Senin, 12 Mei 2025

ON FOCUS

Kiev Ketakutan karena Putin Kerahkan Nuklir, Perang Makin Melempem Jadi Sinyal Rusia-Wagner Pecah?

Senin, 27 Maret 2023 18:47 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Belakangan ini, intelijen Inggris menyampaikan serangan Rusia di Bakhmut terhenti.

Diungkapkan, hal tersebut terjadi karena ada ketegangan antara kelompok tentara bayaran Grup Wagner Rusia dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca: Geger Gambar Viral Donald Trump Diseret Polisi dan Vladimir Putin Dipenjara: Dipastikan Hoaks!

Dikutip dari Kompas.com pada Senin (27/3/2023), Kementerian Pertahanan Inggris melalui pembaruan informasi intelijennya pada Sabtu (25/3/2023) melalui Twitter menerangkan, serangan Rusia di Kota Bakhmut, Ukraina timur, telah terhenti.

Dibeberkan, kedua belah pihak menderita banyak korban.

Baca: Rusia Ultimatum Jerman! Jika Berani Tangkap Vladimir Putin Artinya Siap Perang dengan Moskow

Kemenhan Inggris menekankan, berhentinya serangan di Bakhmut tak lepas dari faktor ketegangan antara Kementerian Pertahanan Rusia dengan tentara bayaran Grup Wagner.

Kementerian Pertahanan Inggris menuturkan, Rusia kemungkinan telah mengalihkan fokus operasionalnya ke Avdiivka.

Lokasinya berada di selatan Bakhmut.

Selain itu, pasukan Rusia juga mengalihkan fokus ke sektor Kremina-Svatove di utara.

“Rusia kemungkinan telah mengalihkan fokus operasionalnya ke Avdiivka, selatan Bakhmut, dan ke sektor Kremina-Svatove di utara,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Kementerian Pertahanan Inggris berujar, di kawasan tersebut, Rusia kemungkinan hanya bertujuan untuk menstabilkan garis depan.

Sebagaimana diketahui, Pertempuran untuk menguasai Kota Bakhmut telah berlangsung selama lebih dari delapan bulan.

Meski begitu, pasukan Ukraina masih mempertahankan kendali.

Baca berita terkait lainnya di sini 

#rusia #ukraina #putin #wagner

Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com
Video Production: Raka Aditya Putra Tama
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Rusia   #Ukraina   #Wagner   #Vladimir Putin

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved