MATA LOKAL MEMILIH
PKS Dorong Anies-Sandi Jilid II untuk Pilpres 2024, Utang Rp 50 M Belum Perbaiki Hubungan Keduanya
TRIBUN-VIDEO.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus mendorong agar duet Anies-Sandi pada Pilgub DKI Jakarta 2017 bisa kembali terulang di Pilpres 2024 nanti.
Namun menilai isu utang Anies Rp 50 miliar di Pilgub DKI Jakarta 2017 dinilai dipakai Sandi untuk menunjukkan kekuatannya.
Saat ini, Anies dan Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) memang tengah mencari tiga sampai lima kandidat calon wakil presiden (cawapres).
Koalisi yang diisi oleh Partai Demokrat, PKS, dan Partai Nasdem itu boleh memberikan usulan kandidat pendamping terbaik untuk Anies.
Dalam pertemuan dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Kabupaten Bekasi, Sabtu (8/4/2023) Sandi merespon positif wacana pengusungan dirinya sebagai cawapres Anies.
Namun, ia tak menyatakan sikap secara tegas menerima atau tidak usulan tersebut.
Sandi menyatakan bakal menyerahkan keputusan ke tangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca: Sandiaga Uno Diisukan akan Hengkang dari Partai Gerindra, Prabowo: Kita Partai Terbuka
Tetapi, pilihan terakhir tetap ditentukan oleh Anies yang telah didapuk sebagai capres koalisi tersebut.
Hubungan Anies dan Sandi memang belum semesra dahulu.
Anies diusung sebagai tokoh perubahan.
Sementara, Sandi yang merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra telah bersatu dengan Istana setelah menduduki jabatan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sejak 22 Desember 2020.
Bahkan, keduanya sempat memberikan respons yang berbeda soal utang Rp 50 miliar.
Isu tersebut pertama kali dihembuskan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa yang juga pernah menjadi anggota tim pendukung Anies-Sandiaga dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
Adapun pada 7 Februari 2023 lalu, Sandi enggan memperpanjang persoalan tersebut.
Menurutnya, keputusan diambil setelah melakukan shalat istiqharah dan berkonsultasi dengan keluarga.
Baca: Survei LSI: Prabowo Subianto Ungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, Ini Hasil Simulasi 3 Capres
Sementara itu, Perwakilan Tim Anies, Hendri Satrio menyatakan bahwa perjanjian utang itu sudah selesai.
Sebab, dalam perjanjiannya, Anies tak harus mengembalikan biaya sepeserpun jika memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2017.
Kemudian pada Selasa (11/4/2023) Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai isu utang Anies Rp 50 miliar di Pilgub DKI Jakarta 2017 dipakai Sandi untuk menunjukkan kekuatannya.
Dalam pandangan Ari, Sandi ingin menyampaikan bahwa ia merupakan politisi yang memiliki kekuatan materi besar.
Ari mengatakan Sandi memang tampak memiliki kekayaan lebih ketimbang figur-figur yang dipertimbangkan sebagai kandidat cawapres Anies.
Apalagi, Sandi saat ini juga mempunyai elektabilitas yang cukup tinggi sebagai figur cawapres.
Di sisi lain, Ari melihat bahwa Sandi patut diperhitungkan oleh Anies untuk menjadi pendampingnya.
Pasalnya, duet keduanya telah mampu memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2017.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Ramai Utang Rp 50 M, Mungkinkah Anies-Sandi Jilid II untuk Pilpres 2024?"
# PKS # Anies Baswedan # Sandiaga Uno # Pilpres 2024 # Partai Demokrat # Prabowo Subianto # NasDem
Reporter: sara dita
Videografer: Dyah Ayu Ambarwati
Video Production: Yogi Putra Anggitatama
Sumber: Kompas.com
Terkini Nasional
Mahasiswi ITB Ditangkap atas Kasus Meme Prabowo-Jokowi Ciuman, Pihak Kampus Akhirnya Beri Respons
3 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.