Kamis, 15 Mei 2025

JEJAK ISLAM

JEJAK ISLAM: Masjid Tuha Indrapuri, Saksi Bisu Bekas Kerajaan Hindu di Aceh

Minggu, 9 April 2023 15:37 WIB
Serambi Indonesia

TRIBUN-VIDEO.COM - Aceh yang berjuluk Serambi Mekkah, memiliki banyak situs sejarah peradaban Islam. Salah satunya adalah Masjid Tuha Indrapuri, yang terletak di Desa Keude Indrapuri, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar.

Masjid Tuha atau Masjid Tua Indrapuri ini bukan hanya menjadi bukti sejarah peradaban Islam di Aceh, tapi juga sekaligus menjadi saksi bisu dari bekas kerajaan Hindu yang pernah ada di Aceh. Pasalnya, masjid ini berdiri di atas bekas bangunan candi, sekaligus benteng Kerajaan Hindu Lamuri.

Penelusuran Serambinews.com, kompleks seluas 33.875 meter persegi ini dibina pada masa Sultan Iskandar Muda yang berkuasa pada tahun 1607-1636 Masehi. Iskandar Muda adalah sultan yang paling besar dan sukses membawa Kesultanan Aceh hingga terkenal ke mancanegara.

Literatur sejarah Aceh mencatat, Masjid Tuha Indrapuri dibangun pada tahun 1618 Masehi. Lahan tempat berdirinya bangunan itu disebut-sebut merupakan bekas area candi Hindu-Budha.

Secara keseluruhan, konstruksi Masjid Tuha Indrapuri didominasi bahan kayu. Adapun atapnya berbentuk tumpang yang bersusun tiga. Atap tersebut ditopang oleh 36 tiang.

Dari jumlah itu, sebanyak empat tiang menjadi soko guru. Masjid ini tidak memiliki jendela dan pintu. Sebuah tembok yang tampak terpisah difungsikan sebagai sarana untuk mengakses ruangan utama.

Dari bentuk dan tembok besar yang mengelilingi bangunan masjid ini, terlihat jelas adanya pengaruh kebudayaan Hindu pada kompleks dan bangunan masjid ini.

Dikutip dari website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (disbudpar.acehprov.go.id), sebelum kesultanan Aceh berkuasa, Indrapuri adalah salah satu daerah yang pernah ditempati oleh orang-orang Hindu di Aceh. Dari beberapa peninggalan sejarah, diyakini bahwa kawasan Indrapuri menjadi salah satu pusat dari kerajaan Hindu yang pernah berkuasa di Aceh.

Penemuan sejumlah kuburan dengan ciri khas Hindu di kawasan Indrapuri dan Tanoh Abee Seulimeum semakin memperkuat bukti adanya perkampungan Hindu di kawasan tersebut, sebelum Kesultanan Aceh berkuasa dan mencapai kejayaannya.

Nama Indrapuri juga dipercaya berasal dari orang-orang Hindu yang hidup pada zaman, dan mempunyai arti Kuta Ratu. Sejarawan Aceh, Muhammad Yunus Djamil dalam buku “Tawarich Raja-Raja Kerajaan Aceh” menulis, Indrapuri merupakan bagian dari kerajaan Hindu Indrapurwa. Situs lain di Aceh Besar yang masuk dalam wilayah kerajaan ini adalah kawasan Indrapatra di Ladong, Aceh Besar.

Dalam perjalanannya, Masjid Tuha Indrapuri menjadi saksi bisu dari banyak peristiwa penting yang terjadi di Aceh. Di masjid inilah sultan terakhir Kesultanan Aceh, Tuanku Muhammad Daud Syah, dinobatkan pada tahun 1874 M. Setelah itu, masjid ini merekam berbagai peristiwa berdarah ketika para pejuang Aceh menjadikannya sebagai benteng pertahanan melawan penjajah Belanda.

Saat ini, Masjid Tuha Indrapuri telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh. Banyak wisatawan dari berbagai daerah yang berkunjung ke masjid ini dan ikut beribadah.

Masjid bersejarah ini sangat mudah dijangkau, karena hanya terpaut sekira 500 meter dari jalan raya lintas Banda Aceh – Medan. Masjid ini berada di kawasan padat penduduk, yakni pasar Indrapuri yang berjarak sekira 24 kilometer dari Banda Aceh ke arah Medan.(*)

Naskah: Zainal Arifin M Nur
Videografer: Hendri Abik, Aldi Rani

Editor: Sigit Ariyanto
Sumber: Serambi Indonesia

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved