HUT Kemerdekaan RI
Latihan Hanya 2 Hari, Penderita Skizofrenia Sukses Jadi Petugas Upacara
TRIBUN-VIDEO.COM, BALI - Kemerdekaan Indonesia kini mencapai usia ke-73, Jumat (17/8/2018).
Berbagai kalangan turut merayakannya, dari pejabat hingga rakyat biasa, bahkan orang-orang penderita gangguan jiwa.
Tribun-Bali.com mencoba melihat lebih dalam bagaimana aktivitas mereka dalam memperingati hari kemerdekaan.
Di Rumah Berdaya Bali yang dikelola oleh Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia, terdapat puluhan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dibina.
Tepat hari ini, Jumat (17/8/2018), beberapa dari mereka dilibatkan dalam pelaksanaan upacara bendera.
Bahkan mereka juga yang memimpin sekaligus melakukan pengerekan bendera Merah Putih.
Baca: Ingatkan Pesan Kebinekaan dan Menjaga Lingkungan, Warga Gelar Upacara di Sungai Unda
Sementara yang menjadi peserta upacara ialah para mahasiswa juga mahasiswi yang tengah melaksanakan kegiatan PKL di Rumah Berdaya tersebut.
Meskipun dilanda gerimis pagi tadi, para penderita skizofrenia tampak tetap melanjutkan upacara.
Sekitar sepuluh orang penderita skizofrenia yang hadir tampak khusyuk melaksanakan upacara hingga akhir acara.
Dina sebagai Ketua Panitia dalam pelaksanaan upacara bendera pagi tadi mengatakan, pihaknya hanya melakukan latihan sebanyak dua kali.
Menurut Dina, mereka yang bertugas saat upacara bendera bisa diajak koordinasi.
"Kebetulan kami hanya latihan dua kali dan menurut kami mereka bisa kok diajak koordinasi. Ngomong juga baik, hanya saja dari sisi kerapian yang kurang," kata Dina saat ditemui pagi tadi.
Kesalahan yang dilakukan pun kata dia tidak banyak, misalnya teknis hormat atau tidak, saat akan bernyanyi atau tidak.
Baca: Keseruan Penderita Skizofrenia Ikut Lomba Makan Kerupuk pada Perayaan HUT ke-73 RI
Dirinya juga mengungkapkan, sebagian besar petugas upacara berasal dari ODS (Orang dengan Skizofrenia).
"Iya, sebagian besar kami berikan kepada mereka. Karena kami ingin mengangkat mereka, mereka yang upacara. Dan uniknya teman-teman yang magang di sini justru yang jadi pesertanya," ungkap dia.
Dia menyebut peran-peran dalam upacara banyak diambil oleh ODS.
"Pengibar bendera, pembaca teks, pemimpin pasukan itu dari ODS. Sebenarnya mereka sudah terbiasa sih, hanya saja mereka berada dalam bimbingan medis saja," sebut Dina.
Sebagaimana biasanya, peringatan 17-an di Rumah Berdaya dilakukan dengan upacara, kemudian lomba-lomba, dan acara selanjutnya akan ada kopi darat dengan tema 'Merdeka Tanpa Stigma'. (Tribun Bali/Busrah Ardans)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul "Latihan Hanya 2 Hari, Penderita Skizofrenia di Rumah Berdaya Sukses Jadi Petugas Upacara".
TONTON JUGA:
Sumber: Tribun Bali
Sejarah Hari Ini
Detik-detik Akhir Hidup 8 Terpidana Mati di Nusakambangan, Tak Mau Ditutup Mata hingga Nyanyi Pujian
Selasa, 29 April 2025
Live Update
Hari Puputan Klungkung ke-117, Penyebab dan Sejarah Jalannya Perang Melawan Penjajah Belanda
Senin, 28 April 2025
Olahraga
🔴PSM MAKASSAR VS BALI UNITED: LIVE SKOR BRI Liga 1 2024-25: Adu Tajam Haljeta atau Kopitovic
Jumat, 25 April 2025
Live Update
Niat Mancing, Warga di Denpasar Bali Malah Bertemu Mayat Perempuan di Saluran Air Tukad Nyampuh
Jumat, 25 April 2025
Regional
Cinta Lintas Benua Berakhir Manis! Bertemu di Kuta Bali, Riska Damayanti Dinikahi Bailey Robert
Selasa, 22 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.