Terkini Daerah
Tim 315 Kecewa, Sejarah Pemekaran Papua Barat Tak Dibacakan saat HUT ke-23 Papua Barat
TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah tokoh pemekaran Provinsi Papua Barat yang tergabung dalam Tim 315 kecewa terhadap pemerintah provinsi.
Sebab, sejarah tentang pembentukan Papua Barat tidak dibacakan dalam momen memperingati HUT ke-23 Provinsi Papua Barat di halaman kantor gubernur, Arfai, Kabupaten Manokwari, pada Rabu (12/10/2022).
"Sejarah perjuangan pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat (Nama Papua Barat waktu itu) harus dibaca," kata Rasyid Fimbay, anggota Tim 315 saat ditemui awak media.
Ia menjelaskan, pemerintah semestinya mengagendakan pembacaan sejarah setiap momen memperingati HUT pembentukan provinsi.
Baca: Pj Gubernur Papua Barat Klaim IPM Papua Barat Terus Meningkat: Kerja Keras Seluruh Elemen
Karena itu, panitia penyelenggara upacara harus melibatkan satu dari anggota Tim 315 sebagai pelaku sejarah.
"Sejarah selalu saja tidak dibacakan. Maka, libatkan tim karena kami pelaku sejarah," kata Rasyid Fimbay.
Tak hanya sejarah, pemerintah juga harus menyisipkan waktu untuk mengenang jasa pejuang pemekaran yang telah meninggal dunia pada setiap upacara peringatan HUT provinsi.
Tim 315 berencana melakukan pertemuan dengan Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, guna menyampaikan kekecewaan itu.
"Ini kekurangan yang perlu dievaluasi. Baca sejarah dan mengheningkan cipta, bentuk penghormatan terhadap perjuangan," ujar Rasyid Fimbay.
Ia menerangkan, situasi perjuangan pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat waktu itu penuh tekanan geopolitik.
Menurutnya, semangat juang Tim 315 tidak pernah kendor hingga pemerintah pusat menyetujui pembentukan Irian Jaya Barat.
"Waktu itu ada pro dan kontra. Kami berangkat ke Jakarta penuh tekanan," ucap Rasyid Fimbay.
Hal senada juga diungkapkan Herlina Jare, anggota Tim 315 lainnya yang menuturkan bahwa, Provinsi Papua Barat tidak hadir secara instan tanpa adanya perjuangan yang gigih.
"Kenapa setiap tahun sejarahnya tidak pernah dibaca secara baik. Perjuangan kami untuk semua masyarakat," sesal Herlina Jare.
Pemerintah provinsi, kata dia, sudah seharusnya memikirkan konsep penulisan sejarah yang baik dengan melibatkan tim.
Baca: Pembangunan Jalur Fiber Optik Bawah Laut di Papua Barat Kendala Izin, Lewati Jalur Terumbu Karang
Kemudian, sejarah itu dibacakan setiap upacara peringatan HUT provinsi agar generasi muda dapat mengetahui perjalanan Papua Barat.
"Tolong ke depan, pemerintah sisipkan agenda pembacaan sejarah perjuangan hadirkan provinsi ini," ucapnya.
Ia mengakui bahwa, pembacaan sejarah pemekaran hanya dilakukan pada masa kepemimpinan Gubernur Papua Barat yang pertama, Abraham Octavianus Atururi (almarhum).
Setelah masa kepemimpinan almarhum Abraham Oktavianus Atururi sejarah pemekaran mulai tak terdengar ketika upacara peringatan HUT diselenggarakan.
"Waktu Bapak Bram, sejarah dibaca tapi setelah itu sudah tidak dibacakan lagi," ucap Herlina Jare.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Tim 315 Kecewa Sejarah Pemekaran Papua Barat Tak Dibacakan saat HUT ke-23 Papua Barat
# sejarah # Pemekaran Papua Barat # Papua Barat
Sumber: Tribun papuabarat
Live Update
Jelang HUT ke-125 Fakfak Papua Barat, Baharudin Lahadalia Dorong Warga Ikuti Puncak Perayaan
2 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.