Selasa, 13 Mei 2025

Terkini Nasional

Sempat Terbayang Rasa Bersalah, Bharada E Pernah Minta Keluarga dan Kekasihnya Ikhlaskan Dirinya

Sabtu, 5 November 2022 12:20 WIB
Tribunnewsmaker.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Tertekan gara-gara terseret kasus Ferdy Sambo, Bharada E sampai siapkan pesan untuk orangtua dan kekasihnya.

Bharada E lewat pengacaranya Ronny Talapessy mengaku selalu dihantui rasa bersalah pada mendiang Brigadir J.

Saking merasa bersalahnya, Bharada E sampai bermimpi bertemu dengan Brigadir J.

Bharada E juga sempat memberi pesan untuk orangtua dan kekasihnya jika kelak ada hal buruk yang terjadi padanya.

Kini setelah tak kuat menahan rasa bersalah, Bharada E pun memilih jujur dan membongkar skenario jahat Ferdy Sambo.

Berkat kejujuran Bharada E, Mabes Polri pun mendapat titik terang kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini.

Bahkan tak main-main, banyak oknum kepolisian yang ikut terseret oleh skenario Ferdy Sambo.

Baca: Pengacara Ungkap Alasan Bharada E Bongkar Tabir Kematian Brigadir J: Didatangi Sosok Mirip Almarhum

Sehingga membuat mereka pun, kini ikut duduk di kursi pesakitan pengadilan.

Tabir kematian mendiang Brigadir J terkuak berkat kejujuran Bharada E.

Pria dengan nama asli Richard Eliezer Pudihang Lumiu ini, tak kuasa menahan diri dari jeratan skenario Ferdy Sambo dkk.

Berdasarkan keterangan sang pengacara, Ronny Talapessy, kepada Kompas dalam sebuah diskusi.

Awal dari kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini, berubah-ubah karena adanya ketakutan dan tekanan intimidasi terhadap Bharada E dari Ferdy Sambo.

Bharada E yang diperintahkan menembak mendiang Brigadir J, harus tunduk kepada skenario yang dibuat Ferdy Sambo.

"Pertama, waktu skenario itu si Richard masih dijaga sama Ferdy Sambo.

Kemudian waktu menghadap bapak Kapolri, Richard masuk ke dalam, tetapi di luarnya ada Ferdy Sambo.

Dari depan itu dia ( Bharada E) sudah diintimidasi," jelas Ronny Talapessy.

Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E, berbicara seperti skenario yang telah ia susun sedemikian rupa.

Berdasarkan keterangan sang pengacara, Ronny Talapessy, kepada Kompas dalam sebuah diskusi.

Awal dari kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini, berubah-ubah karena adanya ketakutan dan tekanan intimidasi terhadap Bharada E dari Ferdy Sambo.

Bahkan karena ketakutannya, Bharada E sempat menghubungi keluarganya dan kekasihnya, bahwasanya agar mereka merelakan Bharada E jika terjadi apa-apa.

"Kalau terjadi apa-apa dengan saya, sudah ikhlaskan saya, tidak usah mencari lagi.

Saya minta keluarga hati-hati dan baik-baik," sebut Ronny Talapessy menirukan ucapan Bharada E.

Sebab selain tekanan dari situasi dan Ferdy Sambo, Bharada E juga mendapat tekanan batin karena setiap malam ia bermimpi didatangi mendiang Brigadir J.

Baca: Bharada E Diminta Brigadir J Bantu Bopong Putri, Langsung Mundur saat PC Beri Kode Pakai Tangan

"Didatangi, dimimpiin, dia selalu melihat almarhum Yosua," imbuh Ronny Talapessy.

Perasaan bersalah pun berkecamuk di hati Bharada E, karena telah menghabisi teman dan seniornya itu.

Walaupun Bhadara E masih bungkam di awal, namun rasa bersalahnya kepada mendiang Brigadir J membuatnya berani berkata jujur.

Perasaan bersalah pun berkecamuk di hati Bharada E, karena telah menghabisi teman dan seniornya itu.

Sehingga tatkala, keberadaan Bharada E dipisahkan dari Ferdy Sambo, barulah ia berani berkata jujur yang sebenarnya.

Bharada E kemudian membantu kepolisian menyibak tabir pembunuhan berencana Brigadir J.

Hingga akhirnya satu per satu, skenario yang dibuat Ferdy Sambo terbongkar.

Tak ayal dukungan dari masyarakat luas pun berdatangan, mendoakan Bharada E agar jujur sehingga kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini bisa terang benderang.

Dari sinilah, satu per satu orang mulai diperiksa, termasuk istri Ferdy Sambo yaitu Putri Candrawathi.

Putri Candrawathi tetap kekeh, bahwa dirinya telah dilecehkan oleh mendiang Brigadir J.

Baca: Momen Sambo Tegur AKP Rifaizal saat Interogasi Bharada E terkait Tembak Menembak

Ferdy Sambo pun tetap kekeh, atas motif pembunuhan Brigadir J karena pelecehan seksual ini.

Namun banyak pihak menyangsikan adanya dugaan pelecehan seksual ini.

Mengingat banyaknya barang bukti yang seharusnya dijaga malah dirusak, seperti CCTV dan lain sebagainya.

Namun di muka persidangan mereka masih kekeh bahwa itulah motif pembunuhan Brigadir J.

Mengingat banyaknya barang bukti yang seharusnya dijaga malah dirusak, seperti CCTV dan lain sebagainya.

Ronny Talapessy mengatakan, ada fakta baru terkuak dari kasus ini.

Di mana Bharada E sebenarnya mengalami trauma mendalam, setelah kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini.

Bhadara E awalnya kerap ditemukan dalam keadaan dengan tatapan kosong.

"Hati kecil dia berkata ini tidak benar," imbuh sang pengacara.

Sebab mendiang Brigadir J adalah teman dari Bharada E, yang tidak ada masalah dan setiap hari bertemu.

Jika ada rezeki, Bhadara E dan mendiang Brigadir J pergi keluar jalan-jalan bersama.

Bahkan sebulan terakhir sebelum kematian mendiang Brigadir J, mereka satu kamar tidur.

Hatinya yang berkecamuk, membuatnya akhirnya berkata jujur.

Namun tentu saja trauma yang dirasakan Bharada E akan berbekas dibenaknya dalam waktu lama. (*)

# Bharada E # bersalah # Brigadir J # Ferdy Sambo # orangtua # Putri Candrawathi

Baca berita lainnya terkait Bharada E

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul 'Kalau Terjadi Apa-apa' Pesan Pilu Bharada E, Minta Ortu & Pacarnya Lanjutkan Hidup: Ikhlaskan Saya

Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Tribunnewsmaker.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved