Senin, 12 Mei 2025

ON FOCUS

Rusia Sebar Nuklir di Belarus, Ukraina Ketar-ketir hingga Minta Bantuan Pencegahan di PBB

Jumat, 31 Maret 2023 20:49 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Ukraina merasa terancam dengan rencana Rusia yang menempatkan nuklir taktisnya ke Belarus.

Pemerintah Ukraina lantas menghubungi Perserikatan Bangsa-bangsa untuk melakukan pencegahan terhadap tindakan Moskwa.

Dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (28/3/2023), Kementerian Luar Negeri Ukraina memberikan penjelasan.

Pihaknya mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan pertemuan luar biasa.

Hal ini terkait rencana Rusia untuk menyebarkan senjata nuklir taktisnya di Belarus.

"Untuk tujuan ini, kami menuntut Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan luar biasa," lanjutnya

Selain itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengharapkan Inggris, China, Amerika Serikat, dan Prancis mengambil tindakan efektif.

"Ukraina mengharapkan Inggris, China, Amerika Serikat, dan Prancis mengambil tindakan efektif untuk melawan ancaman nuklir dari Kremlin," katanya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, atas permintaan Belarusia, Rusia akan mengerahkan senjata nuklir taktisnya di Belarusia.

Sehingga Belarusia menjadi pangkalan nuklir bagi Rusia.

Kepala Negara berujar langkah itu dipicu oleh keputusan Inggris untuk memberi Ukraina amunisi yang mengandung cangkang uranium.

"Alexander Grigoryevich Lukashenko telah lama mengajukan pertanyaan tentang pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di wilayah Belarusia," kata Vladimir Putin, pada Sabtu (25/3/2023), dikutip dari Euro News.

Menurut Putin, langkah tersebut wajar dan tidak aneh.

Ia menerangkan, Amerika Serikat (AS) telah melakukan hal tersebut selama beberapa dekade.

Diungkapkan, AS telah lama menempatkan senjata nuklir taktisnya di wilayah negara sekutu mereka, negara NATO di Eropa.

"Tidak ada yang aneh di sini juga. Pertama, Amerika Serikat telah melakukan ini selama beberapa dekade. Mereka telah lama menempatkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara sekutu mereka, negara NATO di Eropa," lanjutnya.

Terkini, sebanyak sepuluh pesawat dilaporkan telah dipindahkan ke Belarus.

Pesawat itu mampu membawa persenjataan, yang dirancang untuk digunakan di medan perang.

Sementara itu, juru bicara NATO, Oana Lungescu angkat bicara dalam twitternya yang dilansir dari Wall Street Journal.

Ia mengungkapkan, rujukan Rusia untuk pembagian nuklir NATO benar-benar menyesatkan.

Dikatakan, negara-negara NATO bertindak sejalan dengan komitmen internasional mereka.

Sedangkan, Rusia secara konsisten melanggar komitmen kontrol senjatanya.

"Negara-negara NATO bertindak sejalan dengan komitmen internasional mereka, sementara Rusia secara konsisten melanggar komitmen kontrol senjatanya,” lanjutnya.

Sebagai informasi, sebenarnya aliansi itu menempatkan sekitar 100 hulu ledak nuklir AS di lima negara NATO.

Enam fasilitas senjata nuklir AS di lima negara NATO yaitu Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.

Sebelumnya, Rusia telah mentransfer sistem Iskander ke Belarus yang dapat menggunakan senjata nuklir.

Terkini, Putin mengonfirmasi pembangunan depot senjata nuklir taktis di Belarusia diharapkan selesai pada 1 Juli 2023.


(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)

#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews # Rusia vs Ukraina # Vladimir Putin # vlodymyr zelensky # NATO

Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com
Video Production: Fikri Febriyanto
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved