Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Nasional

Pelaku Sempat Ngamuk Seusai Bunuh Ibunya di Masjid ,Tebaskan Pedang ke Ayah & Polisi Saat Diamankan

Kamis, 30 Maret 2023 11:18 WIB
Tribun Sumsel

TRIBUN-VIDEO.COM - Kronologi anak bunuh ibu kandung Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumsel, Selasa (28/3/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.

Pelaku bernama Muksin (36) mendadak menyerang ibu kandung bernama Siti Fathona (56) di dalam Masjid Baiturrahman saat tengah tadarus Alquran usai menjalankan sholat tarawih.

Korban tewas ditusuk pelaku di bagian pinggang kanan hingga tembus ke bagian pinggang kirinya dengan menggunakan sebilah pedang.

Sebelum meninggal dunia, korban sempat berteriak histeris meminta pertolongan.

Ayah kandungnya Misbahul Munir (60) yang mendengar teriakan berusaha menolong istrinya yang bersimbah darah di dalam masjid.

Munir pun mengalami luka bacokan dan berhasil menyelamatkan diri dari amukan anak kandungnya tersebut.

Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Siswandi SIk melaluo Kasi Humas AKP Susianto mengatakan usai membunuh ibu kandungnya serta melukai ayahnya, pelaku kemudian pulang dengan tetap memegangi pedangnya.

Warga bersama aparat kepolisian Polsek Babat Supat segera datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku, namun pelaku kembali mengamuk dan melukai anggota polisi.

Pada saat hendak diamankan pelaku tidak merespon panggilan dari petugas dan warga sehingga warga berinisiatif membuat kayu silang untuk membekuknya.

Namun pelaku malah berontak dan melarikan diri menuju dapur.

Baca: Terkuak Pelaku Pembunuhan di Mama Muda di Kalbar ternyata Paman Suami Korban, Punya Hubungan Gelap

Saat menuju dapur pelaku bertemu anggota dan mencoba menusukkan pedang ke perut anggota.

Namun, ada tas yang melindungi sehingga anggota terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki pelaku.

Pada saat anggota hendak melompati badannya, pelaku kembali membacok kaki anggota.

"Pelaku berhasil kita amankan setelah kita lakukan tindakan tegas terukur dengan menembak di bagian kakinya akibat mengancam warga serta melukai anggota polisi. Pelaku langsung dilakukan perawatan terhadap luka yang dialami,"ujar Dwi Rio dalam press rilis ungkap kasus di Mapolres, Rabu (29/3/2023).

Sebelumnya pelaku juga sempat mengamuk dan mengancam membunuh orang tuanya, namun gagal.

"Menurut keterangan dari pelaku usai dilakukan perawatan, barang siapa yang mengaji dengan sendirian itu tidak boleh atau sesat dan halal darahnya. Keterangan tersebut berdasarkan ajaran dari kitab yang ia pelajari, pelaku juga sempat mondok beberapa tahun," ungkapnya.

Pada saat diamankan di penjara pelaku membenturkan kepalanya ke dinding dan akhirnya meninggal dunia setelah sampai ke rumah sakit.

"Usai membenturkan kepalanya, pelaku sempat dibawa petugas Polsek ke rumah sakit. Namun nyawa pelaku tidak tertolong lagi dan akhirnya meninggal dunia ," jelasnya.

Dwi Rio menyebutkan motif dari penusukan yang dilakukan oleh pelaku karena kesal dan sakit hati karena ada sebuah kitab yang dibakar oleh ayahnya Misbahul Munir.

Baca: Baru Ditangkap karena Bunuh Ibu Kandungnya, Pria di Muba Malah Akhiri Hidup di Sel Tahanan

Aneh Usai Pulang dari Ponpes

Dengan wajah dirundung duka, Misbahul Munir (60) suami dari Siti Fathona (56) yang merupakan korban pembunuhan di tangan anak kandung sendiri itu masih tegar menyambut tamu yang melayat ke rumahnya.

Munir harus rela kehilangan sang istri pada Selasa (28/3/2023) sekitar pukul 21.30 WIB akibat tikaman parang dari anak bungsunya, Muksin (36), dimana saat itu ia dan istrinya baru saja selesai melaksanakan sholat tarawih di masjid Baiturrahman di Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Di sela menerima tamu yang melayat, Munir bercerita jika peristiwa itu begitu cepat dan dirinya kaget saat mendengar teriakan istrinya sudah bersimbah darah serta anaknya yang memegang parang.

"Sebelumnya tidak ada keributan antara kami dan dia (pelaku). Semua berjalan baik-baik saja," ujarnya.

Namun Munir tak menampik jika belakangan ini, pelaku yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara tersebut sudah menunjukkan tingkah aneh.

Tetap saja Munir dan sang istri tidak mempersoalkan gejala tak lazim anaknya itu.

"Tak lama setelah pulang dari pesantren, dia itu sudah aneh. Kita mencoba menasihati dan kembali ke jalan yang benar namun masih tidak berubah," ungkapnya. (SP/FAJERI)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandung di MUBA Pakai Pedang, Sang Ayah dan Polisi Ikut Diserang

# pembunuhan # anak # Ibu # pedang # Aliran Sesat # Sumatera Selatan # Musi Banyuasin

Baca berita terkait di sini.

Editor: Erwin Joko Prasetyo
Video Production: Lulu Adzizah F
Sumber: Tribun Sumsel

Tags
   #pembunuhan   #anak   #Ibu   #pedang   #Aliran Sesat   #Sumatera Selatan   #Musi Banyuasin

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved