Minggu, 11 Mei 2025

Regional

Warga Terjangkit Demam Berdarah di Kota Bima Terus Bertambah, Kini Capai 208 Orang

Jumat, 17 Februari 2023 19:18 WIB
Tribun Lombok

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUN-VIDEO.COM- Warga yang terjangkit demam berdarah di Kota Bima, terus bertambah.

Berdasarkan data per 10 Februari 2023, jumlah warga yang dinyatakan positif demam berdarah sebanyak 172 orang.

Namun terbaru, yakni per 17 Februari 2023 jumlah warga yang terjangkit 208 orang.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bima, Syarifuddin mengatakan, penambahan kasus demam berdarah ini terjadi karena partisipasi warga untuk memberantas sarang nyamuk masih sangat rendah.

Baca: Waspadai Mata Cekung pada Anak Tanda Terkena DBD, Kenali Gejala Demam Berdarah yang Harus Diketahui

"Partisipasi warga masih rendah, itu dilihat dari angka bebas jentik kita yang masih di bawah 95 persen," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (17/2/2023).

Syarifuddin mengatakan, penyakit demam berdarah sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Bima.

Dengan status tersebut masyarakat dan elemen terkait, diharap berperan aktif melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk atau PSN.

Idealnya lanjut dia, angka bebas jentik harus berada di atas 95 persen.

Baca: Berantas Demam Berdarah, Dandim 1608/Bima Bersih-bersih Sampah di Area Terbuka Publik

"Kalau masih dibawah itu kita belum bisa bebas dari DBD. Makanya kita sudah lebih dari endemis statusnya. Endemis sudah pasti karena ini penyakit tahunan," jelasnya.

Tahun 2021, kasus demam berdarah di wilayah ini hanya ada pada awal dan akhir tahun.

Kemudian meningkat di tahun 2022, yang mana setiap bulan selalu ada kasus demam berdarah dan kematian anak tercatat satu orang.

Sementara untuk periode Januari-Februari 2023, sudah ada ratusan orang yang terjangkit dengan empat kasus kematian anak dan 18 orang masih menjalani perawatan.

Menurut dia, kondisi tersebut menggambarkan bahwa daerah ini sudah menjadi sarang besar perkembangan nyamuk Aedes Aegypti.

"Jadi disekitar kita ini sudah menjadi sarang besar nyamuk Aedes Aegypti," ujarnya.

Syarifuddin mengungkapkan, empat kasus kematian anak yang terjadi selama dua bulan terakhir menunjukkan bahwa ancaman demam berdarah meningkat.

Karenanya, program PSN harus digencarkan setiap rumah tangga. Minimal dalam empat siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti.

"Minggu pertama mungkin kita kuras dan sikat titik genangan air. Kemudian lanjut lagi Minggu kedua untuk sisa-sia jentik sampai minggu keempat. Kalau ini maksimal dilakukan, populasi nyamuk pasti akan berkurang," kata Syarifuddin.



Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Warga Terjangkit Demam Berdarah di Kota Bima Terus Bertambah, Kini Capai 208 Orang 

# Wabah Demam Berdarah di Kota Bima # Demam Berdarah # Kota Bima

Editor: Ghozi LuthfiRomadhon
Video Production: Lalu Yusuf Wibisono
Sumber: Tribun Lombok

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved