Selasa, 13 Mei 2025

Tribunnews Update

Mahfud MD Ceritakan Proses Jatuhnya Korban Tragedi Kanjuruhan, Lebih Ngeri Dibanding di Medsos

Sabtu, 15 Oktober 2022 11:06 WIB
Serambi Indonesia

TRIBUN-VIDEO.COM - Pada kenyataannya tragedi Kanjuruhan disebut sangat mengerikan dibanding dari video yang beredar di media sosial.

Hal tersebut terlihat dari 32 CCTV di Stadion Kanjuruhan Malang.

Puluhan CCTV tersebut telah diperiksa oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua TGIPF sekaligus Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui keterangan pers yang diunggah di Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat (14/10).

Baca: Hasil Investigasi TGIPF Kanjuruhan: Aparat Tak Pedomani Penggunaan Gas Air Mata Sesuai Aturan FIFA

Mahfud MD menyebut fakta terbaru terkait tragedi Kanjuruhan.

Pihaknya mengatakan proses jatuhnya korban lebih mengerikan dari video dan foto yang telah beredar di media sosial.

"Fakta yang kami temukan, proses jatuh korban lebih mengerikan dari yang beredar di televisi maupun di medsos,” ungkap Mahfud

Pasalnya ia pun melihat secara langsung tragedi Kanjuruhan melalui 32 CCTV yang terpasang di sekitaran Stadion.

Dari situlah nampak bagaimana korban berjatuhan.

Diceritakan para penonton saling bergandengan untuk bersama-sama keluar.

Baca: PSSI Resmi Minta Maaf atas Terjadinya Tragedi Kanjuruhan dan Pihaknya Siap Tanggung Jawab Penuh

Namun nahasnya, tak semua bisa keluar.

Memang ada yang berhasil keluar dari stadion, tapi ada pula yang tertinggal di dalam.

Kemudian nampak pula ada orang yang rela balik ke dalam stadion demi menyelamatkan temannya.

Meski pun usaha tersebut tak berhasil lantaran sang rekan meninggal dunia terinjak-injak.

Tak hanya itu, dalam rekaman CCTV tersebut juga memperlihatkan seseorang yang sedang memberikan bantuan pernapasan.

Namun apa pula yang terkena serangan gas air mata lalu tak sadarkan diri.

“Ada yang di luar balik lagi untuk menolong temannya terinjak-injak mati," ungkap Mahfud.

Baca: Detik-detik Aremania Pertama yang Masuk ke Lapangan Stadion Kanjuruhan, Lompati Dinding Pembatas

"Kemudian ada yang memberikan bantuan pernapasan, namun kena semprot juga lalu mati, ada di situ. Lebih mengerikan dari yang beredar karena ini dari CCTV," tambahnya.

Sehingga sedikit banyak peristiwa yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam itu terekam dalam 32 CCTV yang sudah diperiksa.

Mahfud MD juga mengatakan banyaknya korban yang kritis hingga tewas disebabkan karena tembakan gas iar mata.

Sementara kini, gas air mata itu sedang diperiksa oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Namun memang hasil pemeriksaan dari BRIN tidak mengurangi kesimpulan yang telah dibuat TGIPF.

Terkait gas air mata menjadi penyebab utama kematian ratusan penonton di Stadion Kanjuruhan.

Nantinya hasil BRIN dan TGIPF akan diolah oleh presiden.

Kemudian presiden akan membuat kebijakan keolahragaan nasional dengan melibatkan stakeholder menurut perundang-undangan.

(Tribun-Video.com/TribunSerambinews.com)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul 32 CCTV di Kanjuruhan Diperiksa, TGIPF: Lebih Ngeri dari yang Beredar di TV dan Medsos

Host : Maria Nanda
Vp : Yogi Putra

# Mahfud MD # proses # korban # Tragedi Kanjuruhan # media sosial # CCTV # Stadion Kanjuruhan

Editor: Bintang Nur Rahman
Reporter: Maria Nanda Ayu Saputri
Video Production: Yogi Putra Anggitatama
Sumber: Serambi Indonesia

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved