Senin, 12 Mei 2025

Nasional

Keterlaluan! Bule Rusia Buka Celana di Depan Gunung Agung Bali, Mendaki Tapi Tak Dapat Izin?

Rabu, 22 Maret 2023 08:37 WIB
Tribun Bali

TRIBUN-VIDEO.COM – Warga negara asing yang diduga dari Rusia melepas celana di depan kawah Gunung Agung.

Bule itu menghadap ke arah kawah dan merentangkan tangan.

Fotonya viral di media sosial dan mendapat tanggapan negatif. Apalagi Gunung Agung adalah gunung yang amat disucikan umat Hindu.

Ketua PHDI Provinsi Bali Nyoman Kenak pun bereaksi keras atas hal tersebut.

Aksi tersebut dinilainya bukan lagi soal kurangnya edukasi terhadap wisatawan, namun memang perilaku bule yang tak bisa menghargai kesucian Bali.

"Bule-bule, atau siapa pun yang tak bisa menghargai Bali, harusnya ditindak tegas. Kalau bule, ya deportasi," ungkapnya, Senin (20/3).

Dirinya mendukung upaya pihak berwenang seperti Polisi, Kemenkumham, Imigrasi serta Pemerintah Provinsi Bali untuk menindak tegas bule- bule nakal, maupun pihak lainnya yang melecehkan Bali.

Baca: Viral Video Pasangan Bule Rusia Ngamuk dan Marahi Pecalang yang Mengadangnya Kala Upacara Melasti

"Penindakan dilakukan untuk mendukung pariwisata Bali yang berkualitas. Tentu dampaknya ada, misalnya kunjungan wisman menurun, tapi kita tidak lagi ingin wisata yang menentukan kuantitas, tapi kualitas," tegasnya.

Sanksi tersebut, menurutnya, tidak sebanding dengan kerugian masyarakat setempat untuk menggelar upacara dan menjaga kesucian kawasan Gunung Agung selama ini.

Selain penegakan hukum, dia menilai masyarakat di kawasan suci juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik.

Dari informasi yang dia dapat, Kenak menyebutkan bule tersebut mendaki ke Gunung Agung tanpa didampingi pemandu.

Rombongan bule yang diperkirakan berjumlah tujuh orang itu diduga mendaki pada dini hari, saat tidak ada petugas.

"Ini jadi renungan bersama. Kami menilai tidak ada pihak yang disalahkan, namun kini kita perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat. Kami meyakini masyarakat setempat telah memikirkan hal ini," katanya.

Terpisah, Koordinator Pendaki Gunung Agung Jalur Pura Pasar Agung Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, I Wayan Widiyasa, mengatakan, bule itu naik ke atas tanpa adanya pengetahuan pemandu.

Berdasarkan koordinasi dengan perkumpulan pemandu di sekitar Gunung Agung, bule itu diperkirakan naik pukul 07.00 Wita.

Baca: Bule di Berulah Lagi, Bentak Polisi saat Ditilang Gegara Nggak Pakai Helm

"Bule naik ke atas Gunung Agung berkelompok. Mereka naik tanpa melibatkan pemandu lokal, naik secara sembunyi-sembunyi. Kemungkinan mereka naik sekitar pukul 07.00 Wita, saat sepi. Yang bersangkutan naik lewat Jalur Pengubengan, Desa Besakih," kata Wayan Widiyasa, Senin.

Setelah dicek di buku register, bule tersebut tidak terdaftar.

Menurut pengakuan pedagang di Jalur Pengubengan, bule yang mendaki diperkirakan sekitar 7 orang, Sabtu (18/3) pagi.

Kemungkinan mereka paham dengan kondisi dan medan Gunung Agung. Jadwalnya juga diketahui.

"Kita merasa kecolongan. Kayaknya bule nakal sudah pengalaman mendaki ke Gunung Agung. Coba bayangkan, yang bersangkutan ( bule) berani camp di puncak II Gunung Agung. Saya yang sering mengantar tamu ke atas tak berani camp di puncak II. Soalnya anginnya lumayan keras," tambah Widayasa.

Pihaknya menduga bule yang berfoto di pinggir kawah Gunung Agung sudah mengetahui medan serta suasana di sekitar gunung.

"Kemungkinan tamu dari Eropa. Harapannya petugas segera menindak tamu nakal. Kejadian ini hanya rusak citra pariwisata di Karangadem dan Bali pada umumnya," kata Widiyasa.

Ketua PHRI Kabupaten Karangasem, I Wayan Kariasa, menyayangkan, perilaku bule di atas Gunung Agung. Pihaknya meminta Pemkab Karangasem maupun Provinsi Bali segera menindak bule.

Aksi yang dilakukan bule sudah keluar dari norma dan peraturan yang ditetapkan.

"Kelakuan wisatawan seperti ini sudah keluar dari norma dan etika. Apalagi perilaku itu dilakukan di tempat yang disucikan."

"Pemerintah harus segera bertindak. Perilaku seperti ini merusak citra pariwisata di Karangasem dan Bali. Bila perlu turunkan petugas dari Imigrasi," tambah Kariasa.

Kariasa mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Karangasem membahas pariwisata dan wisatawan nakal yang mencoreng citra pariwisata.

Tidak hanya itu, aksi tak senonoh juga pernah terjadi di Karangasem, seperti bule terjun ke laut pakai sepeda motor, dan itu dinilai akan mencemari lingkungan di bawah laut.

"Harus segera mendapatkan perhatian dari pemerintah dan instansi terkait. Kalau seandainya dibiarkan khawatir ( bule) semakin menjadi-jadi. Makanya wisatawan mancanegara harus memiliki buku saku saat berkunjung ke Bali. Biar tak melakukan tindakan di luar norma dan etika, terutama di tempat suci," kata Kariasa.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Karangasem, I Wayan Purna, belum bisa dihubungi terkait fenomena ini.

Sebelumnya, Purna mengaku akan menindan bule nakal yang buat masalah dan merusak citra pariwisata di Kabupaten Karangasem.
Kapolsek Rendang, AKBP I Gede Made Punia, mengaku, sudah berkoordinasi dengan pemandu lokal di Gunung Agung.

Bersangkutan ( bule) naik tanpa pengetahuan pemandu lokal. Pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Polisi masih mencari keberadaan bule dan menyelidiki akun yang pertama menyebar foto itu.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Bule Buka Celana di Kawah Gunung Agung, PHDI: Tak Bisa Hargai Bali, Deportasi! 

# Gunung Agung Bali # bule Rusia # Bule Bali

Editor: Ghozi LuthfiRomadhon
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Tribun Bali

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved