ON FOCUS
Senjata NATO untuk Ukraina Jatuh ke Tangan Gengster Gara-gara Komandan Ukraina Jual ke Pasar Gelap
TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah senjata pasokan dari negara-negara NATO ke Ukraina dikabarkan telah berpindah tangan ke anggota gangster di Finlandia.
Biro Investigasi Nasional Finlandia (NBI) menyebutkan, beberapa geng di Finlandia membeli senjata-senjata pasokan anggota NATO yang diselewengkan oleh oknum di Ukraina.
Inspektur detektif NBI Christer Ahlgren mengatakan pada Minggu (23/4/2023) turut membeberkan jenis-jenis senjata yang kini ditangan gangster itu.
Salah satunya adalah senapan serbu milik NATO.
Namun Ahlgren menolak merinci lebih lanjut karena masih dalam proses penyelidikan.
Rute penyelundupan senjata dari Ukraina ke Finlandia juga telah diketahui.
Dia menyebut, tiga geng motor besar dunia yang merupakan organisasi interlasional yang lebih besar, aktif di Fonlandia.
Salah satunya adalah Bandidos MC, yang memiliki unit di setiap kota besar Ukraina.
Ahlgren mengatakan, organisasi kriminal memiliki jaringan mereka di pelabuhan komersial Finlandia.
Sebab pemeriksaan keamanan yang diwajibkan untuk staf bandara tidak berlaku untuk pekerja pelabuhan.
Finlandia bukan satu-satunya negara UE dengan masalah seperti itu.
Karena “senjata yang dikirim ke Ukraina juga ditemukan di Swedia, Denmark, dan Belanda".
Pada awal Mei, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menekankan perlunya akuntabilitas untuk senjata Amerika yang dipasok ke Ukraina.
Saat itu, Austin mengatakan dia telah membahas masalah tersebut dengan otoritas Kyiv yang memberikan jaminan akuntabilitas.
Pada bulan Juni, badan penegak hukum Uni Eropa, Europol, memperingatkan bahwa konflik Ukraina dapat menyebabkan lonjakan senjata dan amunisi yang diselundupkan ke dalam blok tersebut.
Sekitar waktu yang sama, penyelidikan oleh RT Rusia mengungkapkan bahwa berbagai senjata yang dipasok ke Kyiv oleh Barat dijual di jaringan gelap.
Moskow telah lama mengkritik pengiriman senjata ke Kyiv oleh AS, UE, Inggris, dan beberapa negara lain, dengan alasan bahwa mereka hanya memperpanjang konflik dan meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.
Jurnalis veteran Amerika Seymour Hersh mengklaim senjata yang dipasok Barat dijual oleh komandan Ukraina kepada penyelundup di Polandia, Rumania, dan negara bagian lain.
Ia mengatakan bahwa Barat mengetahui perdagangan pasar gelap ini, karena beberapa laporan tentang pengiriman senjata yang hilang bahkan muncul di media AS.
Hersh mengklaim, menurut data yang didapatnya, Polandia, Rumania dan negara-negara lain di perbatasan dibanjiri senjata yang dikirimkan AS untuk perang di Ukraina.
Para pelaku penyelundupan senjata tersebut di antaranya adalah kolonel.
Mereka diberikan senjata secara pribadi, tapi malah menjualnya ke pasar gelap. (*)
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #Rusia Vs Ukraina # Zelensky # VladimirPutin
Video Production: Fikri Febriyanto
Sumber: Tribunnews.com
Tribunnews Update
Momen Putin Menangis dan Memeluk Tentara Korea Utara, Ucap Terima Kasih Bantu Perangi Ukraina
2 jam lalu
Konflik Ukraina vs Rusia
Ukraina Rugi Besar seusai Balas Serangan Rusia: 2 HIMARS, 5 Rudal Neptune, dan 500 Drone Dilumpuhkan
2 hari lalu
Konflik Ukraina vs Rusia
Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina Luncurkan 23 Bom dan 33 Drone ke Donetsk, 130 Bangunan Rusak
3 hari lalu
Tribunnews Update
Respons Rusia setelah India dan Pakistan Saling Serang, Minta Kedua Pihak Menahan Diri
3 hari lalu
Tribunnews Update
Rusia Bereaksi setelah India dan Pakistan Saling Serang, Minta Kedua Pihak Menahan Diri
3 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.