Minggu, 11 Mei 2025

Travel

Mahyar Tousi Youtuber Anti Pemerintah Iran, Viral Menghina Batik Indonesia yang Dipakai Delegasi G20

Kamis, 17 November 2022 14:50 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang Youtuber sekaligus pegiat sosial Inggris, Mahyar Tousi, dituding telah menghina batik asal Indonesia yang dikenakan para delegasi G20.

Mahyar Tousi juga dikenal sebagai pegiat sosial anti pemerintah Iran yang kerap memposting "serangan-serangan" terhadap otoritas Teheran.

Dalam sebuah postingan yang kemudian dihapusnya, Mahyar Tousi mempertanyakan pakaian batik yang dikenakan sejumlah pemimpin negara dalam sela-sela acara KTT G20 di Bali.

Mahyar Tousi melabeli mereka dengan sebutan idiot.

Dalam cuitan itu, tampak para tokoh dunia, seperti Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab, mengenakan pakaian batik.

Baca: Sosok Mahyar Tousi, YouTuber Anti Iran yang Hina Batik seusai Dipakai Delegasi G20, Sebut Idiot

Buntut dari postingan itu, akun media sosial Mahyar, mulai twitter hingga Instagram Mahyar Tousi di serang oleh netizen Indonesia akibat tidak terima atas ejekan yang Mahyar Tousi unggah di Twitter miliknya tersebut.

Belakangan, unggahan Twitter milik Mahyar Tousi yang diunggah pada Selasa 16 November 2022 pukul 05.34 tersebut telah dihapus olehnya.

Perhelatan KTT G20 di Bali, Indonesia menjadi prestasi tersendiri bagi Indonesia sebagai tuan rumah.

Perhelatan kelas internasional ini diharapkan menjadi langkah jitu untuk memperluas peran Indonesia di kancah global.

Adapun puncak perhelatan forum KTT G20 yang terselenggara di Nusa Dua, Bali, memperlihatkan Indonesia menganut kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.

Di tengah kondisi geopolitik yang memanas dan kubu-kubu keberpihakan sejumlah negara, Indonesia menunjukkan kemampuan diplomasinya mengingat hampir seluruh pimpinan negara besar menghadiri KTT G20 itu.

Dalam cuitan Twitternya @Potus, Biden menjelaskan dalam G20, AS berkomitmen membangun ekonomi yang berkelanjutan.

“Saya menantikan KTT pemimpin G20 dan akan menyoroti komitmen AS untuk bekerja dengan mitra dalam membangun ekonomi dunia yang berkelanjutan dan inklusif,” ungkap Biden.

Biden pun melontarkan kekagumannya akan seni budaya Indonesia.

Baca: Tak Berniat Hina Budaya Indonesia, YouTuber Mahyar Tousi Minta Maaf & Ngaku dapat Ancaman Pembunuhan

“Luar biasa, begitu bagus, indah sekali,” ujar Biden yang diterima oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com.

Di lain pihak, Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengakui, perhelatan KTT G20 2022 tidaklah mudah, apalagi bagi pemegang presidensi saat ini yaitu Indonesia. Pasalnya, Rusia sebagai salah satu anggota G20 sedang terjadi gesekan diplomatik dengan negara Ukraina.

“Ini adalah G20 paling berat dalam sejarah. Saya sampaikan selamat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kepemimpina yang bijak,” tutur Michel.

Senada, Persatuan Bangsa-Bangsa mengapresiasi keketuaan G20 Indonesia yang berlangsung dalam kondisi yang cukup rumit melanda dunia belakangan ini.

"Indonesia mendemonstrasikan kemampuan besar untuk menyatukan para pihak untuk berdialog dan mendorong solusi," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

Guterres pada konferensi pers membahas keketuaan Indonesia untuk ASEAN tahun depan yang diharapkan bisa memberikan solusi atas krisis di Myanmar.

Intervensi Guterres pada KTT G20 di Bali akan fokus pada pembahasan iklim, krisis pangan, energi, dan transformasi digital. "Pesan saya tentang pangan adalah kita perlu bertindak untuk mencegah kelaparan," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Akun Youtuber Anti Pemerintah Iran yang Menghina Batik Indonesia yang Dipakai Delegasi G20

# Mahyar Tousi # YouTuber # Batik Indonesia # delegasi G20 # Pemerintah Iran # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: Ignatius Agustha Kurniawan
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved