Rabu, 14 Mei 2025

LIVE UPDATE

Terungkap Fakta, Masker di Mulut Brigadir J Bolong saat Autopsi Pertama di RS Polri Kramat Jati

Selasa, 20 Desember 2022 13:31 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah fakta terkait kematian Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J diungkap Ahli forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri.

Pusdokkes Polri, Farah Primadani Karouw mengungkapkan keterangannya dalam sidang Ferdy Sambo dan terdakwa lain di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).

Ahli Forensik Farah Primadani yang melakukan autopsi pertama terhadap jenazah Yosua, mengatakan ia menemukan masker yang masih tersangkut di wajah Yosua, tetapi tidak terpasang.

Diketahui seusai tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022, jenazah Brigadir J dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan tiba sekira pukul 20.00 WIB.

Setelah mendapat surat tertulis dari penyidik, pihak RS Polri pun melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Brigadir J.

Farah mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan luar jenazah Brigadir J mengenakan kaos warna putih yang berlumuran darah serta celana jeans warna biru.

Setelah dibersihkan, tim forensik melihat adanya luka tembak di tubuh Brigadir J.

Farah pun mengungkap ada temuan lubang pada masker Brigadir J saat dilakukan identifikasi.

Ia mengatakan saat jenazah Brigadir J tiba di RS Polri, tampak ada masker masih menggelantung di sekitar area wajah.

Farah pun memastikan bila kondisi masker tersebut bolong, tetapi tidak bisa dipastikan lubang tersebut disebabkan tembakan.

Ia mengatakan selama autopsi menemukan satu anak peluru bersarang di rongga dada kanan.

Berdasarkan ilmu tanatologi, Farah mengatakan pihaknya menemukan Yosua meninggal dua sampai enam jam sebelum dilakukan pemeriksaan.

Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa pada 17 Oktober lalu, Richard Eliezer menembakkan pistol Glock-17 MPY851 sebanyak 3-4 kali ke arah depan Yosua yang setengah berlutut.

Yosua disebut sambil mengangkat tangan di ruang tengah lantai satu rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga pada 8 Juli.

Hingga membuat Yosua jatuh tertelungkup.

Dalam kondisi masih hidup dan mengerang, Richard dalam kesaksiannya mengatakan Ferdy Sambo memakai sarung tangan, menghampiri tubuh Yosua dan menembakkan pistol ke arah belakang kepala.

Tarikan pelatuk itu untuk memastikan Yosua tewas.

Kemudian, Ferdy Sambo menembakan pistol HS-9 dengan nomor seri H233001 milik Yosua beberapa kali ke arah dinding atas tangga dan menempelkan pistol itu ke tangan kiri Yosua.

Siasat itu untuk mengecoh penyidik.

Eksekusi Yosua berlangsung antara pukul 17.11-17.16 ketika Ferdy Sambo tiba di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga.

Ferdy Sambo memegang leher belakang Yosua dan mendorongnya hingga berada di depan tangga lantai satu.

Yosua berhadapan dengan Ferdy Sambo dan Richard Eliezer, sementara Kuat Ma’ruf berada di belakang Ferdy Sambo dan Ricky Rizal bersiaga apabila Yosua melawan.

Kuat Ma’ruf juga menyiapkan pisau yang ia bawa dari Magelang untuk berjaga-jaga apabila Yosua melawan.

Adapun Putri Candrawathi berada di kamar lantai satu yang hanya berjarak tiga meter dari posisi Brigadir J.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Kondisi Jenazah Brigadir J Sesaat Setelah Penembakan di Rumah Ferdy Sambo, Maskernya Bolong

Host: Yustina Kartika
VP: Reza Nova

Editor: Sigit Ariyanto
Reporter: Yustina Kartika Gati
Videografer: Dyah Ayu Ambarwati
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved