Bekantan di Desa Panjaratan Dikunjungi Peneliti Satwa Asal Australia dan Belanda
TRIBUN-VIDEO.COM - Rombongan peserta seminar internasional Konservasi Universitas Hutan Tropis dan Lahan Basah pada Universitas Lambung Mangkurat disambut tarian kuda lumping warga Kelurahan Karangtaruna, Kecamatan Pelaihari, Selasa (10/7/2018).
Tarian kuda lumping itu sangat menghibur rombongan, khususnya peserta seminar dari Australia dan Belanda yang turun menari bersama alunan musik gamelan pengiring tarian kuda lumping.
Lurah Karangtaruna, Auranti Muraya mengaku persembahan tarian kuda lumping itu sebagai sambutan kecil-kecil setelah menjamu makan siang rombongan.
Menurut Auranti, setiap tahun memang wilayah Kelurahan Karangtaruna kerap dikunjungi mahasiswa dari Universitas Lambung Mangkurat dan mahasiswa dari luar negeri.
"Ini kali pertama rombongan mahasiwa dari luar negeri pesertanya banyak," katanya.
Ketua seminar internasional, Dr H Abdi Fithria mengatakan Kelurahan Karangtaruna dan Desa Panjaratan merupakan desa yang direkomendasikan sebagai ekowisata bagi para wisatawan mancanegara.
Menurutnya, kegiatan menyadap pohon karet, memanen buah sawit, memanen jamur tiram dan memanen ternak lebah, sangat disenangi wisatawan asing.
"Sangat layak menjadi desa wisata," katanya.
Puas menikmati sajian kesenian, melihat aktivitas kelompok tani hutan Kelurahan Karangtaruna dan jamuan makan siang, rombongan bertolak menuju Fesa Panjaratan, Kecamatan Pelaihari.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tanahlaut, Syahrian Nurdin menyambut kedatangan rombongan di bawah tenda yang dibangun BPBD Kabupaten Tanahlaut.
Syahrian Nurdin berharap rombongan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) tidak merasa jera berkunjung dan membawa lebih banyak wisatawan asing melihat obyek wisata di Kabupaten Tanahlaut.
Ketua rombongan, Prof DR Yudi Firmanul Arifin menjelaskan rombongan yang dibawanya merupakan pesreta seminar dari empat negara yang ingin melihat habitat satwa langka Bakantan.
Usai acara ramah tamah dan diiringi kesenian senoman Hadrah remaja Desa Panjaratan, rombongan menaiki perahu motor menyusuri sungai Panjaratan ke titik berkumpulnya habitat Bakantan.
Prof Tim Robert, ahli lingkungan dari Universitas News Castle, Australia melihat sepandan sungai Panjaratan mengalami degradasi karena aktivitas penanaman kelapa sawit.
Ia berharap depan dan sungai Panjaratan dihijaukan dengan tanaman pohon peneduh dan bahan makanan Bakantan sehingga lebih menarik sebagai ekowisata.(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)
Video Production: Novri Eka Putra
Sumber: Banjarmasin Post
TRIBUNNEWS UPDATE
Tawa Jokowi Laporannya soal Ijazah Palsu Dinilai Kriminalisasi Peneliti: Menghina & Merendahkan Saya
Senin, 5 Mei 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Peneliti Senior Klaim Tak Ada Kemenangan Total di Gaza, Gencatan Tercapai Israel Sulit Lanjut Perang
Kamis, 30 Januari 2025
Local Experience
Nikmati Suasana Sore Ditemani Bekantan di Kawasan Manggrove Center Margomulyo
Jumat, 20 Desember 2024
Local Experience
Nikmati Suasana Sore Ditemani Bekantan di Kawasan Manggrove Center Margomulyo Balikpapan
Kamis, 19 Desember 2024
LIVE UPDATE
Bekantan di Sungai Desa Rantau Karau Diamankan BKSDA HSU Kalsel, Bakal Dilepas Liarkan di Hutan HSS
Minggu, 17 November 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.