Kamis, 22 Mei 2025

Terkini Metropolitan

Buat Perut Bocah Sempat Membuncit, RS Haji Jakarta Ungkap Kasus Sakit Akibat Makan Ciki Ngebul

Sabtu, 21 Januari 2023 13:46 WIB
Warta Kota

TRIBUN-VIDEO.COM - Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RS Haji Jakarta, dr. Yona Mimanda, Sp. PK, Mars, menegaskan pasien sakit seusai konsumsi jajanan ciki ngebul di RS Haji Jakarta baru pertama kali terjadi.

Yakni, terhitung mulai terdaftar sejak Rabu (21/12/2022) tahun lalu.

"Kasus ini memang baru pertama kami dapatkan setelah evaluasi yang baru datang ke rumah sakit haji untuk pasien keluhan setelah konsumsi ciki ngebul," kata Yona, Jumat (20/1/2023).

Pasien tersebut, langsung mendapatkan perawatan dengan durasi waktu lebih kurang enam hari di RS Haji.

Selain itu, petugas di RS Haji tersebut juga menerapkan langkah penanganan sesuai prosedur berlaku, mulai dari pengecekan keluhan, hingga tindakan operasi.

"Setelah dilakukan perawatan darurat, langsung besoknya dilakukan operasi, sekitar dua hari di ruang intensif perawatan, kemudian pasien dipindahkan ke rawat ruang biasa, sekitar enam hari dari pasien masuk hingga pasien dipulangkan," jelasnya.

Kini, pasien tersebut dijelaskan Yona perlahan kondisinya telah membaik, namun perlu rutin check up kesehatan di RS Haji.

Baca: Dianggap Berbahaya, Ciki Ngebul Kini Dilarang Dijual di Mataram, Pemkot Beri Imbauan ke Warga

"Kalau untuk tata laksana postop hampir sama dengan dengan postop yang lain, setelah tiga hari pulang itu ada check up kembali, itu sudah dilakukan dan alhamdulillah kondisi pasien membaik," ujar Yona.

Perlu diketahui, seorang bocah berjenis kelamin laki-laki berusia empat tahun, yang sempat dirawat sakit di RS Haji Jakarta, Lubang Buaya, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, seusai konsumsi jajanan ciki ngebul, perutnya sempat membuncit tidak normal.

Dokter Jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rs Haji Jakarta, yakni dr. Kharisma Putra Darmawan, mengungkapkan bocah tersebut sempat juga muntah ketika sampai di RS Haji Jakarta, pada 21 Desember 2022.

"Jadi saya kebetulan jaga malam saat itu, dan menerima pasien pukul 20.00 WIB dibawa dengan orangtua pasien menggunakan kendaraan sepeda motor, dengan keluhan anak rewel, menangis hebat, perutnya membuncit hingga mengkilap, terus sempat muntah satu kali, dan perut membuncitnya itu secara tiba-tiba," kata Kharisma.

Setelah sampai di RS Haji Jakarta, bocah tersebut terlebih dahulu diperiksa oleh Kharisma dan petugas lain yang bertugas kala itu.

Menurut informasi dari sang ibu bocah tersebut yang disampaikan ke Kharisma, sebelum anak itu mengalami keluhan, rupanya sempat mengonsumsi jajanan makanan ringan, yaitu Ciki Ngebul.

"Setelah Kita gali analisis sekitar 45 menit sampai satu jam sebelum masuk rumah sakit, si anak rupanya mengonsumsi ciki ngebul yang mengandung zat nitrogen, dan menurut pengakuan dari orang tua, ciki itu dikonsumsi di pasar malam," jelas Kharisma.

Lebih kurang belasan menit dari mengonsumsi Ciki Ngebul, perut bocah tersebut langsung seketika membuncit berbeda dengan anak-anak pada umumnya.

Baca: Viral Bocah di Ponorogo Alami Luka Bakar Akibat Makan Es Ciki Kebul, Ayah Korban Berikan Keterangan

"10 menit dari mengonsumsi ciki ngebul tersebut, perutnya tiba-tiba langsung membuncit dan gejala langsung terlihat," tuturnya.

Sebelum dilakukan pemeriksaan, rupanya Kharisma sempat curiga dengan kondisi fisik bagian perut bocah tersebut.

Kecurigaan itu menjurus ke bagian permasalahan pencernaan.

"Tindakan pertama setelah kita lakukan yaitu pemeriksaan fisik, kita (petugas) curiga ada sesuatu di dalam perutnya, ada masalah di saluran pencernaan," imbuhnya.

Seusai menganalisa kondisi bocah tersebut, petugas langsung memberikan penangan dengan sigap, yakni solusi untuk mengurangkan tekanan di perut bocah tersebut.

"Tindakan awal kita langsung lakukan demopressin pemasangan selang hidung, dengan tujuan mereka mengurangkan tekanan di perut," lugasnya.

Seusai melakukan pemasangan, petugas pun langsung mengambil tindakan ke Rontgen bagian perut, untuk mengetahui kondisi pencernaannya.

Berjalan tindakan Rontgen, Kharisma pun juga menjelaskan, rupanya bocah tersebut mengalami pembocoran pada saluran pencernaannya.

Berdasarkan hal tersebut, anak tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh dokter untuk operasi.

"Setelah melakukan pemasangan selang, kita langsung melakukan pemeriksaan dan rontgen di perutnya si anak, dan ternyata benar ada pembocoran di saluran pencernaan di perutnya si anak, setelah itu kita langsung konsultasikan ke dokter spesialis dan dokter spesialis anak untuk kemudian di proses operasi," pungkasnya.

Baca: Ada Kasus akibat Ciki Ngebul, BPOM Jelaskan Bahaya Penggunaan Nitrogen Cair pada Olahan Pangan

Diketahui sebelumnya, seorang bocah laki - laki asal Kota Bekasi ini sempat di rawat di RS Haji Jakarta, seusai mengkonsumsi jajanan ciki ngebul.

Anak tersebut mendapatkan perawatan intensif dengan durasi enam hari untuk kesembuhan.

Kini, anak tersebut sudah diperkenankan untuk pulang ke huniannya.

Dinas Kesehatan /Dinkes DKI Jakarta melaporkan satu kasus akibat keracunan ciki ngebul atau cikibul.

Diketahui, jajanan kekinian cikibul ramai dibicarakan oleh masyarakat.

Bukan karena viral atau ngetren lagi, namun malah jajanan tersebut dianggap membahayakan.

Cikibul yang memiliki keunikan dapat mengeluarkan asap tersebut, ternyata memicu keracunan akibat gas nitrogen dalam jajanan itu.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama menginformasikan satu kasus tersebut telah sembuh pada 9 Januari 2023 lalu.

"Jadi waktu itu dia jajan cikibul di sekolahnya. Lalu setelah bergejala, langsung dibawa ke puskesmas," ujar Ngabila saat dihubungi oleh Warta Kota, Selasa (17/1/2023).

Ngabila menjelaskan gejala yang muncul pada anak tersebut di antaranya adalah batuk, pusing, mual hingga muntah.

Ngabila menyampaikan bahwa pasien hanya istirahat di rumah dan dipantau oleh puskesmas setempat.

Kemudian kembali sehat dan sudah bersekolah usai tiga hari istirahat di rumah.

"Satu kasus ini sudah kami laporkan ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Dan menurut saya ini merupakan gejala ringan," kata Ngabila.

Lebih lanjut Ngabila menyampaikan pada Desember 2022 lalu sempat heboh kasus keracunan cikibul hingga operasi lambung.

Namun kata Ngabila, kasus tersebut merupakan warga Bekasi (bukan di DKI Jakarta).

"Dan waktu itu kan anaknya beli jajan di Bekasi. Cuma memang dirawatnya di Jakarta. Tapi ya tetap saja dia warga Bekasi," jelas Ngabila.

Sementara itu, Kemenkes RI telah mengeluarkan upaya kewaspadaan dan antisipasi untuk mencegah keracunan cikibul.

Berikut beberapa hal yang dilakukan sebagai pencegahan agar kasus keracunan cikibul bertambah:

1. Dinkes di masing-masing daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap produk pangan siap saji yang menggunakan nitrogen cair;

2. Memberikan edukasi kepada pelaku usaha dan pihak-pihak terkait tentang bahaya nitrogen cair pada pangan siap saji;

3. Memberikan edukasi kepada sekolah, anak, dan masyarakat terhadap bahaya nitrogen cair pada pangan siap saji;

4. Restoran yang menggunakan nitrogen cair pada pangan siap saji, harus di bawah pembinaan dan pengawasan Dinkes setempat dan pihak terkait.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sebulan Kejadian, RS Haji Jakarta Baru Berani Ungkap Kasus Ciki Ngebul, Perut Bocah Sempat Membuncit

# RS Haji Jakarta # keracunan # Nitrogen Cair # ciki ngebul

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Arie Setyaga Handika
Sumber: Warta Kota

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved