Rabu, 14 Mei 2025

Travel

Sandiaga Uno Ajak Wisatawan Eksplor Taman Nasional Komodo seusai Tarif Tiket Masuk Batal Naik

Rabu, 21 Desember 2022 12:15 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Tribunners, kabar kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur sempat menimbulkan polemik.

Setelah beberapa saat, kini wisatawan bisa bernafas lega.

Sebab Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif resmi membatalkan rencana tersebut.

Di mana awalnya tiket masuk Taman Nasional Komodo ini dikabarkan akan naik menjadi Rp 3,75 juta.

Berdasarkan rencana, tarif tersebut akan diberlakukan pada Januari 2023 mendatang.

Namun seusai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), Sandiaga Uno menuturkan bahwa Kemenparekraf resmi menarik atau membatalkan rencana tersebut.

"(Kenaikan tarif TN Komodo) Sudah ditarik dan dibatalkan," tutur Sandiaga.

Selain itu, Sandiaga Uno juga menegaskan, bahwa tidak ada kenaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo untuk wisatawan.

"Jadi tidak ada kenaikan tarif masuk TN Komodo," ujar dia

Baca: ACE Buka Gerai Kedua di Mataram, Optimis Potensi Ekonomi dan Pariwisata Lombok Membaik

Informasi ini juga disampaikan oleh Sandiaga Uno dalam postingan di Instagram pribadinya @sandiuno pada Jumat (17/12/2022) kemarin.

Dalam postingan tersebut tak hanya berisi informasi terkait pembatalan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo.

Namun Sandiaga Uno juga mengajak masyarakat untuk mengeksplor Labuan Bajo saat libur Nataru ini.

''Yuk agendakan libur Nataru dengan eksplore Labuan Bajo #DiIndonesia Aja!' tulis Sandiaga Uno dalam postingannya di Instagram.

Ia pun berharap, dengan pembatalan kenaikan harga tiket masuk ini, pergerakan wisatawan di salah satu Destinasi Super Prioritas ini juga semakin meningkat.

Sehingga berkah libur Nataru juga bisa dirasakan.

Dilansir dari Tribunnews.com, pada Agustus 2022 lalu, Pemerintah Provinsi NTT menyebutkan bahwa tarif baru untuk masuk ke kawasan wisata Pulau Komodo dan Pulau Padar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, sebesar Rp 3,75 juta per pengunjung.

Di mana tarif masuk tersebut sebelumnya diterapkan berlaku di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Dengan adanya pembatalan ini, wisatawan hingga akhir tahun 2022 masih menikmati tarif yang lama.

Kepastian penundaan tarif masuk Pulau Komodo, Pulau Padar di Taman Nasional Komodo ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Zeth Sony Libing.

Sony Libing mengatakan penundaan penerapan tarif masuk tersebut atas arahan dari Presiden RI dan juga arahan teknis dari Gubernur NTT.

"Atas arahan presiden dan arahan teknis bapak gubernur, kemudian pemerintah mendengar masukan dari tokoh masyarakat , pemerintah juga sangat memperhatikan masukan dari gereja, uskup dan pendeta," kata dia kepada POS KUPANG.COM, Senin 8 Agustus 2022 melalui sambungan telepon.

Baca: Destinasi Wisata Bukit Pergasingan, Tawarkan Paralayang & Downhill di Hamparan Gunung Rinjani

Menurutnya masukan lain juga berasal dari berbagai tokoh masyarakat lainnya.

Selain itu, menurutnya Pemprov NTT juga memberikan dispensasi tarif lama hingga Desember 2022 atau berlaku selama 5 bulan.

Sedangkan untuk tarif baru, kata dia akan diberlakukan oleh pemerintah pada Januari 2023.

Diketahui sebelumnya, kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo khusus Pulau Komodo dan Pulau Padar di Labuan Bajo, berimbas panjang.

Sejumlah orang menolak kenaikan harga tiket masuk TN Pulau Komodo dan Labuan Bajo.

Mereka menandatangani petisi untuk menolak kenaikan tarif TN Pulau Komodo dan Labuan Bajo yang dianggap terlalu tinggi.

Mereka menandatangani petisi untuk menolak kenaikan tarif TN Pulau Komodo dan Labuan Bajo yang dianggap terlalu tinggi.

Diberitakan Pos Kupang, petisi yang dimulai Marcus Antoni itu kini telah ditandatangani 6.000 orang hingga Selasa (2/8/2022) pukul 19.00 WITA.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menparekraf Batalkan Kenaikan Tarif Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta

# Sandiaga Uno # Taman Nasional Komodo # Tiket  # polemik

Editor: Dimas HayyuAsa
Video Production: Ignatius Agustha Kurniawan
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved