Minggu, 11 Mei 2025

Sumpah Pemuda

Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Berawal dari Kongres Pemuda Sebanyak 3 Kali

Jumat, 28 Oktober 2022 09:39 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap 28 Oktober.

Tahun ini, peringatan Hari Sumpah Pemuda jatuh pada Jumat (28/10/2022).

Sumpah Pemuda merupakan hasil dari rumusan Kongres Pemuda yang diselenggarakan dalam kurun waktu 2 hari, yaitu 27-28 Oktober 1928.

Lalu bagaimana sejarah Hari Sumpah Pemuda?

Baca: LIVE: Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94, 28 Oktober 2022

Berawal dari peristiwa yang terjadi pada 28 Oktober 1928.

Di mana para pemuda Indonesia berkumpul dari berbagai daerah untuk mengucapkan ikrar.

Saat itu para pemuda berkumpul dan membentuk organisasi yang bernama Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).

Kemudian PPPI mengusulkan agar kongres Pemuda diadakan di tiga gedung yang berbeda.

Tidak hanya itu, PPPI juga mengusulkan agar kongres pemuda dibagi dalam tiga kali rapat.

Dari tiga kali rapat tersebut menghasilkan Sumpah Pemuda.

Baca: Menguak Fakta Museum Sumpah Pemuda di Jakarta Pusat, Berdiri pada Abad ke-20 & Pernah Jadi Kos-kosan

Rapat Pertama

Rapat pertama diadakan di gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng pada Sabtu, 27 Oktober 1928.

Ketua PPPI yaitu Soegondo memberikan sambutan dan berharap adanya kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Kemudian acara selanjutnya adalah sambutan dari Moehammad Jamin.

Moehammad Jamin menyampaikan tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Menurut Moehammad Jamin, terdapat lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia di antaranya, sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat Kedua

Baca: Puncak Hari Sumpah Pemuda ke 94 di IKN Nusantara, Presiden Meminta Peserta Pakai Pakaian Adat

Kemudian rapat kedua diselenggarakan di Gedung Oost-Java Bioscoop pada Minggu, 28 Oktober 1928.

Dalam rapat kedua, topik yang dibahas adalah masalah pendidikan.

Kemudian, Poernomowoelan dan Sarmidi memiliki pendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah serta anak juga harus dididik secara demokratis.

Keduanya sepakat akan hal itu.

Rapat Ketiga

Rapat ketiga diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat.

Pada rapat ketiga ini, Soenario memberikan penjelas mengenai pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Kemudian Ramelan juga memberikan pendapatnya mengenaik gerakan kepanduan.

Menurutnya, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Gerakan kepanduan yang diterapkan sejak kecil, dapat mendidik anak-anak supaya lebih disiplin dan mandiri.

Kedua hal tersebut merupakan hal yang penting dan dibutuhkan dalam suatu perjuangan.

Saat Kongres akan ditutup, lagu karya Wage Rudolf Supratman yaitu "Indonesia" diperdengarkan.

Para peserta kongres sangat meriah menyambut lagu tersebut.

Sebelum kongres ditutup, hasil rumusan kongres diumumkan terlebih dahulu.

Adapun para pemuda yang hadir, mengucapkan hasil rumusan tersebut sebagai Sumpah Setia.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Berawal dari Kongres Pemuda

# sejarah # Sumpah Pemuda # Kongres pemuda # peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022

Editor: Bintang Nur Rahman
Reporter: Tri Suhartini
Video Production: Yogi Putra Anggitatama
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved