Senin, 12 Mei 2025

Polisi Tembak Polisi

Psikolog Forensik Sebut Jiwa Korsa Ferdy Sambo dan Bharada E Menyimpang, Begini Artinya

Selasa, 27 Desember 2022 13:12 WIB
Bangka Pos

TRIBUN-VIDEO.COM - Sidang kasus pembunuhan Birgadir Nofriansyah Yosua Hutabarat memasuki tahap menghadirkan para saksi/ahli meringankan.

Terbaru, Psikolog Forensik Reza Idragiri, Amriel juga turut hadir sebagai ahli meringankan bagi Bharada E, Senin (26/12/2022).

Di persidangan, Reza membahas soal jiwa korsa Ferdy Sambo dan Richard Eliezer atau Bharada E.

Ia menilai jiwa korsa keduanya telah menyimpang.

Baca: Saksi Ahli Ferdy Sambo Sindir Hakim: Saya Nggak Tau Hakim Belajar Psikolog atau Tidak, Harusnya Iya

Dilansir Kompas.com, kesimpulan itu disampaikan Reza ketika ketua tim penasihat hukum Richard, Ronny Talapessy, memintanya untuk menjelaskan situasi yang dialami Bharada E ketika diperintahkan Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

"Klien saya dideskripsikan (berada) di bawah pengaruh atau tekanan Ferdy Sambo, bagaimana ahli menjelaskan situasi dalam tekanan tersebut?" tanya Ronny dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Atas pertanyaan itu, Reza Indragiri lantas menyatakan bahawa ia tidak mengatahui apakah saat ini keduanya masih bersatus sebagai anggota Polri atau tidak.

Baca: Disebut Memiliki Kepatuhan Tinggi, Bharada E Takut Menolak Perintah Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J

Namun, yang ingin ia tekankan adalah perilaku jahat yang dilakukan oleh seseorang berhubungan dengan tiga dimensi yaitu dimensi makro, mikro dan meso.

Reza pun menjelaskan bahwa dimensi makro berkaitan dengan lingkungan sosial, organisasi, perusahaan atau kelompok tempat bernaungnya individu tersebut.

Sementara, dimensi mikro berhubungan dengan sisi kepribadian spesifik yang ada pada diri individu yang bersangkutan.

Kemudian untuk dimensi miso berkaitan dengan interaksi antara satu individu dengan individu yang lain.

Mendengar penjelasan tersebut, Ronny lantas meminta ahli untuk menjelaskan lebih spesifik perihal situasi tekanan yang dialami oleh Bharada E.

Reza pun menjelaskan bahwa dimensi makro yang dialami oleh Richard Eliezer dan Ferdy Sambo berhubungan dengan status keduanya yang merupakan bagian dari institusi Polri.

"Dalam organisasi kepolisian ada intrumen yang sangat vital, penting dan krusial yang harus dimiliki personel yaitu jiwa korsa," papar Reza.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Psikolog Forensik Sebut Jiwa Korsa Ferdy Sambo dan Bharada E Menyimpang, Apa Maksudnya?

# Polisi tembak polisi # Brigadir J # Ferdy Sambo # Bharada E # Putri Candrawathi

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Rifqi Khusain
Sumber: Bangka Pos

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved