MATA LOKAL MEMILIH
Puan Maharani Ambil Alih Peran Jokowi, Sebut PDIP Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Koalisi Besar
TRIBUN-VIDEO.COM - Wacana terbentuknya koalisi besar sedang menjadi dinamika baru perpolitikan tanah air jelang Pilpres 2024.
Presiden Jokowi dinilai memiliki andil besar pada pembentukan wacana yang menggabungkan antara Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN dan PPP) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB).
Namun, belakangan PDIP bersikap atas wacana itu.
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, seperti mengambil alih peran Jokowi dengan menyatakan siap menjadi tuan rumah pertemuan koalisi besar.
Jika sampai terjadi, maka koalisi besar telah mengkonsolidasikan tiga kekuatan besar yang semula terpisah.
Dikutip dari Tribunnews.com, PDIP bersama Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya akan memonopoli kekuatan politik Indonesia dan menjadi dominan pada Pilpres 2024 mendatang.
Berdasarkan perolehan kursi DPR RI periode 2019-2024, koalisi besar menguasai 72,46 persen dari 575 kursi yang ada.
Sisanya, Partai NasDem, Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan hanya memiliki 28.35 persen dari 575 kursi yang ada.
Di atas kertas, jika hanya ada dua koalisi yang bertarung pada Pilpres 2024 mendatang, maka jelas terlihat mana yang lebih unggul.
Wacana koalisi besar mencuat setelah Presiden Jokowi bertemu dengan lima ketua umum partai politik pada acara Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4/2023).
Lengkap, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PPP Mardiono, semuanya hadir.
Pengamat Akar Rumput Strategic Consulting, Ikhwanul Harahap menilai pertemuan presiden bersama lima ketum partai politik kemarin merupakan upaya konsolidasi yang dilakukan untuk menguatkan politik tengah di Indonesia.
"Tentu peran dan pengaruh Presiden Jokowi sangat sentral di sini. Pertemuan ini saya nilai sebagai kekuatan partai tengah, jika ini nantinya akan benar-benar membentuk satu koalisi besar maka ijtihad politik ini layak diperhitungkan pada Pilpres 2024, di mana kekuatan Partai Golkar, Gerindra, PKB, PAN dan PPP dengan basis sosial konkret yang mereka miliki serta kekuatan figur-figurnya tentunya akan menjadi kekuatan tersendiri," kata Ikhwanul Harahap saat diwawancara wartawan, Selasa (4/4/2023).
Ikhwanul juga mengungkapkan bahwa dalam pertemuan lima partai politik tersebut Jokowi cenderung menunjukkan dukungannya kepada sosok Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Partai Golkar.
Menurut Ikhwanul, sosok Airlangga dan Prabowo dengan kapasitas politiknya hendak dijadikan Presiden Jokowi sebagai variabel unggulan dalam ajang Pilpres 2024 mendatang.
Baca: Setuju dengan Wacana Koalisi Besar Penggabungan KIB dan KKIR, Begini Penjelasan Puan Maharani
"Saya membaca bahwa secara cukup konsisten Presiden Jokowi telah memberi pesan kuat bahwa sosok Prabowo dan Airlangga, yang mana keduanya adalah menteri yang berkinerja dan berprestasi dalam pemerintahannya saat ini, menjadi dua tokoh pemimpin politik berkualitas yang diunggulkan sebagai kandidat calon capres-cawapres di pilpres mendatang," ujar Ikhwanul.
Namun ia menuturkan kemungkinan pasangan Prabowo dan Airlangga ini masih sangat dinamis.
Sangat tergantung dari peta dan pergerakan politik berbagai partai politik ke depannya.
Menurut Ikhwanul, dalam konstelasi yang masih cukup dinamis, secara kelembagaan politik, Partai Golkar dan sosok Airlangga Hartarto akan menjadi sangat menarik dan menentukan bagi proyeksi pemenangan pilpres 2024 mendatang.
Airlangga mampu memainkan peran Partai Golkar sebagai partai tengah, partai teknokratik dan partai besar yang memiliki basis politik kokoh di daerah yang memudahkan partainya untuk menjadi jembatan dan memimpin koalisi partai tengah, serta diandalkan dalam menjalankan pemerintahan.
Saat wacana terbentuk, PDIP lewat Puan Maharani mulai bergerak.
Pertemuan koalisi besar yang semula dianggap berkat peran Jokowi, kini akan dilakukan lagi dengan PDIP sebagai tuan rumah.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengatakan, Puan siap mengundang para ketua umum yangs ebelumnya bersama Jokowi di acara Silaturahmi Ramadan.
Pertemuan dengan tuan rumah PDIP itu akan membahas koalisi besar bersama sang Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Ketua Banggar DPR RI itu mengaku partainya menyambut positif pernyataan Puan itu.
Menurut dia, pernyataan Puan mengartikan bahwa PDI-P menekankan pembangunan bangsa harus dilakukan secara bersama, termasuk elemen partai politik.
Meski demikian, Said mengaku tak bisa memastikan kapan undangan Puan itu disebar ke lima partai politik penggagas koalisi besar.
Begitu pula, apakah pertemuan akan dilangsungkan selama masa Ramadan atau sesudah Lebaran. (*)
# Jokowi # Puan Maharani # PDIP
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribunnews.com
Nasional
Sindir Gonjang-ganjing Isu Ijazah Palsu, Megawati: Kok Susah Amat, Kalau Betul Kasih Aja
6 menit lalu
Tribunnews Update
Jokowi Tutup Pintu Damai! Mediasi di PN Solo Deadlock, Kedua Pihak Siap Tempur di Pengadilan
29 menit lalu
Tribunnews Update
Anggap Meme Dirinya Ciuman dengan Presiden Prabowo Keblabasan, Jokowi Enggan Pidanakan Mahasiswi ITB
1 jam lalu
Tribunnews Update
Jokowi Blak-blakan Anggap Aksi Mahasiswi ITB Pembuat Meme Keblabasan, Sebut Demokrasi Ada Batasnya
1 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.