Terkini Daerah
Proyek Kereta Api Manokwari-Sorong, Papua Barat dan Papua Barat Daya Bahas Ulang, Proyeksi Rp 38 T
TRIBUN-VIDEO.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat akan melakukan pembahasan ulang dengan Provinsi Papua Barat Daya terkait proyek kereta api Manokwar-Sorong.
Kepala Bidang Perhubungan Udara dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan (Dishub) Papua Barat, Max L Sabarofek menjelaskan, pembahasan ulang tersebut berkaitan dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) dua provinsi yang berbeda.
Sebab, pemekaran Provinsi Papua Barat Daya mempengaruhi jalur kereta api Manokwari-Sorong.
Baca: Presiden Jokowi: Progres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 88,8 Persen, Beroperasi Juni 2023
Contoh, rute kereta api awalnya dimulai dari Bandara DEO Sorong, namun digeser ke Pelabuhan Sorong sesuai permintaan masyarakat.
"Dibahas ulang supaya bisa melanjutkan pembangunan yang Sustainable Development Goals," kata Max Sabarofek di Manokwari, Senin (12/12/2022).
Sebelumnya, sambung dia, proyek kereta api telah dibahas sebanyak dua kali bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Kemudian, dilanjutkan dengan pembahasan Rencana Peraturan Gubernur (Rapergub) tentang Perkeretaapian di Papua Barat bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pada 26 November 2022 lalu.
"Pertemuan itu dihadiri juga Biro Hukum Papua Barat," terang dia.
Ia memastikan bahwa proses pembangunan kereta api Manokwari-Sorong sudah dibahas secara menyeluruh.
Ia juga mengungkapkan bahwa projek ini akan tetap berjalan.
Namun, diakuinya, Papua Barat dan Papua Barat Daya perlu berkoordinasi kembali terkait lintasan kereta api.
Baca: Jelang Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Syarat Beli Tiket Kereta Api
"Sudah dibahas keseluruhan, tetapi dikembalikan karena ada dua pemerintahan provinsi," ujar Max Sabarofek.
Ia menerangkan, rute kereta api Manokwari-Sorong kurang lebih 500 kilometer (Km).
Adapun pengerjaan tahap pertama sepanjang 75 Km.
Analisa dampak lingkungan (Amdal) tahap pertama melibatkan konsultan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Direktorat Jenderal (Dirjen) Lalu Lintas Angkutan Kemenhub.
"Harmonisasi dokumen sudah, nanti lanjut pembahasan dengan pemerintahan baru (Papua Barat Daya)," jelas Max Sabarofek.
Proyek kereta api Manokwari-Sorong akan menghubungkan sejumlah kabupaten/kota dengan proyeksi anggaran sebanyak Rp 38 triliun.
Kehadiran kereta api sangat dinantikan masyarakat di Papua Barat maupun Papua Barat Daya.
"Kereta api adalah transportasi yang murah, tanpa hambatan dan menjadi idola masyarakat," pungkas Max L Sabarofek.
Diketahui, DPR RI mengesahkan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua Barat hasil pemekaran Provinsi Papua Barat, Kamis (17/11/2022) lalu.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atas nama Presiden RI lalu telah meresmikan dan melantik Pj Gubernur Papua Barat Daya, pada Jumat (9/12/2022) kemarin.
Wilayah Provinsi Papua Barat Daya terdiri dari enam daerah, yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Tambrauw, dan Raja Ampat.
Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya berada di Kota Sorong.
Sedangkan, provinsi induk Papua Barat masih ada tujuh daerah, yakni Kabupaten Manokwari (ibu kota provinsi), Manokwari Selatan, Fakfak, Kaimana, Pegunungan Arfak, Teluk Wondama dan Teluk Bintuni.(*)
# proyek # kereta api # Manokwari # Sorong # Papua Barat Daya # Papua Barat
Baca berita lainnya terkait kereta api
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Proyek Kereta Api Manokwari-Sorong, Papua Barat dan Papua Barat Daya Bahas Ulang, Proyeksi Rp 38 T
Live Update
Pemprov Papua Barat Bersama Komite II DPD RI Tanam Mangrove di Pesisir Kampung Wamesa
5 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.