemukan tewas, AKBP Buddy sempat berangkat kerja ke Mapolres Jaktim.

Tak lama setelah itu, kata Trunoyudo, tiba-tiba AKBP Buddy ditemukan tewas yang diduga bunuh diri pada pukul 10.30 WIB.

Lokasi ditemukannya jenazah AKBP Buddy dengan Mapolres Jakarta Timur hanya berjarak 2 Km.

"Hari ini (beberapa jam sebelum kejadian) ke kantor pagi, kebetulan di Polres Jaktim. (Lokasi kejadian) kurang lebih 2 kilometer dari kantor," imbuhnya.

Namun demikian, Trunoyudo belum bisa membeberkan lebih jauh terkait kronologi AKBP Buddy ditemukan tewas di rel kereta itu.

Menurutnya, pemeriksaan saksi masih perlu dilakukan.

"Kemudian nanti kita cari saksi-saksi lagi," tuturnya.

Informasi yang menguatkan penjelasan pihak kepolisian disebarkan oleh akun Twitter Rudi Valinka @kurawa.

Ia menyampaikan pengakuan masinis kereta api perihal detik-detik AKBP Buddy Alfrits Towoliu mengakhiri hidup dengan menabrakkan diri ke kereta api yang melintas di lokasi kejadian.

"Dari penjelasan sdr. Qodri Masinis Kereta yg menabrak AKBP Buddy A. Towoliu dari Jatinegara menuju Jateng saksi melihat korban dalam posisi bersiap2 ditembok pembatas rel lalu meloncat saat kereta lewat, mengenai bagian kiri depan kereta dalam posisi jongkok hingga terbelah dua," tulis akun tersebut, Sabtu (29/4/2023) malam.

Hingga berita ini diturunkan, belum konfirmasi resmi pemilik akun maupun dari pihak kepolisian.

Baca: Isi Percakapan Terakhir AKBP Buddy Alfrits dengan Kapolres Metro Jaktim sebelum Ditemukan Tewas

Baca: Security Tak Sangka Dapat THR Terakhir dari AKBP Buddy, Sempat Bilang Selamat Lebaran, Ya

Bilang Sakit Empedu usai Diangkat Kasat Narkoba

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, sejatinya AKBP Buddy baru dua minggu menjabat Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur.

Namun baru serah terima jabatan, korban langsung menghadap Kapolres untuk meminta izin.

Menurutnya, AKBP Buddy meminta izin agar bisa menjalani operasi atas penyakit empedu yang tengah dideritanya.

Adapun operasi berlangsung di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.

"Kalau izinnya ini baru dua minggu lalu dan kemudian menjalani operasi di RS Pondok Indah. Jadi beliau ini baru serah terima, begitu ke Polres Jaktim menghadap ke Kapolres langsung minta izin karena sakit," ujar Trunoyudo.

Trunoyudo mengungkap isi percakapan yang dibicarakan AKBP Buddy kepada Kapolres.

Di sana, dia menyatakan sakitnya sudah tidak tertahankan lagi dan tidak bisa bertugas jika masih dalam kondisi tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata membenarkan anak buahnya itu sempat mendatangi Mako Polres Jakarta Timur sebelum ditemukan tewas.

"Almarhum atau korban adalah Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Timur. Korban sebelumnya datang ke Polres mengenakan pakaian semi dinas," kata Leonardus dikonfirmasi terpisah.

Jenazah korban kemarin telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan proses visum.

Trunoyudo meminta semua pihak mempercayakan penyelidikan penyebab tewasnya AKBP Buddy kepada pihak kepolisian.

"Untuk korban jenazah saat ini sudah segera kita bawa ke RS Kramat Jati Polri ya ini untuk melakukan visum. Polda Metro Jaya akan melakukan langkah-langkah baik secara SOP yaitu mengambilan keterangan-keterangan secara verbal kemudian juga akan melakukan secara forensik," jelasnya.

"Tentunya semua hasilnya kita yakinkan Polres Jakarta Timur dengan Polda Metro Jaya lebih lanjut tentunya ini menjadi bagian secara forensik atau pun proses penyelidikan, sementara ini adalah proses penyelidikan," sambungnya.

Diduga Terkait Mafia Narkoba

Pihak keluarga Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur menduga kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu terkait dengan kasus narkoba besar yang sedang ditangani.

Dugaan ini karena beberapa saat sebelum jasad Buddy ditemukan di perlintasan rel kereta api dekat Stasiun Jatinegara, korban sempat mendapat telepon dari seseorang tidak dikenal.

Panggilan telepon itu diduga membuat Buddy yang akan dekorasi ruang kerjanya di Mapolres Metro Jakarta Timur memilih pergi dengan menggunakan taksi online.

Dalam hal ini pihak keluarga menilai sosok yang menghubungi Buddy sebelum kejadian bukan orang sembarang, karena membuat perwira menengah itu memilih pergi tidak dengan mobil pribadi.

"Apa karena jabatan baru ini mungkin diduga dia mau sidik (penyidikan). Karena Kasat Narkoba, kalau sidik kan berhadapan dengan mafia," kata Paman Buddy, Cyprus, Sabtu (29/4/2023).

Menurut pihak keluarga, ada kemungkinan Buddy sudah meninggal terlebih dahulu sebelum tertabrak kereta api (KA) 320 Tegal Bahari lalu jasadnya dibiarkan di rel untuk menghilangkan barang bukti.

Mereka juga menolak hasil penyelidikan sementara Polda Metro Jaya bahwa Buddy memilih mengakhiri hidup karena semasa hidup tidak memiliki riwayat masalah kejiwaan, maupun ekonomi.

"Kami menduga mungkin sudah ada perbuatan sebelumnya. Dibunuh baru dibuang di tengah rel kereta. Namanya salah satu cara menghilangkan jejak," ujarnya.

Cyprus meminta kepada publik tidak menduga Buddy bunuh diri karena jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan penyelidikan.

Keluarga besar AKBP Buddy Alfrits Towoliu di RS Polri Kramat Jati.

Keluarga besar Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu saat mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023).

Pihak keluarga meyakini penyebab kematian korban baru dapat dipastikan setelah sosok yang menelepon Buddy beberapa saat sebelum meninggal dunia terungkap.

"Siapa yang menelpon yang terakhir itu. Dari menelpon sampai dia berangkat itu enggak sampai satu jam meninggal. Handphonenya sekarang diamankan penyidik sebagai barang bukti," tuturnya. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tubuh Ditemukan di Tengah Rel, Detik-detik AKBP Buddy Alfrits Diduga Akhiri Hidup Diungkap Sosok Ini

Editor: Tri Hantoro
Video Production: Elvera Kumalasari
Sumber: TribunJakarta

Tags
   #AKBP Buddy Alfrits   #bunuh diri   #empedu

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved