Tribunnews Update
Isu Utang Anies Baswedan Dianggap cuma 'Serangan Sporadis', Imbas Tak Pamit Prabowo Maju Pilpres?
TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat diserang habis-habisan karena disebut berutang kepada Sandiaga Uno sebesar Rp 50 miliar.
Menanggapi hal itu, pengamat politik Adi Prayitno mengatakan bahwa isu utang itu hanya dijadikan objek melakukan serangan sporadis.
Hal itu diduga lantaran Anies Baswedan dinilai tidak berpamitan dengan Prabowo saat mencalonkan diri sebagai calon presiden 2024.
Diketahui, Anies Baswedan sempat disebut berutang kepada Sandiaga Uno sebesar Rp 50 miliar untuk kampanye di Pilkada DKI pada 2017 lalu.
Namun, akhirnya Anies Baswedan angkat bicara dan mengklarifikasi soal utang Rp 50 miliar.
Dari penjelasan itu, terkuak uang Rp50 miliar tersebut bukan dari Sandiaga Uno, melainkan dari pihak ketiga.
Sementara, dalam perjanjian, uang Rp50 miliar tidak dianggap sebagai utang apabila Anies-Sandi menang dalam pilkada.
Mendengar itu, Adi Prayitno Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia menilai isu utang Rp 50 miliar Anies Baswedan merupakan bagian dari serangan sporadis politik.
Menurutnya isu tersebut mencuat setelah sebelumnya mangajukan diri menjadi calon presiden dari Koalisi Perubahan.
Namun dalam pencalonannya Anies dikritik karena tidak pamitan kepada Prabowo Subianto.
"Saya kira soal 50 miliar itu adalah bagian dari serangan sporadis politik ke Anies karena sebelumnya yang bersangkutan dikritik sebagai orang yang tidak pamitan ke Prabowo Subianto untuk maju Pilpres," kata Adi kepada Tribunnews.com, Minggu (12/2/2023).
Lebuh lanjut, Adi berpendapat bahwa sejumlah elite Gerindra terlihat tidak suka dengan Anies Baswedan.
Sebab sebelumnya mereka berjuang bersama di Pilkada DKI namun justru sekarang maju Pilpres 2024 bersama NasDem.
"Kalau dilihat rata-rata ada sejumlah elite Gerindra sepertinya sebal dengan Anies yang dulu sempat mereka usung, sempat berjuang bersama di Pilkada DKI Jakarta. Tapi nyatanya justru maju Pilpres dari NasDem dan tidak berpamitan dengan Prabowo dan Gerindra itu serangan yang pertama," lanjutnya.
Adi kembali menegaskan soal Rp 50 miliar dan sebelumnya dinilai tidak pamitan dengan Prabowo.
Keduanya saling melakukan serangan-serangan politik secara sporadis terhadap Anies.
"Tetapi itu perkara biasa di politik, apakah ini akan menjegal elektabilitas Anies. Perlu dibuktikan secara statistik. Minimal hal itu serangan yang tentu ditujukan kepada Anies punya masalah pada komunikasi dengan Prabowo karena dianggap tidak pamit. Begitupun dengan yang soal hutang piutang yang 50 M ternyata Anies juga membutuhkan logistik yang sama untuk memenangkan pertarungan," katanya.
Lalu menurut Adi soal utang piutang Rp 50 miliar, publik melihat bahwa Anies sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta.
Sebab kala itu, Anies dan Sandi memutuhkan logistik yang memadai untuk melawan Ahok.
"Tapi publik melihat bahwa Anies adalah orang yang disebut mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk memenangkan pertarungan Pilkada DKI Jakarta. Anies dalam melakukan kampanye dengan Sandi ternyata butuh logistik yang memadai untuk melawan Ahok," jelasnya.
(Tribun-Video.com/WartakotaLive.com)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Duit Rp50 M Terbukti Bukan dari Sandi, Isu Utang Anies Baswedan Dianggap sebagai 'Serangan Sporadis'
#Anies
#SandiagaUno
#Utang50M
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Reporter: Dhea Andika Rizqi
Sumber: Warta Kota
Terkini Nasional
Mahasiswi ITB Ditangkap atas Kasus Meme Prabowo-Jokowi Ciuman, Pihak Kampus Akhirnya Beri Respons
2 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.