Rabu, 14 Mei 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Oknum Pegawai BRIN Ancam 'Halalkan Darah' Umat Muhammadiyah Gara-gara Lebaran, Kini Minta Maaf

Selasa, 25 April 2023 09:08 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang oknum pegawai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bernama Andi Pangerang Hasanuddin jadi bulan-bulanan warganet setelah melontarkan komentar tak patut.

Andi memberi ancaman akan membunuh umat Muhammadiyah terkait perbedaan hari lebaran lewat komentar di Facebook.

Terkait komentar tersebut, Bareskrim Polri ikut turun tangan.

Dilansir Tribunnews, polemik ini bermula ketika peneliti antariksa BRIN Prof Thomas Djamaluddin menuliskan keherananya dengan Muhammadiyah yang tidak sepakat dengan pemerintah soal penentuan lebaran namun ingin memakai lapangan untuk salat Idul Fitri.

Baca: Menko PMK Ikut Shalat Ied Muhammadiyah, Tegaskan Pemerintah Tak Diskriminasi Jatuhnya Idul Fitri

Unggahan Thomas tersebut kemudian dikomentari oleh AP Hasanuddin yang menyatakan bahwa Muhammadiyah dianggap sebagai musuh bersama.

"Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?" komentar Hasanuddin

Tak cukup sampai di situ, AP Hasanuddin menuliskan komentar yang menyebut untuk menghalalkan darah umat Muhammadiyah.

Ia mengaku siap dipenjara lantaran lelah dengan kegaduhan yang ada.

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," lanjutnya.

Menanggapi hal ini, profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaludin menilai komentar AP Hasanuddin sudah berlebihan.

Terkait komentarnya ini, Andi juga sudah menyampaikan permohonan maaf.

"Itu tanggapan yang berlebihan saat beragumentasi dengan Ahmad Fauzan," kata Prof Thomas kepada Tribunnews.com, Senin (24/4/2023).

Baca: Jemaah Muhammadiyah di Tasikmalaya Ditolak Salat Id, Akhirnya Dapat Izin namun Pilih Lokasi Lain

Melalui sebuah keterangan tertulis, Andi menerangkan, komentar itu ditulisnya karena rasa emosi melihat akun Thomas diserang banyak orang.

Ia pun berjanji tak akan mengulangi perbuatannya itu.

"Saya MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA KEPADA PIMPINAN DAN SELURUH WARGA MUHAMMADIYAH yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam ini lagi di waktu-waktu mendatang. Demikian surat pernyataan ini dibuat, atas perhatian masyarakat semua, saya ucapkan terima kasih," pungkasnya.

Sementara itu, Bareskrim Polri menyatakan akan mengusut persoalan ini.

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan bahwa pihakya masih mendalami komentar tersebut.

(TribunVideo.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral di Sosmed Peneliti BRIN Ancam Halalkan Darah Warga Muhammadiyah, Hingga Siap di Penjara

# Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) # Muhammadiyah # Andi Pangerang Hasanuddin

Editor: Aprilia Saraswati
Reporter: Fransisca Andeska
Video Production: Fegi Sahita
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved