Travel
Berkunjung ke Wisata Danau Tempe, Danau Terbesar Kedua di Pulau Sulawesi
TRIBUN-VIDEO.COM - Danau Tempe adalah nama sebuah danau alami terbesar kedua di Pulau Sulawesi.
Luasnya yang sekitar 13.000 hektar menjadikan Danau Tempe di urutan ke delapan dari 10 danau terbesar di Indonesia.
Danau Tempe terletak di Sulawesi Selatan, dikelilingi oleh 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Sidrap, Kabupaten Wajo, dan Kabupaten Soppeng.
Danau ini menjadi salah satu tempat wisata di Sulawesi Selatan ini dan termasuk ke dalam golongan Danau Tektonik Purba. (1)
SEJARAH #
Danau Tempe pada zaman dahulu adalah sebuah perairan yang menjadi penghubung antara Selat Makassar, Teluk Bone, dan Teluk Pare-pare.
Dengan kata lain, Danau Tempe adalah sebuah perairan yang memisahkan Pulau Sulawesi bagian utara dan selatan.
Perairan ini terbentuk di akhir zaman Es (kira-kira 20.000-10.000 tahun SM) di mana daratan es mulai mencair dan air laut mulai naik.
Perairan ini disebut sebagai Danau Tempe Purba.
Pada zaman selanjutnya yaitu zaman Alluivium atau zaman Halosen Tua (sekitar 10.000 - 6.000 tahun SM) terjadi proses geologis berupa pergeseran dan benturan dari lempeng-lempeng tektonik.
Benturan yang terjadi antara Lempeng Australia dengan Lempeng Eurasia menyebabkan terjadinya pengangkatan pada daerah sekitar Danau Tempe Purba.
Pengangkatan daratan ini memisahkan Danau Tempe Purba menjadi 3 bagian perairan, yaitu Danau Buaya, Danau Sindenreng, dan Danau Tempe. (2)
Baca: Menilik Keindahan Wisata Danau Maninjau, Terletak di Ketinggian 460 Meter di Atas Permukaan Laut
1. Rumah Apung
Di tengah danau, pengunjung bisa menjumpai ratusan rumah terapung milik nelayan yang berjejer dengan dihiasi bendera yang berwarna-warni.
Untuk menuju ke sana, pengunjung bisa menggunakan perahu dengan perjalanan kurang lebih selama 50 menit.
Rumah apung ini dibangun menggunakan bambu dan tanpa sekat, jadi hanya ada satu ruangan untuk berbagai aktivitas.
Untuk dapur dan kamar kecil biasanya ditempatkan di bagian belakang rumah apung.
Dari atas rumah terapung itu, pengunjung dapat menyaksikan terbit dan terbenamnya matahari di satu posisi yang sama.
Dari rumah apung itu pula pengunjung bisa menjumpai berbagai bunga air serta beberapa jenis burung yang jarang ditemui.
Burung-burung tersebut berpindah dari benua satu ke benua yang lain, dan Danau Tempe menjadi tempat persinggahan burung-burung tersebut.
2. Keliling Danau
Saat berwisata di Danau Tempe, salah satu aktivitas yang menyenangkan adalah wisata mengelilingi danau.
Untuk keperluan ini pengunjung bisa menyewa perahu yang dimiliki nelayan setempat.
Selama berkeliling danau, pengunjung bisa menyaksikan aktivitas penduduk setempat sebagai nelayan yang sedang mencari ikan.
Banyak jaring ikan yang dipasang oleh nelayan di sini.
Tanaman enceng gondok juga menghiasi di sebagian kawasan Danau Tempe.
Di sini, berbagai spesies burung seperti burung bangau atau belibis banyak tersebar di kawasan danau.
Baca: Menikmati Keindahan Alam di Kawasan Danau Tondano Minahasa, Ada Hamparan Sawah dengan Suasana Sejuk
3. Banyak Ikannya
Danau ini menjadi sumber penghidupan para nelayan dengan mencari ikan.
Tidak hanya bagi masyarakat Kabupaten Wajo, tetapi juga sebagian masyarakat Kabupaten Soppeng dan Sidrap.
Di sepanjang tepi danau, tampak perkampungan nelayan bernuansa Bugis berjejer menghadap ke arah danau.
Danau Tempe pernah menjadi penghasil ikan air tawar terbesar di Indonesia Timur.
Dasar danau ini menyimpan banyak sumber makanan ikan, selain itu danau ini memiliki spesies ikan tawar yang tidak dapat ditemui di tempat lain.
Hal ini diperkirakan karena letak danau ini berada tepat di atas lempengan Benua Australia dan Asia.
4. Kearifan Lokal
Sesuai aturan adat setempat, pemanfaatan Danau Tempe terbagi atas beberapa zona yang berlaku setiap pergantian musim.
Ada kawasan penangkapan ikan yaitu zona Cappeang-Palawang, Bungka dan Makkajalla, kawasan perlindungan yaitu zona Pacco Balanda dan zona keramat, kawasan bermukim terapung, dan kawasan vegetasi apung.
Pembagian zona tersebut merupakan bagian dari pranata lokal masyarakat setempat.
Selain itu masyarakat nelayan tradisional tersebut juga memahami secara personal tentang sistem adat dan larangan tertentu dalam memanfaatkan Danau Tempe.
5. Budaya Lokal
Selain kekayaan hayati yang menakjubkan, pengunjung juga bisa menyaksikan keunikan kebudayaan masyarakat setempat.
Setiap tanggal 23 Agustus diadakan festival laut di Danau Tempe.
Acara pesta ritual nelayan ini disebut Maccera Tappareng atau upacara menyucikan danau yang ditandai dengan pemotongan sapi yang dipimpin oleh seorang ketua nelayan yang diikuti berbagai atraksi wisata yang sangat menarik.
Masyarakat setempat mengadakan rangkaian acara adat yang bertujuan untuk menyucikan danau.
Rangkaian acara tersebut diawali dengan pengorbanan sapi yang dipimpin oleh Ketua Nelayan.
Selanjutnya selama beberapa hari kemudian, pengunjung bisa menyaksikan rangkaian acara kebudayaan.
Proses ritual Maccera Tappareng dimulai di malam hari di mana warga pesisir danau tempe mulai membunyikan alat tradisional genderang (Maggendrang), hingga tiba dini hari.
Warga melanjutkan ritual ke danau bersama tetua adat melepas beberapa sesajen pada titik-titik yang dianggap sakral, selain itu tetua adat juga melepaskan sesaji ke tengah danau.
Sesaji yang dimaksud terdiri dari Sokko Patanrupa (penganan dari ketan empat warna), kelapa muda, telur ayam rebus, telur ayam mentah, ikan, pisang, dan ayam yang masih hidup, puncaknya saat tetua adat melepaskan kepala kerbau.
Ritual ini ditandai dengan pemotongan sapi, yang dipimpin oleh tetua kampung dan Macua Tappareng bersama warga dipesisir danau tempe.
Semua Peserta ritual Maccera Tappareng memakai baju bodo, pakaian tradisional suku bugis.
Beberapa acara budaya yang bisa dilihat seperti: Pagelaran Musik Tradisional, Lomba Balap Perahu Tradisional, Menghias Perahu, Musik Lesung, Festival Layang-layang Tradisional, Kompetisi Pemuda dan Gadis Tana Wajo, Pagelaran Tari Bissu.
Tari bisu memiliki keunikan ditampilkan oleh para waria. (3)
FASILITAS #
1. Toilet Umum
2. Musala
3. Tempat penjual makanan
4. Penginapan (4)
JAM OPERASIONAL DAN HARGA TIKET #
Danau Tempe masih tergolong objek wisata alam yang terbuka, maka tidak ada jam operasional khusus.
Sehingga pengunjung bisa datang dan pergi setiap hari selama 24 jam.
Kemudian untuk biaya tiket masuk pun tidak ada, alias gratis. (5)
LOKASI DAN RUTE #
Danau Tempe terletak di bagian Barat Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Tepatnya di Kecamatan Tempe, Kecamatan Belawa, Kecamatan Tanah Sitolo, Kecamatan Maniangpajo dan Kecamatan Sabbangparu.
Untuk menuju ke Danau Sulawesi Selatan ini, akses jalannya tidak terlalu sulit.
Meski memang pengunjung harus lebih banyak mengeluarkan waktu, karena faktor jarak.
Dari Kota Makassar, pengunjung perlu waktu sekitar 6 jam untuk sampai di tanah Wajo ini.
Atau bagi pengunjung yang sudah berada di kota Sengkang, setidaknya berjarak sekitar 7 kilometer untuk sampai di tepi sungai Walanae yang bisa menjadi salah satu akses menuju Danau Tempe.
Selanjutnya, bisa dilanjutkan dengan menaiki perahu motor, dalam bahasa lokasi disebut katinting.
Perjalanan air ini memerlukan waktu sekitar 50 menit agar bisa sampai ke alamat pemukiman apung di Desa Salotengnga ini.
Biaya sewa katinting sekitar Rp150.000. per perahu motor dan dapat diisi maksimal 4 Orang. (6) (*)
(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan Judul Danau Tempe
# Danau Tempe # Terbesar # Sulawesi #
Video Production: Rifqi Khusain
Sumber: TribunnewsWiki
Local Experience
Kisah Asma Lestarikan Tenun Sulawesi Tenggara, Bina Puluhan Perajin di Kendari hingga Hasilkan Cuan
1 hari lalu
Terkini Daerah
Tetangga Tak Ada yang Tahu! Ini Sosok Pertama Kali Tolong 4 Balita saat Kebakaran di Kendari
2 hari lalu
Live Update
Kata Anggota DPR RI Komisi IX soal Pengangguran di Sultra Naik, Pemerintah Dorong Peluang Kerja
3 hari lalu
Live Update
Rencana 7 dari 21 Kecamatan di Toraja Utara Dimekarkan Jadi Toraja Timur Tuai Pro dan Kontra
4 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.