Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Daerah

Soal Lumbung Pangan di Nusa Tenggara Barat, Anggota DPR Bambang Kristiono Sebut soal Food Estate

Rabu, 28 Desember 2022 10:12 WIB
Tribun Lombok

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUN-VIDEO.COM, MATARAM - Anggota DPR RI dari dapil Pulau Lombok, Haji Bambang Kristiono memberikan komentar perihal ide mengembangkan lumbung pangan di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurutnya, keberadaan food estate di NTB memiliki urgensi yang amat luas.

Kepada wartawan, Selasa (27/12/2022), Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu menyebut makna ketahanan tidak sebatas penguatan dari sisi alutsista. Tetapi juga ketahanan dan keamanan dalam aspek ketahanan pangan.

Setidaknya, kata dia, tiga sektor berpotensi menjadi lumbung pangan di NTB adalah sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.

Baca: Tempat Wisata Kuliner Djis Bun di Bandar Lampung, Punya Ruangan Outdoor dengan Suasana Asyik

Untuk menopang keberadaan food estate ini, perlu dibuat sistem pengairan yang kuat.

Pria yang akrab disapa HBK ini menilai, pada poin inilah pembangunan DAM (bendungan) Mujur menemukan relevansinya.

HBK memang konsisten menyuarakan urgensi dibangunnya Bendungan Mujur.

HBK menilai, untuk pengembangan NTB menjadi food estate, program yang selama ini dijalankan masih bersifat parsial dan sementara.

"Bantuan-bantuan semacam pemberian traktor, pompa air, pupuk hanya merupakan solusi sementara. Kalau diibaratkan obat, maka aspirin-aspirin saja, tidak menyelesaikan program secara utuh dan tuntas," ujarnya.

Baca: Kuliner Enak di Solo: Warung Legend Mi Ayam Pilist, Bumbu Ayamnya Juara, Tak Pernah Sepi Pembeli

Tokoh teras DPP Partai Gerindra itu merinci setidaknya ada tiga urgensi mengapa Bendungan Mujur perlu diwujudkan.

Keberadaan Bendungan Mujur, kata HBK, akan memberikan nilai tambah terhadap aset yang berada di sekitarnya.

Fakta itu ia tarik dari pembangunan Bendungan Meninting di Lombok Barat.

Setelah adanya Bendungan Meninting, harga tanah di sekitarnya naik hingga 1.000 persen. Lahan yang sebelumnya tidak terlalu produktif, bisa dimanfaatkan oleh warga.

"Akan ada sekitar 6.000 hektare tanah yang bisa diairi dan menghasilkan panen tiga kali dalam setahun. Bayangkan kalau 6.000 hektare itu bisa kita jadikan lahan yang produktif, artinya ada peningkatan penghasilan yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagai salah satu solusi pembangunan food estate di bidang pertanian," ungkapnya.

Baca: BBWS Bakal Kembangkan Tempat Wisata Bendung Tirtonadi, Jadi Wisata Susur Sungai hingga Kuliner

"Saya cerita ya, kemarin saya ke Bendungan Meninting. Saya mau cari lahan 1,5 hektare untuk lapangan sepakbola, training ground. Ternyata harga tanah di situ, enggak ada lagi yang berharga Rp 15 sampai 20 juta, harganya sudah ratusan juta," sambungnya.

Artinya jika DAM Mujur bisa dibangun, ini value tanah di sekitarnya akan jauh meningkat.

Menurut dia, keberadaan Bendungan Mujur, di samping mampu mendorong peningkatan produksi pertanian, hal ifu juga akan meninggalkan warisan kekayaan bagi para warga yang memiliki tanah di sekitar bendungan.

Ia mengaku, saat ini masih terus berjuangan merealisasikan mimpinya tersebut.

"Walaupun banyak sekali tuduhan bahwa saya menunggangi, mempolitisasi, saya kira pada akhirnya masyarakat akan paham bahwa kita ini murni berjuang untuk kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Anggota DPR Bambang Kristiono Bicara Soal Lumbung Pangan di Nusa Tenggara Barat

# food estate # Nusa Tenggara Barat # DPRD Lombok Timur # proyek lumbung pangan

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Video Production: Lalu Yusuf Wibisono
Sumber: Tribun Lombok

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved