Terkini Nasional
Pintarnya Mbah Slamet Wajibkan Kliennya Naik Bus Bukan Mobil Pribadi, Terungkap Maksudnya
TRIBUN-VIDEO.COM - Pintar juga Tohari alias Mbah Slamet (45) menyembunyikan jejak kejahatannya. Semua itu ia rencanakan matang sehingga tak satupun orang tahu ia habisi belasan nyawa.
Sebagai dukun pengganda uang, Mbah Slamet sudah mengetahui risikonya jika di kemudian hari kliennya yang sudah menyetorkan uang, lalu menuntut minta uangnya dikembalikan.
Pria asal Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, ini sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana dan dijerat pasal berlapis.
Terungkaplah kenapa di kasus ini, tidak ada barang bukti kendaraan korban yang digelapkan Mbah Slamet. Kalau pun ada hanya uang korban yang disetorkan untuk digandakan.
Baca: Terungkap, Ini Isi Pesan Terakhir Korban Serial Killer Mbah Slamet Dukun Banjarnegara
Rupanya, sudah sejak awal Mbah Slamet mensyaratkan para korban yang ingin menggandakan uang harus menggunakan bus untuk mendatangi rumahnya di Desa Balun.
Strategi ini ada maksudnya. Mbah Slamet mengungkapkan itu saat dihadirkan oleh Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto di pencarian hari ketiga pada Selasa (4/4/2023).
"Saya enggak pakai kendaraan korban, saya pakai motor saya pribadi. Korban enggak bawa apa-apa. Saya suruh dari rumah naik bus. Karena kalau bawa mobil saya enggak berani mengerjakan, pasti kena," ucap Mbah Slamet.
Dengan korban naik bus saat menemui Mbah Slamet, tidak menimbulkan kecurigaan tetangga. Akan repot bagi Mbah Slamet menggelapkan, jika korban bawa kendaraan pribadi.
Sehingga, Mbah Slamet selama ini selalu mengajak korban ritual di kebun pinggir hutan Wanayasa, menggunakan motor pribadinya. Jarak lokasi ritual dari rumah Mbah Slamet hanya dua kilometer.
Baca: Begitu 5 Menit Langsung Sekarat, Reaksi Korban Mbah Slamet Dukun Banjarnegara Setelah Minum Racun
Biasanya, Mbah Slamet berangkat dari rumah pukul 16.00 WIB. Tiba di lokasi ngobrol-ngobrol seolah ritual. Tidak ada bacaan khusus yang dirapalkan Mbah Slamet dalam ritual itu.
"Jadi ritualnya setengah delapan malam. Berangkat dari rumah itu enggak malam. Karena kalau malam takut. Jadi berangkat dari rumah jam empat sore," ucap Mbah Slamet.
Barulah pada pukul 19.30 WIB, Mbah Slamet menyajikan minuman yang sudah diracun menggunakan potasium. Tak lama korban muntah dan selang lima menit langsung tewas.
"Ritualnya satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja. Tidak ada baca-baca, cuma ngobrol-ngobrol dan sudah malam disuruh minum," imbuh Mbah Slamet.
(TribunJakarta/Yogi)
Baca selengkapnya disini
# Mbah Slamet # mobil pribadi # Slamet Tohari # Kapolres Banjarnegara # Banjarnegara #
Video Production: Tia Kristiena
Sumber: TribunJakarta
Tribunnews Update
Kabar Duka, Jemaah Haji Asal Banjarnegara Meninggal Dunia seusai Tiba di Tanah Suci
Senin, 5 Mei 2025
Live Update
Terseret Ombak dan Hilang Selama 3 Hari, Pengunjung Pantai Parangtritis Ditemukan Tewas Mengambang
Selasa, 15 April 2025
Regional
Volume Lalin di Tol Kayuagung-Palembang Naik 100 Persen saat Libur Lebaran, Didominasi Mobil Pribadi
Jumat, 4 April 2025
Regional
Arus Lalu Lintas Exit Tol Klaten Ramai Lancar, Didominasi Mobil Pribadi dari Luar dan Dalam Kota
Kamis, 3 April 2025
Sejarah Hari Ini
Tragedi Kawah Sinila Dieng 20 Februari 1979 yang Buat Satu Desa Dihapus dari Peta
Kamis, 20 Februari 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.