Terkini Nasional
Ibu dan Anak Sekeluarga yang Tewas di Kalideres Ternyata Sering Titip Kue Kering di Pasar
TRIBUN-VIDEO.COM - Renny Margaretha (68) dan anaknya Dian Febbyana (42), dua dari empat anggota keluarga yang tewas mengering di dalam rumahnya di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, diketahui sering menitipkan kue kering hasil buatan mereka di Toko Citra Sari di Pasar Perumahan Citra PD Pasar Jaya.
Fang (67), penjual kue Toko Citra Sari di Pasar Perumahan Citra PD Pasar Jaya, mengaku menjalin kerja sama bisnis dengan Renny Margaretha dan anaknya Dian Febbyana.
"Saya lumayan kenal lah. Biasanya orangnya ramah kok seperti itu. Kalau sama saya baik. Mamanya terutama, suka senyum kalem," kata Fang dilansir dari TribunJakarta.com, Jumat (18/11/2022).
Margaretha dan Dian merupakan dua dari empat orang yang ditemukan tewas membusuk di Kalideres. Korban lainnya adalah Rudyanto Gunawan (71) berstatus sebagai suami dan Budyanto Gunawan (68) berstatus adik Rudyanto.
Menurut Fang, Renny dan Dian sering mampir ke Pasar Perumahan Citra PD Pasar Jaya untuk menitipkan kue dagangannya ke toko milik suaminya, Nam Soe (62), bernama Toko Citra Sari.
Baca: Demi Bisa Ungkap Misteri Keluarga Tewas di Kalideres, Polisi Periksa Anak Korban hingga Petugas PLN
Fang mengaku sudah menjadi rekan bisnis dari Renny dan Dian sejak hampir sepuluh tahun lalu, yakni mulai sekitar 2010-an.
Meski begitu, Fang mengaku tak pernah tahu nomor telepon seluler (ponsel) dari Renny dan Dian. "Enggak ada. Saya enggak ada hubungan lain. Soalnya dia juga pakai handphone-nya yang tipe lama," kata dia.
Menurut Fang, dirinya tak pernah mengobrol dengan Renny selain soal dagangan. "Kalau soal pribadi enggak pernah. Soalnya dia kalau belanja, terburu-buru kayaknya bukan orang yang santai," tambah Fang.
Fang memastikan jika dilihat dari pakaian yang dikenakan Renny dan Dian dipastikan bukan orang kekurangan.
"Penampilannya rapi. Kalau ibu-ibu ke pasar kan, pakai baju tidur, tapi dia enggak rapi. Juga anaknya pakainnya gaya anak muda umumnya," ujar Fang.
Fang menyebutkan, Renny dan Dian kerap menitipkan kue kering buatannya setiap kali menjelang hari raya besar, misalnya Tahun Baru Imlek hingga Hari Raya Idulfitri.
Baca: Ternyata Pasutri Tewas Kalideres Punya Lebih dari 1 Anak, 2 Anggota Keluarga Lain Kondisinya Sehat
Menurut Fang, Renny jarang menitipkan dagangan berupa kue basah. Ia lebih sering menitipkan kue yang lebih tahan lama seperti aneka kue kering, moon cake, hingga dodol, yang harganya cukup mahal atau kue mahal.
"Karena kue kering kan lebih awet. Jadi dia datangnya juga agak siang jam-jam segini lah (pukul 08.00 pagi)," katanya. Renny pun tak langsung mengambil hasil dagangan yang dititipkan di Toko Citra Sari. Biasanya beberapa hari setelah hari raya tersebut baru diambil.
"Misalnya Imleknya udah lewat baru dia ambil. Sesempatnya dia saja," tutur Fang.
Dari hasil menitipkan dagangan, Renny mengantongi keuntungan bersih sekitar Rp 50-100 ribu. Tak hanya menitipkan dagangan ke Citra Sari, Renny dan Dian juga suka membeli kue yang dijual di los itu.
Namun, semenjak pandemi Covid-19, Renny dan anaknya, Dian tak lagi pernah datang ke pasar. Tahu-tahu, Fang dan Nam Soe mendapatkan kabar bahwa mereka sekeluarga ditemukan meninggal dunia dalam satu rumah nomor AC5/7 tak jauh dari pasar tersebut. "Enggak nyangka aja. Enggak percaya. Kok seperti itu meninggalnya," kata dia.
Sebelumnua Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, 4 mayat yang ditemukan dalam sebuah rumah di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022), dipastikan tidak mengalami tindak kekerasan.
Hal tersebut disampaikannya di Mapolres Metro Jakarta Barat, di Jalan Daan Mogot, Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).
Baca: Hidup Bersama Tumpukan Sampah dan Belatung, Polisi: Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres Rumit
Pasma menyampaikan, hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, mengungkap bahwa ke 4 mayat tersebut ternyata tidak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama.
Sehingga, kata Pasma, otot-otot pada keempat mayat tersebut sudah mengecil.
Hal tersebut mengindikasikan, jika keempatnya mengalami dehirasi dan kurang nutrisi.
"Hasil pemeriksaan secara motoris pada otopsi yang dilakukan RS Polri Kramat Jati, terhadap empat mayat tersebut tidak ditemukan tanda kekerasan," ujar Pama saat ditemui.
"Bahwa dari lambung keempatnya, tidak ada makanan yang ditemukan. Jadi bisa diduga, dari pemeriksaan dokter laboratorium, mayat-mayat itu tidak ada makan dan minum cukup lama," lanjutnya.
Lebih lanjut, Pasma menyampaikan keempat mayat tersebut sudah berubah menjadi mumi.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dokter forensik, Pasma menyampaikan jika kematian empat orang tersebut sudah sejak 3 minggu yang lalu.
"Dari bapak, ibu, anak, serta dari iparnya ini, menininggal di waktu yang berbeda. Sehingga pembusukannya masing-masing berbeda," jelas Pasma.
"RS Polri Kramat Jati akan melakukan pendalaman untuk memeriksa hati dan organ-organ yang lainnya, sehingga bisa lebih spesifik terhadap penyebab kematian keempatnya," jelas Pasma.
Pasma mengatakan dari pemeriksaan dokter ke 4 mayat diperkirakan sudah meninggal 3 minggu lalu sebelum ditemukan.
"Diduga pula kematian ke 4 mayat ini dalam waktu yang berbeda-beda," kata Pasma.
Ia mengatakan identitas ke 4 mayat tersebut adalah R (71) dan istrinya RM (68), lalu anak mereka DF (42) dan ipar yakni BG (68).
Baca: Bau Jasad Keluarga yang Tewas di Kalideres seperti Orang Terbakar, Ini Kesaksian Petugas Kebersihan
Menurut Pasma dari keterangan warga dan ketua RT, diketahui keluarga ini sudah mengepak barang sekitar 3 minggu lalu.
"Karenanya warga dan Pak RT mengira mereka sudah pindah," ujarnya.
Terkait mobil milik keluarga ini yang hilang, kata Pasa, polisi masih melakukan penyelidikan.
Yang pasti kata Pasma saat ditemukan kondisi rumah dalam keadaan rapi.
"Kami akan cari kemungkinan adanya keluarga atau kerabat lainnya dari jejak percakapan Handphon para korban," kata Pasma.
Menurutnya dalam Kartu Keluarga diketahui hanya ada 4 nama korban ini dan tidak ada anggota keluarga lainnya.
Terkait dugaan adanya gas beracun sebagai penyebab matinya korban, Pasma, mengatakan bahwa dokter forensik tidak menemukan indikasi itu.
"Yang pasti di lambung ke 4 mayat tidak ada makanan. Yang artinya mereka tidak makan dan minum dalam waktu cukup lama, sebelum meninggal," katanya.
(*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ibu dan Anak Anggota Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Sering Titip Kue Kering di Pasar
# Kalideres # Jakarta Barat # keluarga # tewas # pasar
Video Production: ahmadshalsamalkhaponda
Sumber: Warta Kota
Live Update
Penampakan 22 Preman Berkedok Ormas Dibekuk Polda Metro Jaya, Lakukan Aksi Pungli ke Pedagang
10 jam lalu
Live Tribunnews Update
Tengah Kemudikan Mobil Bersama Anak-Istri, Polisi di Jambi Tewas Tertimpa Pohon saat Hujan Deras
13 jam lalu
Tribunnews Update
Dedi Mulyadi Gerak Cepat Kunjungi Keluarga Korban hingga Lihat Jenazah Ledakan Amunisi di Garut
1 hari lalu
Tribunnews Update
Warga Akui Dilibatkan TNI Dalam Pemusnahan Amunisi di Garut, Korban Diklaim Ikut Jadi Tim Peledakan
1 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.