Makna Mendalam Tari Mandayasih, Tari yang akan Dipentaskan di Tasyakuran Pernikahan Kaesang & Erina

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUN-VIDEO.COM, SOLO - Tari Mandayasih akan dipentaskan dalam acara tasyakuran tamu pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Pura Mangkunegaran, Minggu (11/12/2022).

Tarian tersebut merupakan karya cipta dari Abdi Dalem Kemantren Langenpraja Pura Mangkunegaran, Rusini (74).

Itu merupakan karya baru.

Proses pembuatannya mulai akhir November 2022 setelah mendapat dawuh.

"Mandaya itu dari bahasa Kawi yang artinya selalu berusaha. Sih itu cinta kasih atau asih," kata dia, Jumat (9/12/2022).

"Cinta kasih itu selalu ada. Selalu langgeng," tambahnya.

Tarian Mandayasih akan dibawakan tiga pasang penari laki-laki dan perempuan selama lebih kurang 7 menit.

Baca: Hari Ini Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Menjalani Siraman, Apa Makna Prosesi Adat Itu?

Itu akan dipentaskan di awal acara tasyakuran tamu pernikahan Kaesang dan Erina.

Tepatnya, saat keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) berganti pakaian pengantin.

"Yang ingin kami ungkapkan itu, bagaimana hubungan pria dan wanita, entah itu menjadi suami istri atau masih pacaran atau manten baru, semua itu tetap berusaha menumbuhkan cinta kasih," ujar Rusini.

"Cinta kasih selalu berkembang bersinar selamanya," tambahnya.

Gerakan tarian Mandayasih halus.

Baca: Menjelang Pernikahan Kaesang dan Erina, Bandara Solo Bakal Dipenuhi Jet Pribadi

Itu mungkin dipengaruhi karena Rusini terinsipirasi dari beberapa tarian khas Pura Mangkunegaran.

"Itu terinsipirasi dari tari yang ada di MN, tari Golek Lambangsari, tari Gambyong Pareanom, dan tari Wireng," ucap Rusini.

Rusini menambahkan tarian Mandayasih bisa dipentaskan dan dipersembahkan untuk kalangan mana saja.

"Sebetulnya tari ini bisa untuk siapa saja untuk pak Jokowi dengan ibu Iriana bisa, agar cinta kasih selalu tetap ada, tetap tumbuh," ujarnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Makna Mendalam Tari Mandayasih, Tari yang Dipentaskan Saat Tasyakuran Kaesang-Erina di Mangkunegaran