ON FOCUS
Rusia Sebar Nuklir di Belarus, Ukraina Ketar-ketir hingga Minta Bantuan Pencegahan di PBB
TRIBUN-VIDEO.COM - Ukraina merasa terancam dengan rencana Rusia yang menempatkan nuklir taktisnya ke Belarus.
Pemerintah Ukraina lantas menghubungi Perserikatan Bangsa-bangsa untuk melakukan pencegahan terhadap tindakan Moskwa.
Dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (28/3/2023), Kementerian Luar Negeri Ukraina memberikan penjelasan.
Pihaknya mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan pertemuan luar biasa.
Hal ini terkait rencana Rusia untuk menyebarkan senjata nuklir taktisnya di Belarus.
"Untuk tujuan ini, kami menuntut Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan luar biasa," lanjutnya
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengharapkan Inggris, China, Amerika Serikat, dan Prancis mengambil tindakan efektif.
"Ukraina mengharapkan Inggris, China, Amerika Serikat, dan Prancis mengambil tindakan efektif untuk melawan ancaman nuklir dari Kremlin," katanya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, atas permintaan Belarusia, Rusia akan mengerahkan senjata nuklir taktisnya di Belarusia.
Sehingga Belarusia menjadi pangkalan nuklir bagi Rusia.
Kepala Negara berujar langkah itu dipicu oleh keputusan Inggris untuk memberi Ukraina amunisi yang mengandung cangkang uranium.
"Alexander Grigoryevich Lukashenko telah lama mengajukan pertanyaan tentang pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di wilayah Belarusia," kata Vladimir Putin, pada Sabtu (25/3/2023), dikutip dari Euro News.
Menurut Putin, langkah tersebut wajar dan tidak aneh.
Ia menerangkan, Amerika Serikat (AS) telah melakukan hal tersebut selama beberapa dekade.
Diungkapkan, AS telah lama menempatkan senjata nuklir taktisnya di wilayah negara sekutu mereka, negara NATO di Eropa.
"Tidak ada yang aneh di sini juga. Pertama, Amerika Serikat telah melakukan ini selama beberapa dekade. Mereka telah lama menempatkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara sekutu mereka, negara NATO di Eropa," lanjutnya.
Terkini, sebanyak sepuluh pesawat dilaporkan telah dipindahkan ke Belarus.
Pesawat itu mampu membawa persenjataan, yang dirancang untuk digunakan di medan perang.
Sementara itu, juru bicara NATO, Oana Lungescu angkat bicara dalam twitternya yang dilansir dari Wall Street Journal.
Ia mengungkapkan, rujukan Rusia untuk pembagian nuklir NATO benar-benar menyesatkan.
Dikatakan, negara-negara NATO bertindak sejalan dengan komitmen internasional mereka.
Sedangkan, Rusia secara konsisten melanggar komitmen kontrol senjatanya.
"Negara-negara NATO bertindak sejalan dengan komitmen internasional mereka, sementara Rusia secara konsisten melanggar komitmen kontrol senjatanya,” lanjutnya.
Sebagai informasi, sebenarnya aliansi itu menempatkan sekitar 100 hulu ledak nuklir AS di lima negara NATO.
Enam fasilitas senjata nuklir AS di lima negara NATO yaitu Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.
Sebelumnya, Rusia telah mentransfer sistem Iskander ke Belarus yang dapat menggunakan senjata nuklir.
Terkini, Putin mengonfirmasi pembangunan depot senjata nuklir taktis di Belarusia diharapkan selesai pada 1 Juli 2023.
(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews # Rusia vs Ukraina # Vladimir Putin # vlodymyr zelensky # NATO
Video Production: Fikri Febriyanto
Sumber: Tribunnews.com
Tribunnews Update
Momen Putin Menangis dan Memeluk Tentara Korea Utara, Ucap Terima Kasih Bantu Perangi Ukraina
22 jam lalu
Konflik Ukraina vs Rusia
Ukraina Rugi Besar seusai Balas Serangan Rusia: 2 HIMARS, 5 Rudal Neptune, dan 500 Drone Dilumpuhkan
2 hari lalu
Konflik Ukraina vs Rusia
Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina Luncurkan 23 Bom dan 33 Drone ke Donetsk, 130 Bangunan Rusak
3 hari lalu
Tribunnews Update
Respons Rusia setelah India dan Pakistan Saling Serang, Minta Kedua Pihak Menahan Diri
4 hari lalu
Tribunnews Update
Rusia Bereaksi setelah India dan Pakistan Saling Serang, Minta Kedua Pihak Menahan Diri
4 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.