Kamis, 15 Mei 2025

LIVE UPDATE MANCANEGARA

Tak Mau Disalahkan, Rusia Peringatkan AS Jangan Berulah di Perbatasan Buntut Insiden Tabrakan Drone

Kamis, 16 Maret 2023 15:00 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia tak mau disalahkan ats insiden drone di atas Laut Hitam.

Moskwa memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak melakukan aktivas agresif.

Dikutip dari Tribunnews.com pada Kamis (16/3/2023), sebagaimana diketahui, pesawat jet Rusia bertabrakan dengan drone AS di atas Laut Hitam pada Selasa (14/3/2023).

Hingga drone itu harus ditembak jatuh karena tidak dapat dikendalikan.

Dilansir themoscowtimes.com, Rusia membantah pesawat Su-27 miliknya sengaja menabrak drone Reaper AS.

Duta Besar Rusia untuk Washington, Anatoly Antonov menerangkan, Amerika Serikat akan menahan diri dari spekulasi lebih lanjut di media.

Ia meminta AS menghentikan penerbangan di dekat perbatasan Rusia.

"Kami berasumsi bahwa Amerika Serikat akan menahan diri dari spekulasi lebih lanjut di media dan menghentikan penerbangan di dekat perbatasan Rusia," kata Duta Besar Rusia untuk Washington, Anatoly Antonov.

Baca: Buntut Panjang Jet Tempur Rusia Tabrak Drone Pengintai AS, Washington Semprot Moskwa Sembrono

Ia menegaskan, Rusia menganggap setiap tindakan dengan penggunaan persenjataan AS sebagai permusuhan secara terbuka. 

"Kami menganggap setiap tindakan dengan penggunaan persenjataan AS sebagai permusuhan secara terbuka," tukasnya.

Di sisi yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya berusaha mengeluarkan perintah take off jet tempur menyusul deteksi pesawat tak berawak AS di Laut Hitam.

Kemenhan Rusia membantah menyebabkan kecelakaan itu.

Rusia membalas pesawat itu di luar kendali dan mengatakan jetnya tidak melakukan kontak drone AS.

Sementara itu, Ukraina turut berkomentas atas kejadian ini.

Ukraina mengatakan insiden tersebut merupakan langkah Rusia untuk memperluas konflik.

Sedangkan, AS sendiri menyebut insiden itu menunjukkan Rusia sembrono dan tidak profesional.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby menindaklanjuti dengan mengatakan, pihaknya membantah penyangkalan Rusia.

Baca: Rusia Bantah Tudingan AS Soal Kecelakaan Drone di Laut Hitam: Jatuh Sendiri Setelah Manuver Tajam

Dia menambahkan Amerika Serikat berusaha mencegah pesawat tak berawak jatuh ke tangan yang salah.

Diketahui, Amerika Serikat menggunakan drone MQ-9 Reapers untuk pengawasan dan serangan.

Drone itu telah lama beroperasi di Laut Hitam mengawasi pasukan angkatan laut Rusia.

Jenderal Angkatan Udara AS James Hecker menerangkan, faktanya tindakan Rusia yang tidak aman dan tidak profesional ini hampir menyebabkan kedua pesawat jatuh.

“Faktanya, tindakan Rusia yang tidak aman dan tidak profesional ini hampir menyebabkan kedua pesawat jatuh," tegasnya.

Ia menandaskan, pesawat AS dan sekutu akan terus beroperasi di wilayah udara internasional.

Pihaknya juga meminta Rusia untuk bertindak secara profesional dan aman.

“Pesawat AS dan sekutu akan terus beroperasi di wilayah udara internasional dan kami meminta Rusia untuk bertindak secara profesional dan aman,” tambahnya.

Terkait kondisi drone saat kejadian, Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan drone itu tidak dapat diterbangkan dan tidak dapat dikendalikan.

Sehingga pihaknya terpaksa menjatuhkannya.

Ia menambahkan bahwa tabrakan tersebut juga kemungkinan merusak pesawat Rusia, yang menurutnya dapat mendarat setelah insiden tersebut.

(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Peringatkan AS untuk Hentikan Aktivitas Agresif setelah Insiden Drone di Laut Hitam

# drone # MQ-9 Reapers # Amerika Serikat # Jet Tempur # Rusia # perang # Ukraina

Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Videografer: Dyah Ayu Ambarwati
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #drone   #MQ-9 Reapers   #Amerika Serikat   #Jet Tempur   #Rusia   #perang   #Ukraina

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved