Senin, 12 Mei 2025

Terkini Daerah

Mama Muda Nyaris Jadi Korban Kebakaran Indekos di Surabaya, Terdengar Suara Ledakan 1 kali

Sabtu, 21 Januari 2023 10:43 WIB
Tribun Jatim

TRIBUN-VIDEO.COM - SURABAYA - Seorang mama muda, Islamiyah (29), beserta seorang anaknya yang berusia empat tahun, dimana mama muda ini nyaris terpanggang dalam kebakaran kamar kos dua lantai, Jalan Raya Jetis Kulon I, Wonokromo, Surabaya, Jumat (20/1/2023) sore.

Nasib nahas tersebut tentu bakal menimpa keduanya, seandainya mereka terlambat keluar menyelamatkan diri dari bangunan berukuran luas 10 m x 40 m yang nyaris dilumat si jago merah itu.

Sekitar pukul 15.00 WIB, kamar berukuran 3 m x 3 m yang biasa ditempatinya untuk istirahat bersama sang suami dan seorang anaknya itu, tiba-tiba terbakar pada bagian langit-langitnya, hingga merambat ke semua benda-benda perabotan di dalamnya.

Islamiyah dan suaminya, Novalindo merupakan penjaga yang dipekerjakan oleh juragan si pemilik kos, guna menjadi penanggungjawab bangunan kosan khusus cowok yang berisi 26 kamar di lantai dua dan empat kamar di lantai dasar.

Selama menjalankan tugas dan tanggungjawab tersebut, keduanya diberikan fasilitas tempat tinggal di sebuah kamar kos berukuran 3 m x 3 m, sebuah kamar yang pada sore hari itu, ketiban apes, mengalami insiden kebakaran.

Seraya terus menyeka air matanya yang terus membasahi pipi, perempuan berambut pendek itu, mengaku baru menyadari kamarnya itu terbakar setelah mendengar sekali suara ledakan keras dari dalam kamar.

Saat itu dirinya sedang berada di kursi ruang tamu depan kamar yang berdekatan dengan pintu utama dan area parkir kosan, untuk menjaga sang buah hati yang sedang tidur siang.

Ledakan keras dari dalam kamar itu sontak membuyarkan kenyamanan keduanya di area ruang tamu tersebut.

Islamiyah yang merasa firasatnya tak enak, buru-buru membangunkan sang anak, lalu menggendongnya untuk diajak mencari sumber suara aneh yang mengganggu tersebut.

Saat mencoba melongok ke area dalam kamarnya, dan melihat kobaran api sudah menggelayuti plafon kamar bak renda-renda bunga bermekaran berwarna merah membara.

Baca: Pasangan Suami Istri Tewas dalam Kebakaran Rumah di Titi Kuning, Diduga Tak Sempat Selamatkan Diri

Baca: Pemkot Jayapura Bakal Beri Bantuan ke Korban Kebakaran Pasar Youtefa Abepura Senilai Rp 10 Juta

Islamiyah pun sontak berlarian menuju ke kamar mandi yang berada di ujung lorong lantai dasar untuk memadamkan kobaran api menggunakan kain handuk yang dibasahi air lalu melemparkannya ke arah titik api.

"Terdengar suara ledakan 1 kali saya kira suaran ban truk. Lalu aku ambil handuk aku ceburin ke kamar mandi, ternyata kipas (yang terbakar) ada di atas, kan kipasnya ada 2 (satu kipas di atas, satu kipas lainnya di bawah)," ujar wanita berbaju ungu itu saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.

Menyadari penanganan pertama dalam situasi kedaruratan tersebut, tak banyak membuahkan hasil. Islamiyah pun bergegas berlarian hingga naik ke lantai dua melalui anak tangga untuk mengambil tabung alat pemadam api ringan (APAR).

Setelah berhasil memperoleh tabung yang dicari, hingga menyeretnya ke lantai bawah, bukannya solusi yang didapatinya. Malah, Islamiyah mendapati masalah baru.

Mama uda dengan tinggi tubuh sekitar 160 cm itu, sepersekian detik di tengah kepanikan yang menderanya itu, lantas tersadar bahwa dirinya tidak tahu cara menggunakannya.

"Lalu saya lari naik ke lantai atas mengambil tabung merah APAR. Saya enggak tahu cara pakainya. Saya udah minta tolong ke orang-orang tapi orang-orang enggak mau," jelasnya.

Dan, selama momen serba diburu waktu dan panik itu. Islamiyah ternyata terus membawa sang anak yang masih balita tersebut dengan sesekali harus menggendongnya, ke sana ke mari, hingga akhirnya bala bantuan dari petugas pemadam kebakaran yang ditelpon warga tiba.

"Anakku usia 4 tahun. Jadi dia aku tarik aku lepas. anakku saya suruh keluar enggak mau. Jadi waktu aku ambil air anakku di sampingku, terus anakku. Sampai ke atas aku ambil semprotan pemadam anakku juga ikut. Pokoknya anakku ikut terus," ungkapnya, dengan suara terbata-bata menahan tangisnya.

Islamiyah menduga kuat bahwa penyebab kebakaran yang terjadi di kamar kosan tempatnya tinggal disebabkan karena korsleting kipas angin.

Dan ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut.

Lantaran kosan tersebut dalam keadaan kosong, karena semua penghuni sedang bekerja.

"Iya korsleting di kabel kipasnya itu. Itu kosan laki-laki khusus bukan kosan campur," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Dedik Irianto menerangkan, pihaknya mengerahkan 10 truk pemadam kebakaran berbagai jenis, untuk memadamkan kebakaran tersebut.

Api pokok padam dinyatakan padam sekitar pukul 15.57 WIB. Pengecekan selesai dan objek rumah kosan dinyatakan kondusif pukul 16.50 WIB.

"Yang terbakar kos-kosan 1 kamar di lantai 1. Sedangkan, untuk lantai 2 aman. Sebab kebakaran karena kipas angin (diduga korsleting)," jelas Dedik dalam keterangan tertulisnya.

Pantauan TribunJatim.com sekitar pukul 15.30 WIB. Petugas pemadam kebakaran yang melakukan pemadaman di dalam ruangan dilengkapi dengan peralatan pernafasan khusus dan tabung oksigen pada seragam mereka.

Kepulan asap hitam bebal masih terpantau memenuhi area dalam bangunan dua lantai tersebut.

Petugas juga memanfatkan alat penghisap asap atau blower untuk menyingkirkan asap hitam sisa kebakaran yang masih berkemelut di dalam ruangan bangunan tersebut.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tangis Mama Muda Lepas dari Kobaran Api, Nyaris Terpanggang hingga Naik Turun Loteng Bawa Balita

# kebakaran # mama muda # indekos # Surabaya

Editor: Restu Riyawan
Video Production: Arie Setyaga Handika
Sumber: Tribun Jatim

Tags
   #mama muda   #kebakaran   #indekos   #Surabaya

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved