Minggu, 11 Mei 2025

Daerah Terkini

Pengadangan, Desa Wisata di Lombok Timur yang Junjung Tinggi Nilai Adat, Kesenian dan Agama

Senin, 7 November 2022 17:51 WIB
Tribun Lombok

TRIBUN-VIDEO.COM, LOMBOK TIMUR - Tabuhan gendang beleq iringi langkah kaki rombongan para jurnalis ke tempat pertemuan di Kantor Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, Minggu (6/11/2022).

Nampak berjejer remaja berdandan serasi mengenakan pakaian adat Sasak dihiasi senyum ramah. Mereka santun menyambut para pewarta.

Ritual adat Besembek menyambut rombongan yang dipimpin Sekda Lombok Timur, H. M Juaini Taofik.

"Selamat datang di desa kami, Pengadangan. Desa yang menjunjung budaya, adat istiadant, dan juga agama," ucap kepala Desa Pengadangan, Iskandar, dalam sambutannya.

Beragam pertunjukan seni ditampilkan pada kesempatan itu. Ketua adat, H. Asipudin menyebut di antaranya gendang beleq dari Sanggar Nene Bini, Rantok, Cungklik, dan Selober.

"Khusus Selober ini banyak yang mirip namun tidak sama. Kesenian Slober adalah khas milik masyarakat Pengadangan Lombok Timur," kata Asipudin.

Disebut Selober lantaran apa yang dihasilkan khas bernada "ber".

Slober konon dipakai masyarakat zaman dulu saat bekerja di sawah. Alat terbuat dari pelepah daun nira.

Cara memainkan Slober dipadukan gemelan, sehingga tabuhannya gemelan, menambah merdu iringan musik khas masyarakat Pengadangan.

Baca: Buntut Pengadangan saat Polisi Tangkap Anak Kiai, Kemenag Cabut Izin Operasional Ponpes Shiddiqiyyah

Baca: Terungkap Sebelum Tembak Bharaka FA, Pratu R Sempat Lakukan Pengadangan saat Korban Melintas

"Lagunya berasal dari masyarakat yang dinamakan lelakak, atau pantun pantun zaman dulu. Biasa juga dilakukan anak muda dahulu untuk saling bertukar ucap ketika bertemu," jelas Asipudin.

Khusus kesenian Rantok, prosesinya dinamakan begendong. Rantok merupakan tradisi kesenian yang dipertahankan masyarakat Pengadangan hingga sekarang.

Rantok diiringi syair yang dinamakan sando, yang dahulu untuk mengiringi warga menumbuk padi.

Adapula alat kesenian Jungklik yang bahan dasarnya bambu. Dibuat masyarakat Pringgasela. Dari Jungklik tercipta nada sederhana yang merdu masuk telinga.



"Jungklik ini dulu digunakan untuk menghibur para petani pada saat berada di sawah setelah lelah bekerja," tutur Asipudin.

Beragam rangkaian adat dan kesenian di Desa Pengadangan ditutup dengan zikur mengingat sang ilahi. Dinamakan masyarakat setempat sebagai sebutan zikir jiwa.

Asipudin menjelaskan, zikir jiwa merupakan rangkaian Pesona Budaya Pringgasela yang tidak luput dari adat, kesenian dan juga agama.

"Di Pengadangan juga ada pengajian khusus, di sana digunakan zikir jiwa ini," tuturnya.

Zikir jiwa mengandung makna mengingat yang Maha Kuasa, sang pencipta alam semesta Allah SWT.

"Kalau betul zikir masuk ke dalam hati maka itu yang d harapkan, masyarakat Pengadangan berusaha menyatukan hati dengan pikir melalui zikir ini," ungkapnya.

Diharapkan zikir jiwa akan menyentuh hati nurani kaum muslim. "Kita tetap bersatu melalui bingkai persatuan yang dinamakan Islam," tutupnya. (*)



Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Pengadangan, Desa Wisata di Lombok Timur yang Junjung Tinggi Nilai Adat, Kesenian dan Agama

# Pengadangan # Gendang Beleq # adat Sasak # Lombok Timur

Editor: Restu Riyawan
Video Production: Lalu Yusuf Wibisono
Sumber: Tribun Lombok

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved