Kamis, 15 Mei 2025

MATA LOKAL MEMILIH

Saat Koalisi Perubahan Buntu soal Pendamping Anies, Jokowi Endorse Jaminan Menang Prabowo-Ganjar

Jumat, 10 Maret 2023 20:08 WIB
TribunJakarta

TRIBUN-VIDEO.COM - Koalisi Perubahan pengusung bakal capres Anies Baswedan mengalami kebuntuan politik, sementara Presiden Jokowi memunculkan duet maut yang disebut berpeluang besar memenangkan Pilrpes 2024 hanya dengan satu putaran, Prabowo-Ganjar.

Kebuntuan politik koalisi yang terdiri dari partai NasDem, Demokrat dan PKS itu disebabkan tak kunjung ditemukannya sosok bakal cawapres pendamping Anies.

Demokrat dan PKS bahkan kerap beradu pantas dengan saling melontarkan nama-nama.

Di sisi lain, Presiden Jokowi kembali menunjukkan kode keras soal sosok yang akan didukungnya pada kontestasi politik lima tahunan.

Dikutip dari Tribunnews.com, kunjungan kerja ke Kebumen, Jawa Tengah, seperti dijadikan ajang unjuk restu sang orang omor satu di Indonesia itu terhadap Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Direktur Indostrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam, membaca terjadinya kebuntuan politik di kubu Koalisi Perubahan ketika mengamati munculnya nama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno sebagai pendamping bakal capres, Anies Baswedan.

PKS melalui Sekjen habib Aboe Bakar dan Ketua DPP Mardani Ali Sera mengucapkan keinginannya pasangan Anies-Sandi yang sempat memenangkan Pilkada DKI 2017 itu kembali berjodoh di Pilpres 2024.

Baca: Pengamat Menilai Ada Sabotase soal Putusan Penundaan Pemilu 2024: Kalau Bisa Pidana Hakim Itu!

Sementara, Arif membaca keinginan PKS menggaet sosok kader partai dari luar Koalisi Perubahan sebagai kebuntuan atas ruwetnya menentukan bakal cawapres Anies.

Arif memaparkan, memang dalam membentuk koalisi, penentuan sosok cawapres merupakan tugas berat karena setiap anggota koalisi memiliki jagoannya masing-masing.

"Memang salah satu problem terbesar Koalisi Perubahan adalah menentukan sosok cawapres di mana kita tahu PKS punya jagoannya sendiri, Ahmad Heryawan mantan Gubernur Jawa barat. Partai Demokrat memiliki AHY, Ketua Umumnya. Sehingga di situlah terjadi tarik menarik kepentingan antar anggota koalisi antara PKS dan Demokrat."

"Kenapa munculnya nama Sandiaga Uno, saya kira ini tidak lepas dari kebuntuan politik," papar Arif di program Tribun Talks yang tayang di Youtube Tribun Jakarta hari ini, Kamis (9/3/2023).

Terlebih, jika sosok cawapres merupakan kader salah satu partai di dalam koalisi seperti Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau kader PKS, Ahmad Heryawan, dikhawatirkan dampak elektoral atau efek ekor jas dari pasangan yang diusung tidak terbagi merata.

"Kalau PKS menyetujui atau mendukung Anies Baswedan dengan AHY tentu PKS khawatir terjadi efek ekor jas yang hanya diterima Demokrat. Sebaliknya, Partai Demnokrat juga akan khawatir misalnya Anies Baswedan bersanding dengan Ahmad Heryawan yang tentu saja efek ekor jasnya paling banyak dituai oleh PKS. Di situlah kemudian yang saya sebut titik buntu, kebuntuan politik," tegas Arif.

Rebutan efek ekor jas sosok cawapres itu yang membuat nama Sandiaga Uno muncul dan diharapkan menjadi titik kompromi.

Baca: PDIP Minta Kunker Jokowi Bareng Prabowo dan Ganjar Tak Dimaknai Berlebihan: Wasekjen Angkat Bicara!

Sandiaga Uno sendiri dinilai memiliki modal elektoral yang besar sebagai bakal cawapres dan mampu memperluas jangkauan pemilih sehingga memperbesar kemungkinan menang Pilpres 2024.

"Koalisi Perubahan juga menginginkan agar paslon atau cawapres yang digandeng memiliki daya ungkit elektoral, memperbesar ceruk massa, mempertebal potensi kemenangan dalam pilpres. karena itu, munculnya wacana Sandiaga Uno saya lihat sebagai bentuk kebuntuan politik dari Koalisi Perubahan yang dimotori NasDem, Demokrat dan PKS," ujarnya.

"Saya kira itu bentuk upaya untuk mengkompromikan atau menegosiasikan dari kepentingan-kepentingan Koalisi Perubahan," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencuat menjadi soroan dan digembar-gemborkan sebagai pasangan capres cawapres untuk Pilpres 2024.

Suara penjodohan itu muncul setelah keduanya tampil mesra saat mendampingi Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Kebumen, Jawa Tengah kemarin, Kamis (9/3/2023).

Meski juga ditemani anggota kabinet lainnya seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu trenggono, namun Jokowi terlihat asyik berjalan-jalan hanya bersama Prabowo dan Ganjar.

Mereka berinteraksi dengan petani setempat dan bercanda penuh tawa.

Ketiganya bahkan menyempatkan berswafoto bersama.

Jokowi dinilai blak-blakan menunjukkan dukungannya terhadap Prabowo-Ganjar untuk menjadi pasangan pada Pilpres 2024 mendatang.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Buntu, Jokowi Endorse Duet Jaminan Menang Prabowo-Ganjar

# Koalisi Perubahan # Anies Baswedan # Jokowi # Prabowo Subianto # Ganjar Pranowo # Pemilu 2024

Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Reporter: Mei Sada Sirait
Videografer: Dyah Ayu Ambarwati
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: TribunJakarta

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved