Terkini Nasional
Gunung Merapi Ini Memiliki 2 Kubah Lava yakni Kubah Lava Barat Daya dan Kuba Lava Tengah Kawah
TRIBUN-VIDEO.COM - Gunung Merapi yang terletak di antara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah erupsi dan memuntahkan guguran lava dan awan panas pada Sabtu (11/3/2023).
Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menetapkan tingkat aktivitas gunung tersebut ke level siaga sejak 5 November 2020.
Sementara itu, gunung ini dinyatakan memasuki masa erupsi efusif pada 4 Januari 2021, ini ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran dan guguran awan panas.
Baca: Warga Panik, Jam 12 Siang Seperti Malam Hari saat Erupsi Gunung Merapi Melanda, Lereng Gelap Gulita
Perlu diketahui, saat ini gunung api di Pulau Jawa ini memiliki 2 kubah lava yakni Kubah Lava Barat Daya dan Kuba Lava Tengah Kawah.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan bahwa jika dilihat berdasarkan analisis foto udara pada 13 Januari 2023, volume Kubah Lava Barat Daya terhitung sebesar 1.598.700 meter kubik.
Sedangkan volume Kubah Lava Tengah Kawah sebesar 2.267.400 meter kubik.
Jika dua kubah lava ini mengalami longsor secara massive, maka berpotensi menimbulkan awan panas sejauh maksimum 7 km ke arah Barat Daya dan 5 km ke arah Selatan dan Tenggara.
Terkait aktivitas Gunung Merapi pada Sabtu kemarin, tepatnya pukul 12.12 WIB, terjadi rentetan guguran awan panas di gunung tersebut yang bersumber dari longsoran Kubah Lava Barat Daya.
"Hingga pukul 15.00 WIB (siang kemarin), tercatat 21 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 4 km ke arah Barat Daya, yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak," kata Agus, dalam rilis di laman resmi Magma ESDM, Sabtu (11/3/2023).
Pada saat kejadian, kata dia, angin di sekitar Gunung Merapi bertiup ke arah Barat Laut Utara.
Baca: Operasi Penerbangan Pasca-Erupsi Gunung Merapi, Disebut hingga Kini Masih Berjalan dan Tak Terdampak
Inilah yang menyebabkan Magelang menjadi Kabupaten/Kota yang terdampak awan panas guguran ini, dengan 11 Kecamatan dilanda hujan abu pada Sabtu siang jelang sore.
"Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat, terutama di sisi Barat Laut Utara Gunung Merapi dan mencapai Kota Magelang," jelas Agus.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Guguran Awan Panas Gunung Merapi Bersumber dari Longsoran Kubah Lava Barat Daya
# Gunung Merapi # lava # Kawah # erupsi
Video Production: Tri Susilo Mardhani
Sumber: Tribunnews.com
Live Update
Erupsi Gunung Marapi Sumbar Kian Memburuk, Sepanjang April 2025 Tercatat Sudah 15 Kali "Batuk"
Sabtu, 26 April 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Lewotobi Laki-laki Erupsi 2 Kali hingga Dini Hari, Semburan Abu Capai 8 KM, 1 Warga Kena Awan Panas
Jumat, 21 Maret 2025
To The Point
Gunung Lewotobi di Flores NTT Meletus, Abu Letusan Capai Ketinggian 8000 Meter Warga Diminta Waspada
Jumat, 21 Maret 2025
Tribunnews Update
LIVE: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Dahsyat Dini Hari, Warga Luka Terkena Abu Panas
Jumat, 21 Maret 2025
Regional
Erupsi Lagi, Gunung Lewotobi Laki-laki Terbaca Siaga III, Hujan Abu Landa Posko Para Pengungsi
Selasa, 18 Maret 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.